Malam yang indah, angin sepoi-sepoi berhembus kearah Shen Zhu. Ditangannya terdapat satu cincin perak, cincin itu adalah cincin dewa langit. Ukiran menakjubkan menghisai setiap sisi cincin tersebut. Dilihat dari manapun, cincin itu sangatlah berharga. Bahkan Xun Yong mengatakan jika cincin dewa langit hanya ada 3 didunia dan salah satunya hancur karenanya. Itu berarti cincin yang ada ditangan Shen Zhu sangatlah dicari-cari oleh orang lain.
Ketika Shen Zhu berjalan Xun Yong mengikutinya dari belakang. Xun Yong masih tidak percaya jika Jun Yuan memiliki 2 cincin dewa langit sekaligus. Matanya tidak akan salah, cincin itu benar-benar cincin dewa langit. Tapi yang menjadi masalah untuknya adalah bagaimana Jun Yuan mendapatkan 2 cincin tersebut sekaligus.
"Setelah aku memberikan ke 2 cincin dewa langit kepada Ling Ah, apakah dia memberikannya kepada orang lain? atau ke 2 cincin itu telah direbut oleh seseorang dari tangannya?" Xun Yong tampak khawatir setelah berkata-kata didalam pikirannya sendiri. Dia mengingat jelas bahwa dirinya telah memberikan 2 cincin dewa langit kepada seorang perempuan cantik, perempuan itu bernama Ling Ah. Dahulu, Ling Ah adalah salah satu murid kesayangannya. Karena itulah Xun Yong memberikan 2 cincin dewa langit miliknya kepada Ling Ah.
Tak lama kemudian mereka berdua sampai didepan kamar Shen Zhu. Langkah meraka berdua terhenti dan Shen Zhu membuka pintu kamarnya sambil memegang erat cincin dewa langit yang ada ditangannya. Tiba-tiba, didalam kamar yang rapih terlihat 2 gadis cantik sedang bermain-main diatas tempat tidur Shen Zhu. 2 gadis cantik itu adalah hantu yang sering sekali dilihat oleh Shen Zhu selama tinggal di rumah Jun Yuan. Lantas karena dia sering melihat ke 2 hantu tersebut, Shen Zhu sama sekali tidak terkejut dan langsung berjalan kearah tempat tidurnya.
Sementara Xun Yong tampak terlihat biasa-biasa saja dan terus mengikuti Shen Zhu dengan menundukkan kepalannya. Dia seperti masih memikirkan tentang 2 cincin dewa langit yang telah diberikannya kepada muridnya.
"Kak Xiao Yan, lihat dia sudah kembali." Xiao Li berbisik ditelinga kakaknya. Parasnya begitu anggun, lirikkan matanya bagaikan panah yang melesat cepat menembus angkasa.
Sambil menyipitkan matanya, Xiao Yan berdiri diatas tempat tidur. Shen Zhu yang melihatnya pun berkata dengan nada yang ramah;
"Kenapa kakak macan melihatku seperti itu?""Cepat menyingkirlah dari tempat tidurku.""Aku sangat lelah hari ini."Xiao Yan kesal karena berkali-kali Shen Zhu memanggil namanya dengan sebutan "Kakak macan". Dia jelas tidak menerima dengan sebutan itu, oleh sebab itu dia tetap berdiri diatas tempat tidur. Sementara adiknya yang bernama Xiao Li tampak menuruti perkataan Shen Zhu dan lekas menyingkir dari tempat tidur.
"Kakak macan, aku benar-benar sangat lelah. Ku mohon untuk hari ini saja turuti perkataanku." Shen Zhu berdiri tegak menatap Xiao Yan dengan raut wajah yang suntuk. Dia saat ini hanya ingin beristirahat setelah lelah berlatih seharian penuh dan ditambah lagi harus membersihkan ruangan Jun Yuan.
Sebaliknya, Xiao Yan berpikir Shen Zhu semakin percaya diri dan menyuruhnya untuk menuruti perkataannya. Dari arah jendela, Xiao Li berdiri resah dan tak lama dia berkata;
"Kak Xiao Yan, sepertinya dia kelelahan. Sebaiknya biarkan dia beristirahat."Mendengar perkataan adiknya yang manis, Xiao Yan pun dengan berat hati menyingkir dari atas tempat tidur dan membiarkan Shen Zhu berbaring diatas tempat tidur. Xiao Yan kala itu baru menyadari ada seekor kucing didalam kamar dan dengan santainya melompat kearah Shen Zhu yang sedang berbaring.
"Huo Mao, apakah ini benar-benar cincin dewa langit?" Shen Zhu mengangkat tinggi-tinggi cincin yang ada ditangannya. Wajahnya penuh dengan pertanyaan saat melihat cincin dewa langit.
Ketika itu juga Xiao Yan dan Xiao Li terdiam kebingunan. Mereka tidak mengetahui sedang bersama siapa Shen Zhu berbicara saat itu. Lalu tak lama mereka mendengar suara lain dari dekat Shen Zhu berada. "Tentu, cincin itu memanglah cincin dewa langit." Xun Yong merendahkan suaranya dan masih memikirkan tentang muridnya.
Xiao Yan terkejut mendengar kucing dapat berbicara, bahkan adiknya terlihat berwajah sama sepertinya. Mereka berdua tak menyangka seekor kucing dapat berbicara, bahkan didalam hidup meraka berdua tidak pernah dikejutkan akan hal seperti ini.
"Xiao Li, apa kamu mendengarnya?!" Xiao Yan mendekatkan wajahnya kearah Xiao Li. Dia masih tak percaya jika kucing yang sedang bersandar dibadan Shen Zhu dapat berbicara.
"A-aku mendengarnya, kak!" Xiao Li mengepal erat salah satu tangannya sambil memperhatikan kucing yang ada dihadapannya.
Pembicaraan mereka berdua menjadi pusat perhatian Shen Zhu. Karena saat itu Shen Zhu sempat mendengarnya dan tentu dia langsung duduk diatas tempat tidurnya dengan mata terbuka lebar.
"Kalian dapat mendengar perkataan Huo Mao?!" Seru Shen Zhu dengan nada tinggi. Mata birunya seakan bercahaya melihat kedua gadis dipojok kamarnya.
Dari semua orang yang Shen Zhu temui tak satupun orang yang dapat mendengar perkataan kucing yang bersamanya. Sebaliknya, 2 hantu berparas cantik kini mampu mendengar bahkan mengerti dengan apa yang baru saja dibicarakan kucingnya itu.
Tak lama Xun Yong melirikkan matanya dan berkata santai. "Itu sudah jelas, karena mereka berdua adalah roh pusaka." Sepertinya Xun Yong telah menyadari keberadaan 2 hantu berparas cantik sebelumnya. Dia begitu tenang mengatakannya dengan segudang pengetahuan yang ada didalam pemikirannya.
"...!!" Xiao Yan terkejut mengetahui kucing yang ada didekat Shen Zhu juga dapat melihat keberadaannya. Tentu itu bukanlah pertama kali untuknya, karena sebelumnya dia juga pernah dikejutkan oleh Shen Zhu yang juga dapat melihat keberadaannya. Sementara adiknya, Xiao Li terdiam kagum melihat kucing dengan alis coklat berbicara untuk kedua kalinya.
"Darimana dia tahu jika aku dan adikku adalah roh pusaka? Siapa kucing ini sebenarnya?" Ungkap Xiao Yan didalam pikirannya dan merasa harus hati-hati dengan kucing yang mengetahui semua tentangnya.
"Roh pusaka?, apa maksudmu, Huo Mao?!" Ucap Shen Zhu dengan tatapan tajam.
Rasa penasaran mulai menyelimuti pikiran Shen Zhu. Dia sama sekali tidak mengerti dengan maksud kata Xun Yong yang mengatakan bahwa kedua hantu berparas cantik tersebut adalah [Roh pusaka].
Xun Yong tersenyum dan berkata, "Sepertinya aku harus memberitahukanmu tentang apa itu Roh pusaka. Dengarkan baik-baik, karena aku tidak akan mengulang perkataanku kembali."
Mendengar perkataan Xun Yong. Shen Zhu menganggukkan kepalanya.
"Roh pusaka adalah wujud ketidaksempurnaan yang telah dibuang oleh manusia. Biasanya roh pusaka memiliki sebuah wadah untuk tempat tinggalnya. Mereka tidak akan bisa pergi jauh dari wadah tersebut, bahkan kekuatan mereka dibatasi agar tidak dapat melukai orang-orang yang berada disekitar mereka." Ucap Xun Yong sesekali melirik kesebuah lemari kayu yang berada disamping Xiao Yan dan Xiao Li.
"Wadah?, apakah itu seperti sebuah benda, Huo Mao?" Tanya Shen Zhu mengerutkan dahinya.
"Ya kamu benar, wadah yang ku maksud adalah sebuah benda. Entah itu pedang, kalung, cincin ataupun benda lainnya. Tapi yang menjadi pertanyaanku saat ini adalah kenapa akan sekecilmu bisa melihat roh pusaka?" Tegas Xun Yong menatap tajam kearah Shen Zhu. Dia merasa ada hal yang disembunyikan dibalik paris lugu anak kecil yang ada dihadapannya. Karena menurutnya seseorang mustahil dapat melihat roh pusaka tanpa sebuah kekuatan yang besar di dalam dirinya.
Mendengar Xun Yong. Shen Zhu terdiam dan kebingungan untuk menjawabnya, dia sama sekali tidak mengetahui bagaimana dia bisa melihat roh pusaka dengan mudahnya. Namun tentu saja Shen Zhu penasaran mengapa dirinya diperlihatkan wujud roh seperti itu sejak berada didalam hutan.
Terlepas dari itu semua, Xun Yong tiba-tiba saja tersenyum dan sepertinya dia mengetahui jawabnya. "Sudah lupakan pertanyaanku, lebih baik kamu beristirahat malam ini." Ujar Xun Yong dan kemudian menutup matanya. Dia terlihat lelah karena seharian penuh harus berbicara panjang lebar kepada Shen Zhu.
Sambil memikirkan perkataan Xun Yong, Shen Zhu pun berbaring kembali dan hanya menatap cincin dewa langit yang ada ditangannya. Sementara Xiao Yan dan Xiao Li masih tidak percaya jika seekor kucing memiliki pengetahuan yang cukup luas sampai-sampai menjelaskan tentang roh pusaka kepada Shen Zhu tanpa salah sedikitpun.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan di mulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢