Chereads / Devourer Of Spirits : Immortality (Pindah ke Noveltoon!) / Chapter 18 - Cp.18 - Keheningan didalam ruang kelas

Chapter 18 - Cp.18 - Keheningan didalam ruang kelas

Di depan sebuah gerbang besar terlihat seseorang pria berdiri dengan janggut yang tipis. Tatapannya terarah pada tulisan [Kediaman Keluarga Yuan]. Semakin dekat semakin terlihat pria yang kini berdiri didepan gerbang adalah Guru Go.

"K-kenapa aku yang harus menjemputnya?, memangnya tidak ada orang lain selain diriku?" Gumam Guru Go yang memahami bahwa dirinya masih memiliki masalah dengan Jun Yuan.

Saat itu untuk melangkah saja terasa berat untuk Guru Go, apalagi membuka gerbang yang begitu besar. Meskipun sangat sulit, namun Guru Go terlihat mulai memberanikan diri dan langsung berjalan tanpa memikirkan Jun Yuan yang menurutnya menakutkan.

Di waktu Guru Go ingin membuka gerbang, tiba-tiba saja secara tak terduga gerbang itu terdorong dan terbuka dengan sendirinya. Guru Go tampak terkejut dan sama sekali tidak menyangka akan ada orang lain dari dalam yang akan membuka gerbang itu. Namun kini yang ada didalam pikirannya, apakah itu Jun Yuan? jika benar Jun Yuan maka dia harus menerima apapun yang akan dilakukan Jun Yuan kepadanya. Mungkin terdengar pesimis, tapi hanya itu yang dapat dilakukan oleh Guru Go yang selama ini merasa bersalah karena telah memecahkan cawang antik milik Jun Yuan.

Lalu tidak lama kemudian terlihat seorang anak berambut panjang keluar dari gerbang tersebut. Melihat anak itu pun membuat Guru Go langsung menghelakan napasnya dan merasa tuhan masih bersamanya.

"Bukankah kamu, Shen Zhu?" Ucap Guru Go setelah melihat anak kecil berusia belasan tahun yang kini ada dihadapannya.

"Ya! Aku Shen Zhu. Tuan pasti Guru Go yang akan mengantarku ke perguruan Dao-Sien, bukan?" Shen Zhu dengan tingkat kepercayaan tinggi langsung berpikir pria berkumis tipis yang kini ada didepannya adalah Guru Go.

"Sudahlah kamu jangan banyak bicara, ayo cepat kita berangkat!" Guru Go tampak membalikkan badannya tanya menjawab pertanyaan Shen Zhu. Baginya pertanyaan itu tidaklah penting, karena yang terpenting saat ini adalah menjauh-jauh sejauh-jauhnya dari kediaman keluarga Yuan.

Didalam hati Shen Zhu yang penuh kekesalan tampak berkata-kata;

"Mengesalkan sekali dia, padahal aku menjawab pertanyaannya."

"Apakah dia belum makan pagi ini?"

Ketika melihat Guru Go semakin jauh darinya, Shen Zhu pun mulai berlari dan kemudian berjalan mengikutinya dari belakang. Didalam perjalannya bersama dengan Guru Go sama sekali tidak ada pembicaraan, bahkan Shen Zhu merasa tidak ada gunanya berbicara dengan Guru Go. Ramai suara terdengar disekitar mereka berdua, suara itu dari penduduk desa Vellasy yang pagi ini begitu banyak yang berlalu-lalang dijalanan. Shen Zhu yang sudah terbiasa melihatnya tampak berjalan dengan santai sambil menaruh kedua tangannya dikepala.

"Desa Vellasy benar-benar ramai, aku tidak mengira akan tinggal didesa ini." Ungkap Shen Zhu didalam hati sambil melihat beberapa penduduk biasa berjalan searah dengannya dengan berbagai keperluan, entah itu berbelanja ataupun bertani.

Tidak lama kemudian, Guru Go dan Shen Zhu melewati sebuah danau yang berada ditengah-tengah desa Vellasy. Kapal rakit berukuran kecil yang dapat dimuat oleh 2 sampai 4 orang tampak berlayar di danau tersebut. Sementara itu, Guru Go dan Shen Zhu tetap berjalan dan sama sekali tidak menghentikan langkahnya walaupun danau tersebut seperti menyuruhnya untuk beristirahat sejenak.

Setelah melewati danau, mereka kini harus melewati pepohonan yang banyak dimana ditempat inilah Shen Zhu diam-diam mempelajari setiap gerakan murid-murid perguruan Dao-Sein. Itu artinya mereka berdua tidak lama lagi akan sampai ke perguruan Dao-Sein. Beberapa binatang seperti kelinci, tupai, dan lain-lain berkeliaran di sana. Suasana yang sejuk membuat Shen Zhu menarik napasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan.

"Semoga tidak ada murid-murid yang menertawai ku lagi selama aku berada di perguruan Dao-Sein!" Hanya itu satu-satunya harapan yang ada didalam pikiran Shen Zhu.

Lalu tidak lama kemudian matahari mulai menyinari mereka berdua dari arah timur. Angin silir-semilir berhembus kearah mereka berdua setelah berada didekat pintu masuk perguruan Dao-Sein. Detak jantung Shen Zhu berdebar dengan sangat cepat, raut wajah yang tadinya begitu semangat kini mulai memudar begitu saja.

"Hey! apa yang kamu lakukan?!, cepat kemari!" Ucap Guru Go melihat Shen Zhu hanya berdiri dengan raut wajah berkeringat di depan pintu masuk perguruan Dao-Sein.

Mendengar perkataan Guru Go, mau tidak mau Shen Zhu harus masuk kedalam dan mengikut Guru Go. Meski sesaat semangat Shen Zhu memudar, namun dia masih memiliki keyakinan untuk menjadi menjadi lebih kuat. Karena itulah dengan tekadnya, Shen Zhu tetap melangkah kedepan.

Menarik napas dalam-dalam, Shen Zhu pun melangkah melewati gerbang yang sudah terbuka lebar-lebar. Matanya penuh dengan harapan dan keyakinan, berharap sebuah pelajaran baru akan didapatnya dari perguruan Dao-Sein. Meskipun dia sudah mengerti tentang kultivasi, namun tentu saja masih banyak yang harus dia pelajari mengenai seni bela diri dan ilmu tenaga dalam.

Lalu pada hari itu, Guru Go dan Shen Zhu terlihat berjalan ditengah-tengah lapangan yang luas. Dibawah kaki, batangan batu tertata dengan ketat. Pilar-pilar membentang tinggi keatas langit terlihat seperti memberi jalan. Angin semilir berhembus tidak menentu, tidak ada seorang pun yang berada disana.

"Kenapa hari ini tidak ada murid yang berlatih?" Ungkap Shen Zhu didalam hatinya sambil melihat sekeliling lapangan yang luas. Walaupun Guru Go ada didepannya, Shen Zhu sama sekali tidak banyak bicara dan tentu semua itu karena dia memiliki harga diri.

Karena tidak ingin bertanya, Shen Zhu hanya mengikuti Guru Go dari belakang. Dia sempat berpikir mungkin saja hari itu para murid perguruan Dao-Sein sedang berada didalam, dimana Shen Zhu pernah melihat ada beberapa ruang kelas sewaktu dia hendak ingin bertemu dengan Master Fu May.

Tidak lama kemudian mereka berdua pun bergerak melewati anak tangga yang di kanan dan kirinya terdapat patung menyeramkan seperti sosok harimau dengan tiga buntut pada ekornya. Tentu ini bukanlah pertama kalinya Shen Zhu melihat patung itu.

Tanpa memperhatikan patung tersebut, Guru Go dan Shen Zhu melewati anak tangga dan berjalan menuju kesebuah ruang kelas yang tidak lain adalah salah satu ruang kelas yang pernah dilihat oleh Shen Zhu.

Suara riang murid-murid mulai terdengar dari kejauhan, mereka semua tampak tidak menyadari jika Guru Go dan Shen Zhu telah berada dibalik pintu kelas. Lalu terlihat raut wajah Guru Go menjadi menyeramkan setelah menarik napasnya dalam-dalam dan kemudian Guru Go pun membuka pintu kelas dengan tenaga.

Hening, semua murid terdiam melihat kedatangan Guru Go dan Shen Zhu.

Lalu setelah itu Guru Go berjalan sambil memperhatikan murid-murid yang mulai duduk manis di kursinya masing-masing. Sementara itu, Shen Zhu terlihat berdiri didepan pintu masuk dengan muka lugunya.

"Murid-murid sekalian, Aku ingin memperkenalkan murid baru kepada kalian. Nak, masuklah jangan diam saja disana." Ujar Guru Go dengan nada tegas kepada murid-murid dan mempersilakan agar Shen Zhu masuk kedalam kelas.

Saat itu, Kaki Shen Zhu terasa berat untuk melangkah. Tapi karena murid-murid melihatnya, dia pun berjalan mendekati Guru Go dan hanya menundukkan kepalanya. Semua murid pun semakin penasaran dengan tingkahnya, siapa dia? apakah dia anak yang kemari bersama dengan Tuan Jun Yuan?. Berbagai pertanyaan muncul didalam pikiran semua murid dan ada pula beberapa murid mengingat betul dengan wajah lugu itu.

INFO PENTING!

Beri apresiasi kepada penulis supaya novel D.O.S.I tetap berlanjut. Caranya mudah kalian hanya perlu ketik di google -> karya karsa .com/azhiez (Hilangkan spasi) dan di sana ada dukungan dimulai dari 5 ribu. Dengan mengapresiasi penulis melalui dukungan, saya akan terus melanjutkan novel D.O.S.I yang saat ini sedang berjalan.

Kenapa saya memerlukan dukungan ini?, tentunya karena saya sebagai penulis novel D.O.S.I juga memerlukan asupan gizi 👊

Instagram -> @azhieznovelist

Support me On Karyakarsà -> @Azhiez

☢ Note : Mohon untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini tanpa seizin penulis, terimakasih. ☢