Dengan masih kesal aku langsung naik mobil "Ayo cepetan Ini udah siang sebelum kita telat masuk ke kampus". Bagas pun naik mobil tak lupa untuk mengunci apartemenku terlebih dahulu sebelum meninggalkannya dan mengendarai mobilnya menuju kampus. Bagas tahu aku lagi marah sama dia, kami pun sama-sama diam hingga suara ponsel ku berbunyi. Akupun bergegas menekan tombol hijau untuk menjawab telepon" lya Bu ada apa, tumben Ibu pagi-pagi menelponku". " begini Sayang besok kakakmu dari Amerika akan pulang karena ayah dan sopir sedang pergi. Maka kau mau kan menjemput Kakakmu di bandara tak mungkin Ibu menyuruhnya naik taksi, pasti sangat melelahkan, kamu mau kan sayang". semangat lagu langsung menjawabnya, " Benarkah ibu kakak akan pulang ke Indonesia, Aku sangat merindukannya, baiklah besok aku akan menjemputnya di Bandar tapi jam berapa ya Bu aku tak tahu". "sekitar jam 01.00 siang di bandara seperti biasanya, makasih sayang Ibu harus tutup dulu teleponnya Ibu mau pergi dulu''.
Tapi aku juga bukan merasakan senang karena kakakku akan pulang, tapi aku juga merasakan akan ada sesuatu yang akan terjadi besok hari. Semoga adalah sesuatu yang baik. Tak ak terasa mobil yang dikendarai sudah sampai di kampus. "kelihatannya tadi marah, Sekarang bahagia banget ,apa yang terjadi pada dirimu sayang. tidak sedang selingkuh dengan pria lainkan tanpa mengucap aku langsung menubruk badannya dan dengan sangat erat aku memeluknya "karena aku sangat bahagia untuk hari ini bahwa kenyataannya kakakku akan pulang besok". " kok enggak pernah cerita kalau kamu mempunyai kakak, Aku kira kamu anak tunggal, habisnya seperti orang kesepian setiap hari".
dengan malas aku memutar mataku "emang kamu pernah bertanya tentang saudaraku, Enggakkan!. by... aku mau masuk dulu . Oh ya aku pulang sama Giva, kau tak usah menunggu".