Dengan ekspresi tenang Xun Yong berkata. "Bagaimana kabar tentang Clan naga biru saat ini? apakah mereka semua baik-baik saja?" Saat itu yang ada dikepala Xun Yong hanya terpikirkan keadaan Clannya, dia merasa sangat bersalah karena tidak bisa diandalkan bahkan dengan tingkat kultivasi yang sangat tinggi.
Bukankah ini hal yang wajar jika Xun Yong bertanya seperti itu? Tanpa terlebih dahulu mempertanyakan hal lainnya?
Namun dibalik pertanyaannya, Xun Yong tidak mengetahui jika pertanyaannya dapat melukai hati Shen Zhu. Bagaimana tidak, ini bukan pertama kali bagi Shen Zhu mendapatkan pertanyaan yang sama. Walaupun begitu, kali ini Shen Zhu terlihat cukup tenang dan tidak meneteskan air matanya. Mungkinkah dia sudah mulai beranjak dewasa dan dapat mengendalikan perasaannya.
"Apa yang kamu katakan? mereka semua sudah telah tiada. Memangnya apa hubunganmu dengan Clan naga biru?" Ujar Shen Zhu dengan sorotan mata tajam. Dia merasa penasaran kenapa kucing yang ada dihadapannya mempertanyakan tentang Clannya.
"Maksudmu apa?!" Tegas Xun Yong terkejut setelah mendengar pernyataan Shen Zhu. Dia sama sekali tidak percaya dan tidak menerima akan kebenaran yang baru saja dikatakan oleh Shen Zhu. Tentu sesuatu yang wajar untuk Xun Yong berpikir seperti itu, karena dia sangat memahami Clan naga biru tidak selemah itu.
"Aku mengerti!, pasti kamu sedang bercanda bukan?" Xun Yong menganggap semua perkataan Shen Zhu hanya candaan dan tentu Shen Zhu langsung mencekik leher Xun Yong yang berwujud seekor kucing.
"Kau pikir aku sedang bercanda!, kau pikir kematian kedua orang tuaku hanya lelucon?!" Shen Zhu begitu marah dan berpikir kucing yang ada dihadapannya mencoba memancing marahnya untuk bertindak demikian.
Xun Yong tercekik, dia sulit untuk bernapas. "Apa-apan, bocah ini!, tenaganya kuat sekali!" Perkataan terlintas didalam pikirannya.
"T-tenangkan dirimu, bocah!" Ucap Xun Yong yang sulit untuk berkata-kata. Dia berkali-kali mencakar-cakar tangan Shen Zhu, namun Shen Zhu sama sekali tidak melepaskan cengkramannya.
"Jika begini terus, aku akan mati oleh bocah ini!" Gumam Xun Yong didalam pikirannya. Tindakkan yang dilakukan Shen Zhu membuat Xun Yong harus berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan dari lehernya dan pada akhirnya Xun Yong pun mulai mencoba sesuatu yang menurutnya sangat mustahil untuk dilakukan dengan tubuhnya sekarang.
"[Flame Body Grade 1]" Xun Yong merapalkan sebuah teknik yang dimilikinya dan disaat itu pula sebuah kobaran api muncul pada kedua telinganya dan sebagian lain muncul pada ekornya.
Tekjub dengan kobaran api yang baru saja dilihat. Shen Zhu pun mulai melepaskan Xun Yong dan melihat betapa menariknya kucing dengan kobaran api pada telingan dan ekornya. Shen Zhu sama sekali tidak bisa berkata-kata dia hanya terdiam takjub melihat Xun Yong kala itu. Sementara Xun Yong terlihat kebingungan, dia tidak mengira teknik yang dimilikinya akan bekerja tapi dia juga tidak menyangka jika kobaran api hanya muncul di telinga dan ekornya. Karena seharusnya kobaran api tersebut melapisi seluruh tubuhnya.
Meski begitu, Xun Yong sangat bersyukur karena terlepas dari cengkraman erat tangan Shen Zhu. Lalu ketika Xun Yong melihat Shen Zhu yang hanya terdiam takjub dengan teknik yang dimilikinya, disaat itulah Xun Yong mulai menakut-nakuti Shen Zhu dengan menatap tajam.
"Dasar bocah nakal!, kamu hampir saja membunuhku!" Tegas Xun Yong dengan sebagian api berkobar pada tubuhnya.
Xun Yong berharap Shen Zhu takut akan penampilannya, namun sebaliknya Shen Zhu justru kagum dengan kobaran api di sebagian tubuhnya. Dengan nada tinggi Shen Zhu pun berkata;
"Wow!, kamu sangat keren sekali!"
"Aku tidak menyangka kucing dapat berapi-api!"
"kamu memang bukan kucing biasa!"
Merasa tersanjung dengan pujian Shen Zhu. Xun Yong tampak bertingkah lain, kini dirinya berjalan kesana-kemari untuk menunjukan betapa luar biasa dirinya didepan Shen Zhu. "Jelas aku bukan kucing biasa, lihatlah tidak mungkin kucing biasa bisa melakukan ini!" Xun Yong terlihat begitu menyombongkan diri seakan-akan hanya dialah kucing nomer satu didunia dan tidak ada yang lainnya.
Shen Zhu berkali-kali menepuk tangannya saat melihat Xun Yong berjalan kesana-kemari. Ini adalah hiburan yang tidak bisa dia tinggalkan begitu saja. Shen Zhu bahkan terlihat tenang kembali, dia jelas tampak seperti anak kecil yang mudah untuk kembali ceria.
Lalu tidak lama kemudian, Xun Yong mulai mendekati Shen Zhu dan berkata dengan sorotan mata yang tajam;
"Hey bocah, jadi semua yang kamu katakan tadi itu benar dan kamu tidak mengada-ngada?"
Kala itu suasana menjadi berbeda. Shen Zhu bahkan melihat aura yang sangat berbeda dari Xun Yong. Itu seperti sebuah puncak kemarahan tertinggi dan tidak bisa dipungkiri jika Shen Zhu merasa takut akan tatapan yang diberikan Xun Yong kepadanya.
"T-tentu aku tidak mengada-ngada!, Mereka semua dibunuh dan hanya aku yang selamat dari kejadian itu!" Shen Zhu tampak menegaskan beberapa kejadian yang telah dilaluinya. Dia merasa marah dan setelah itu dia pun kembali menangis seperti biasanya.
"Ayah.. Ibu.." Tangisan Shen Zhu tidak begitu keras, namun Xun Yong yang melihat anak kecil menangis didepan matanya merasa sedikit kebingungan dan kobaran api pada tubuhnya pun mulai menghilang.
"Hei-Hei! kenapa kamu malah menangis!" Xun Yong mengangkat salah satu tangannya dan tidak tahu harus berbuat apa untuk menghentikan tangisan anak kecil yang ada didepan matanya. Bagaimana tidak, sebelum-sebelumnya dia melihat Shen Zhu bersikap biasa-biasa saja dan kini tiba-tiba saja menangis memanggil-manggil kedua orang tuannya.
Setelah beberapa saat hanya mendengar tangisan Shen Zhu. Xun Yong pun kembali bertanya dan menaruh tangan kirinya keatas paha Shen Zhu;
"Sudah jangan menangis lagi, bocah."
"Kamu sudah besar apakah tidak malu menangis terus menerus seperti ini?"
Terkadang Xun Yong tampak begitu bijak. Bahkan dengan perkataanya itu Shen Zhu mulai berhenti menangis dan mengusap air matanya sendiri. Memang sulit untuk menahan perasaan yang dirasakan oleh Shen Zhu, namun bukan berarti itu tidak bisa.
"Suatu hari nanti, aku pasti akan membalaskan kematian mereka semua dan aku akan lebih kuat dari Xun Yong! aku tidak akan menjadi pecundang sepertinya!" Shen Zhu memperlihatkan tekadnya meski berkali-kali dia mengusap-usap air matanya. Sementara itu, Xun Yong jelas terkejut dengan pernyataan yang baru saja didengarnya. Dia merasa kesal karena dipecundangi oleh anak sekecil itu, tapi Xun Yong mencoba untuk sabar dan tidak memberi tekanan lebih kepada Shen Zhu. Bahkan dia merasa tidak perlu menegaskan lagi siapa sebenarnya dirinya.
Xun Yong dengan bersemangat berkata sambil menahan kekesalnya;
"Good!, aku akan menunggu hari itu, bocah!"
"aku harap perkataanmu bukanlah omong kosong!"
Lalu Shen Zhu menganggukkan kepadanya. "Tentu!, aku sangat yakin akan dengan semua itu!" Tatapannya mulai menajam kearah Xun Yong. Shen Zhu benar-benar tidak mengetahui jika kucing yang kini ada dihadapannya adalah leluhurnya sendiri.
"Bocah ini benar-benar mengesalkan!, untung saja aku dapat menahan emosiku!" Ungkap Xun Yong didalam pikirannya. Dia sangat peduli dengan perasaan Shen Zhu, karena itu dia tidak ingin mengeluarkan seluruh emosi demi anak kecil yang baru ditemuinya dan ditambah lagi anak kecil itu begitu mengesalkan untuknya.
Tiba-tiba, Shen Zhu dengan ramah berkata;
"Siapa namamu, kucing api?"
Disaat itu juga Xun Yong mulai merasa tidak harus memberitahukan lagi siapa namanya, dia bahkan berpikir untuk mengganti namanya. "Panggil saja aku Huo Mao, aku tidak keberatan dengan nama itu."
Nama baru yang disebutkan oleh Xun Yong memiliki arti yang sama dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Shen Zhu. Dimana Hou Mao sama saja dengan kucing api. Itu jelas membuat Shen Zhu hanya tersenyum karena dia memang suka dengan sebutan tersebut untuk kucing yang ada dihadapannya.
"Hou Mao!, kini kamu menjadi temanku!" Tegas Shen Zhu dan langsung memeluk Xun Yong begitu mendadak hingga membuat Xun Yong kini sulit untuk bernapas dan hanya memukul-mukul tangan Shen Zhu.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan di mulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢