"ciuman terimakasih?" tanya gio
"kalau gitu disini saja" kata gio sambil menunjuk ke arah bibirnya.
"apaan dasar cabul" jawab Meilin.
"ahahahah ahahhahaha ahahah, apakah aku seperti orang-orang yang seperti itu?" tanya gio
"lumayan" jawab Meilin
"berikan aku ciuman lagi, maka aku tidak akan cabul lagi" goda gio
"ku bilang tidak ya tidak!!!" jawab Meilin sambil memukul gio
"muuuuuuuuu muuuah " goda gio sambil memanyunkan bibirnya
akhirnya bibir gio dicubit meilin, karna Meilin sudah tidak tahan dengan candaan yang selalu dilontarkan gio
"Auh, sakit. lihat bibirku jadi semakin seksi" kata gio sambil memegangi bibirnya
"rasain cabul" jawab Meilin.
tak terasa beberapa jam telah berlalu dengan cepat, pantai yang mereka singgahi seperti menghipnotis orang-orang supaya tidak ingin meninggalkannya.
ada beberapa kawanan turis-turis luar negeri yang tengah asyik mendirikan tenda di pinggir pantai, mengumpulkan kayu bakar yang akan dijadikan api unggun, ada juga turis perempuan yang sedang menyiapkan beberapa makanan.
"Permisi, apakah kalian adalah pengantin baru?" tanya salah satu turis kepada kami
"iya, benar sekali kami sedang honeymoon" jawab gio sedangkan Meilin hanya tersipu malu.
" jika kalian tidak keberatan, maukah kalian bergabung bersama kami? kami masih perlu banyak orang untuk bersenang-senang" tanya turis itu lagi.
"hmmm, " gumam gio sambil melihat Meilin
"oh ya, kenalkan namaku hasley, oh come on, please mari bergabung dengan kami. yayayayay?"kata turis itu sambil memohon kepada Meilin
"okay, why not" kata meilin sambil menarik gio untuk pergi ke tempat turis tersebut.
"guys, aku bawa teman baru nih. silahkan perkenalkan diri kalian kawan" kata hasley kepada teman-temannya
"hey, aku Jason"
"hey, aku Jacob"
"hey, aku Marcell"
"hey, aku Evelin"
para turis itu memperkenalkan dirinya satu persatu, semua turis itu memiliki badan yang tegap, tinggi, putih dan mancung. hal yang bisa membedakannya adalah warna matanya.
"hey, aku gio dan ini Meilin" kata gio
"Meilin? senang bertemu denganmu. kamu cantik sekali" kata Marcell kepada Meilin sambil mencium punggung tangan Meilin.
melihat kejadian yang baru saja terjadi, gio merasa mendidih. otaknya membeku, tangannya mengepal siap untuk menghantam siapapun disana.
" uhmmm, Marcell thanks. aku istri dari gio, ya gio suamiku" kata meilin sambil menatap gio malu-malu
"oh, okay " balas Marcell
beberapa menit kemudian semakin banyak orang berkumpul dipantai, musik dinyalakan dan DJ menampilkan kemampuan terbaik mereka. semua orang meliuk-liukkan tubuh mereka kesana kemari.
acara-acara seperti ini memang bukan gaya gio dan meilin, sehingga mereka hanya duduk dan menikmati minuman yang disediakan.
"ayo kita pulang, sudah cukup kita melihat pesta" kata gio
"sekarang giliran pesta hanya denganmu bocah kecil" lanjut gio sambil menggoda meilin.
"ihhhhh, tutup mulut kotormu itu. aku mau ke toilet dulu, setelah itu kita pulang" jawab Meilin
Meilin berjalan keluar dari pesta dan menuju toilet, tak disangka sudah sedari tadi ada mata yang mengawasi Meilin dan mengikutinya tanpa Meilin sadari.
"oh, Marcell kamu mau memakai toilet?" tanya Meilin yang baru selesai menggunakan toilet.
"iya" jawab Marcell
"ok, silahkan" jawab Meilin sambil menjauh pergi dari toilet.
tapi baru beberapa langkah dari toilet tubuh Meilin didekap dengan erat dari belakang dan tak bisa bergerak.
"aku akan ke toilet bersama kamu sayang" kata Marcell dengan berbisik di telinga Meilin.
"Marcell lepaskan aku. dasar gila!!" kata meilin.
Marcell yang tersinggung mendengar ucapan langsung membekap mulut Meilin dan menyeret tubuh Meilin masuk kedalam toilet. Meilin memberontak dia menggunakan siku untuk menyerang Marcell tapi sia-sia saja.
"gio help me" rintih Meilin