Chereads / magic of wedding / Chapter 26 - keputusan

Chapter 26 - keputusan

"ahmmm...aoow" gumam meilin sambil membuka matanya. pertama kalinya melihat gio yang sedang mengamati dirinya tanpa henti membuat Meilin menjadi malu.

"masih sakit kah?" kata gio sambil memegang tangan Meilin yang merah-merah bekas dari ikatan yang dia terima tadi.

"iya disitu sakit sekali, kamu kenapa lama sekali menemukan ku, dasar bodoh" kata meilin.

"maaf" jawab gio

Meilin tiba-tiba merasa bersalah atas apa yang ia katakan, dia mencoba bersandar dibahu gio dan dia mengambil satu tangan gio sambil berkata, " terimakasih sudah menemukan ku"

"iya" jawab gio lalu tangannya mengusap rambut Meilin.

mobil mereka akhirnya sampai ke villa yang sudah disiapkan oleh gio, hamparan halaman yang luas sangat memenjakan mata.

"ayo kita turun" kata gio

Meilin mengangguk dan siap-siap untuk turun dari mobil, tapi dengan cepat gio mengangkat tubuh Meilin kedekapannya. dan mereka masuk kedalam villa. sedangkan asisten dan pengawal hanya boleh berjaga di luar gedung.

gio meletakkan Meilin dikasur dan berkata, " istirahatlah", Meilin menjawab dengan anggukan dan ia mencoba untuk tidur.

gio memutus untuk mandi setelah itu dia melihat bagaimana kondisi Meilin, Meilin wajah Meilin yang teduh ketika tidur membuat gio merasa nyaman. awalnya gio takut jika Meilin akan trauma tapi sepertinya ketakutan gio sudah tak beralasan setelah melihat Meilin.

gio keluar dari kamar dan menuju ke dapur, sekarang sudah hampir tengah malam saat semua orang tertidur, gio membuka kulkas dan mengeluarkan beberapa bahan makanan. gio menggulung lengan bajunya dan mulai motong semua bahan makanan, siapa yang menyangka tangan kuatnya begitu terampil ketika ia memasak.

30 menit berlalu dan satu set makanan telah tersedia diatas meja, menu kali ini adalah makanan western, steak, salad, lemon jus. Gio mencuci tangannya sehabis masak dan mulai memakan masakannya.

"Gio, apakah itu kamu?" tanya Meilin yang baru saja bangun dari tempat tidur dan bergegas keluar ingin mengambil air mineral.

"iya, kamu terbangun karena suara gaduhku?" tanya gio, sepertinya suara memasaknya yang telah membangunkan meilin batin gio.

"nope, aku bangun karna aku haus" jawab Meilin sambil mengusap-usap lehernya.

"kemarilah dan duduk" kata gio

"hmm, baiklah" kata meilin sambil mendekat dan duduk didepan gio, Meilin melihat gio makan.

"sepertinya makanan ini enak" tanya Meilin

"tentu saja, enak tidaknya makanan tergantung siapa yang memasaknya" jawab gio dengan sombong.

"yaelah paling juga bibi yang masak, songong amat luu" jawab Meilin meledek.

"aku tau yang masak" jawab gio

"wkwkwk wkwkwk wkwkwk nggak mungkinlah, mana mungkin" jawab Meilin lagi sambil tertawa terbahak-bahak.

"lihat saja nanti cctv-nya!!!! ini coba makan daripada berisik " kata gio sambil menyodorkan satu irisan daging didepan Meilin

"ammmmpp" Meilin melahap daging itu dan matanya berbinar

"yummy" gumam meilin

mendengar gumaman Meilin, gio melengkung senyum tipisnya.

"jika benar kamu yang masak, aku sarankan kamu membuka restoran dan kamu akan menjadi chef terkenal" jawab Meilin sambil senyum-senyum.

gio menghabiskan makanannya dan beberapa kali memberikan suapan untuk Meilin, mereka sangat akur, setelah menyelesaikan makan mereka membereskan meja bahkan mencuci piring bersama.

"bocah kecil saatnya tidur" kata gio

"benar aku sangat kenyang dan aku ingin tidur" jawab Meilin

mereka berjalan menuju kamar dan berbaring bersama.

"ayah ceritakan aku dongeng sebelum tidur" pinta Meilin sambil mengedipkan mata seperti bayi

"sial, aku bukan ayahmu!" jawab gio. tapi gio tidak menolak keinginan Meilin, dia meraih ponsel dan menelusuri laman pencarian untuk menemukan dongeng yang bagus.

"dengarkan baik-baik anakku yang menyebalkan" kata gio sambil memulai bercerita hingga akhirnya Meilin tertidur disampaikan.

"arghhhh menyebalkan sungguh menyebalkan, aku disuruh bercerita dan ia malah tertidur. kapan kita akan berc*nta? " batin gio sambil memandangi Meilin.