"Help me.... help me...." rintih Meilin, mulutnya dibungkam dengan kain. sedangkan tangannya diikat dengan lakban, bagi Meilin kondisi Marcell sekarang lebih seperti psikopat, matanya memancarkan emosi yang dalam.
"Meilin cantikku, mari kita bersenang-senang" kata Marcell sambil menutupi semua tubuh Meilin dengan kain hitam dan menggendong keluar.
Meilin terus saja memberontak, semakin keras ia memberontak semakin keras pula Marcell memberikan tekanan pada bagian tubuh Meilin.
Marcell berjalan dengan cepat namun waspada, jangan sampai gio mengetahui gerak-geriknya. sedangkan di sisi lain gio sedang bercengkrama dengan hasley.
"hey, gio dimana Meilin?" tanya hasley
" Dia sedang di kamar mandi" kata Gio
"gio, aku sebagai teman marcell mau minta maaf atas perilaku marcell tadi" kata hasley
"no problem" kata gio
"well, sebenarnya Marcell orang yang baik. tapi dia memiliki pengalaman buruk dengan ibu tirinya, dia pernah kehilangan adik kecilnya yang berharga jadi mungkin ketika ia melihat Meilin, dia seperti menemukan adiknya kembali, dan satu hal lagi Marcell juga pernah disiksa dan dikurung berhari-hari oleh ibu tirinya hingga dia pernah tinggal ditempat rehabilitasi" ungkap hasley
gio hanya mendengarkan hasley dengan Seksama, mencoba mengerti apa yang tlah dialami oleh Marcell.
"gio tidakkah sudah terlalu lama Meilin pergi ke toilet?" tanya hasley
"benar juga, aku akan menyusul Meilin sekaligus aku akan langsung pulang dengan Meilin." kata gio
"okay, be careful" Jawab hasley
gio menekan tombol yang ada di ponselnya dan beberapa detik kemudian.
"kalian ada dimana?" tanya gio kepada asistennya
"kami sedang berada di cafe dekat pantai tuan gio" jawab asisten gio
"jemput aku sekarang" kata gio
"baik tuan" jawab asisten gio
dok...dok....dok
"Meilin... Meilin apakah kamu masih di dalam?" tanya gio
sepertiga detik kemudian sosok wanita tinggi keluar dari luar toilet.
"permisi, ada apa? " kata turis wanita itu.
gio mulai cemas dan ia masuk ke toilet, matanya mulai mencari sosok Meilin tapi tidak ketemu. Gio berlari kesana-kemari seperti orang gila, mencoba menelpon ponsel Meilin tapi tidak aktif.
"hey, what's happend? kenapa mukamu serius begitu. Dimana Meilin?" tanya hasley
"Meilin hilang dan aku mencoba menemukannya" kata gio
"what's??? hilang. ok tenang aku dan teman-temanku akan mencoba membantu mencari. sebaiknya kita berpencar. aku sebelah kanan dan kamu disebelah kiri." kata hasley sambil pergi meninggalkan gio dan berlari memberitahu teman-temannya.
gio terus mencari dan mencari tanpa putus asa.
"Meilin Meilin adikku tersayang. wajahmu cantik sekali " kata Marcell sambil mengusap-usap pipi Meilin yang tengah pingsan dan saat ini mereka berada mobil sedan hitam.
ketika Marcell ingin membuka kancing baju Meilin tiba-tiba tubuhnya ditarik keluar mobil dan wajahnya dikenai pukulan demi pukulan.
"bawa dia ke kantor polisi" kata gio menyuruh para pengawalnya.
beberapa saat yang lalu ketika gio tengah sibuk mencari Meilin, tiba-tiba asisten dan para pengawalnya datang.
"kalian lama sekali!!!" kata gio
"maafkan kami tuan" jawab asisten dan pengawal secara serentak
"sekarang cepat cari nona Meilin, aku kehilangan dia" kata gio
"siap laksanakan tuan" jawab asisten
ketika mereka sedang mencari Meilin ada beberapa kawanan remaja wanita yang sedang berbincang.
"eh, tadi pria aneh nggak sih guys. kok meluk cewek tapi ceweknya ditutupin kain hitam" kata remaja
"bener banget, kira-kira dia beneran ceweknya atau seseorang yang diculik ya?" kata remaja satunya
gio yang tidak sengaja mendengar perbincangan mereka langsung menghentikan laju remaja tadi.
"kalian!!!!!! cepat katakan padaku dimana pria yang sedang kalian bicarakan!!!" kata gio menggebu-gebu dan emosional, para remaja tadi ketakutan melihat apa yang gio lakukan, sehingga muka mereka pucat.
"di...di...disana tuan, mereka berjalan kearah mobil sedan hitam dipojok sana" jawab remaja putri yang masih memiliki sedikit keberaniannya.
tanpa memperdulikan apapun gio berlarian menuju arah yang telah ditunjukkan. gio menemukan Marcell yang ingin berbuat sesuatu dengan Meilin membuka tubuhnya mendidih. tanpa pikir panjang dia menarik Marcell dan memukulinya tanpa ampun. Setelah puas barulah, para pengawalnya yang mengurus Marcell sedangkan gio mengurus istrinya.
akhirnya Meilin ditemukan dengan kondisi mulut dan tangannya diikat, gio perlahan membuka ikatan Meilin dan memeluknya seperti memeluk anaknya yang baru saja ditemukan setelah sekian lama.
"aku aman sekarang sayang" kata gio sambil membopong Meilin dan menidurkannya ke dalam mobil.
perasaan yang terkunci selama ini akan terbuka dengan sendirinya.