Dibawah kegelisahan seorang leluhur Clan naga biru. Xun Yong berjalan setapak demi setapak melewati jurang yang curam. Wujud kucingnya sama sekali benar-benar membuatnya kesal karena tidak berguna, sebab jika dirinya memiliki wujud manusia mungkin saja Xun Yong telah menggunakan kekuatannya untuk mempercepat perjalanannya dan bertemu dengan seseorang.
"Sudah 1 hari berlalu, tapi aku belum melihat satu orang pun yang melintasi tempat ini." Gumam Xun Yong yang berada dipinggiran gunung. Rasa lapar dan haus masih bisa di tahannya, dia benar-benar terlihat biasa-biasa saja meski belum mengisi perutnya selama 1 hari 1 malam.
Lalu tidak lama kemudian, Xun Yong dari atas ketinggian melihat kearah bawah kaki gunung. Sesuatu yang selama ini dia nanti-nantikan akhirnya muncul. Ya itu betul!, dia melihat seseorang pria sedang duduk bersila diatas batu besar.
"..!!"
Raut wajah Xun Yong mulai berubah seketika. Terkejut dan gembira diperlihatkannya kala itu.
"Akhirnya aku bertemu dengan seseorang juga..." Ucap Xun Yong dengan air mata dipipinya dan menghapusnya secara perlahan. Dengan wujud kucingnya dia pun mulai melihat ke kanan dan kirinya untuk mencari jalan tercepat agar dapat bertemu dengan pria tersebut.
Saat itu jalan tercepat hanyalah melompat dari atas gunung, namun tentu saja Xun Yong berpikir dua kali dengan wujudnya yang sekarang dia tidak akan mungkin melakukannya. Disisi lain dia ingin cepat-cepat bertemu dengan pria tersebut dan dia jelas harus memutuskan pilihan yang tepat untuk tidak membuang-buang waktunya.
"Sepertinya ini perlu dicoba." Xun Yong menelan ludahnya sendiri melihat kearah jurang yang curam dengan ketinggian 200 meter. Tatapannya menajam setelah mengetahui ada beberapa lekuk gunung yang menguntungkannya jika dia harus melompat dari sana.
Lalu tidak lama kemudian Xun Yong pun memejamkan matanya sambil mengimajinasikan apa yang akan dia lakukan sesaat nanti. "Seekor kucing memiliki kaki yang kuat. Setiap 10 meter aku harus menapakkan kaki ku dan melompat kembali. Ini terdengar gila, tapi aku harus mencobanya." Dengan keyakinan yang ada didalam dirinya. Xun Yong tanpa ragu membuka matanya dan langsung melompat dari atas gunung dan mulai melompat.
Wuuuuuusshh!
Saat itu Xun Yong merasa dirinya benar-benar menjadi seekor kucing. Bahkan kini dia berpikir menjadi kucing tidaklah buruk, karena setiap kali Xun Yong berpijak dipermukaan lekuk gunung, dia menyadari kaki seekor kucing sangatlah kuat dan dia sama sekali tidak merasakan sakit sedikitpun setelah melompat 10 meter. Lalu dengan penuh percaya diri Xun Yong kembali melompat dan hingga akhirnya dia kini telah sampai pada titik dasar tempat dimana pria yang selama ini ingin dia temui.
"Fuhh!, aku merasa akan mati untuk kedua kalinya." Xun Yong menghapus keringat yang ada di dahinya. Jujur saja ini bukanlah tindakan berbahaya yang telah Xun Yong lakukan selama hidupnya, karena masih banyak lagi tindakan di luar logika manusia yang telah dilakukan oleh Xun Yong.
Lalu setelah itu, Xun Yong pun melihat kearah pria tersebut dan dia tidak menyangka pria tersebut hanyalah seorang anak kecil yang sedang bertapa. "Bocah?, aku hampir mati karena ingin bertemu dengan bocah ini?!" Tangan mungil berbulu mengepal dengan erat seakan tidak ingin menerima semua kenyataan yang ada didepan matanya.
Sosok anak kecil yang baru saja dilihat Xun Yong ternyata adalah Shen Zhu. Kali ini seperti biasa Shen Zhu melatih tingkat kekuatannya seorang diri untuk mencapai harapannya. Shen Zhu sama sekali tidak menyadari jika Xun Yong dengan wujud kucing mulai mendekatinya. Shen Zhu betapa fokus mengatur Qi dalam dirinya sampai-sampai sebuah aura berwarna biru terlihat jelas kala itu.
"Qi Biru?" Gumam Xun Yong tidak percaya jika anak kecil yang ada dihadapannya telah mengeluarkan aura berwarna biru. Karena pada dasarnya Qi berwarna biru hanya dimiliki oleh keturunan Clan naga biru saja.
"Apa dia keturunan dari Clan naga biru juga?" Xun Yong mulai bertanya-tanya didalam pikirannya sendiri. Dia pun mulai perlahan-lahan mendekati anak kecil yang saat ini sedang bertapa diatas batu besar.
Diatas bukit yang luas dan hanya terlihat beberapa pepohonan membuat angin bertiup kearah mereka berdua tanpa halangan. Bulu-bulu Xun Yong pun ikut bergoyang layaknya rumput hijau yang berada diladang luas.
"Hoi! Bocah! apa kamu dari Clan naga biru!" Ucap Xun Yong dengan lantang setelah berada tidak jauh dari Shen Zhu berada. Namun pada saat itu Shen Zhu sama sekali tidak membalas perkataan tersebut dan tetap fokus mengatur aliran Qi pada tubuhnya.
"Apa kamu tidak mendengarku, Bocah!" Xun Yong merasa perkataannya tidak dapat dimengerti oleh Shen Zhu, bahkan dia sempat berpikir suaranya akan terdengar sama seperti seekor kucing yang sedang mencari makan dan jelas itu semua membuatnya menjadi takut untuk menghadapi kenyataan tersebut.
"Ini tidak benarkan? tidak mungkin suaraku juga sama seperti suara kucing?" Xun Yong terdiam penuh dengan kecemasan dan berpikir lebih baik dia mati jika semua apa yang dikatakannya benar-benar menjadi kenyataan.
Lalu pada saat itu juga, Shen Zhu tampak melirikkan matanya dan tanpa Xun Yong sadari setiap kali dia berbicara, Shen Zhu melihat dan bahkan mendengar dengan jelas semua perkataannya. "Kucing dapat bicara seperti manusia? apa aku sedang bermimpi." Shen Zhu berkata didalam pikirannya tanpa merasa terkejut sedikitpun saat melihat Xun Yong dengan wujud kucing berbicara tepat dihadapannya.
"Hoi!, Bocah!, katakan sesuatu jika kamu mendengar perkataanku!" Ucapan Xun Yong kala itu langsung membuat Shen Zhu terkejut kagum dan hampir terjatuh dari atas batu besar tempat tadinya dia duduk bersila.
"Ini bukan mimpi!" Shen Zhu terlihat membuka lebar kedua matanya dan takjub melihat kucing yang benar-benar dapat bicara layaknya seorang manusia. Lalu setelah itu Shen Zhu mulai melompat dari atas batu besar dan berdiri tepat dihadapan Xun Yong yang berwujud seekor kucing.
"....."
Melihat raut wajah Shen Zhu, Xun Yong merasa sesuatu yang buruk akan datang kepadanya cepat atau lambat. "K-kamu mendengar perkataanku, Bocah?" Dengan ragu Xun Yong berbicara kembali dan tidak lama kemudian kedua tangan Shen Zhu langsung mengangkat tubuhnya dengan sangat mudah.
"Aku sungguh tidak menyangka, seekor kucing benar-benar bisa berbicara!." Shen Zhu menggendong Xun Yong seperti bayi dan berkali-kali Shen Zhu mengelus-elus bulu Xun Yong dengan penuh kasih sayang.
"Hoi-Hoi! hentikan! ini menggelikan!" Tegas Xun Yong yang tidak kuasa menahan malunya setelah menerima beberapa kali usapan halus dari Shen Zhu.
Hari itu Shen Zhu benar-benar merasa sangat bahagia karena telah melihat seekor kucing dapat berbicara dan ditambah lagi Shen Zhu sangat menyukai kucing. Menurutnya hari itu adalah keajaiban yang tidak akan dia lupakan, namun dia tidak mengetahui jika kucing tersebut adalah leluhurnya sendiri yaitu Xun Yong.
INFO PENTING!
Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan di mulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.
Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊
Instagram -> @azhieznovelist
Support me On Karyakarsà -> @Azhiez
☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢