Chapter 11 - Nyata

Gara memilih duduk di pojokan dekat pintu keluar sambil memandang keluar jendela tempat ini masih sama seperti semula sebelum dia pergi.Ia merasa di sini dekat dengan dia. Tak lama kemudian dia tertuju pada mobil yang sangat menarik untuk diperhatikan padahal mobil itu cuma biasa-biasa aja, tapi entah kenapa dia enggan melepaskan pandangannya ke arah lain selain mobil itu. Beberapa lama kemudian dunia seakan berhenti ya Bara melihat Alex masuk ke mobil itu dengan seorang pria tapi ia tak bisa melihat wajahnya karena pria itu membelakanginya. Dengan muka menahan marah yang siap meledak kapan saja, tanpa membuang-buang waktu ia langsung keluar tokoh untuk mengejar Alex tetapi sialnya mobil itu telah melaju dan meninggalkan toko ini dengan cepat "tapi tunggu ,Tadi siapa yang bersama dengan Alex ,apa hubungan dia dengan Alex." guman Bara dalam hati. Jika dia pacar Alex tak segan-segan untuk menghancurkan hidupnya dan keluarganya. "Tunggu aku sayang ,Aku akan menjemputmu. Kau hanya milikku, tak ada orang lain yang boleh memilikimu selain aku yah Aku akan memberikanmu kebebasan sedikit untuk saat ini, tapi jangan berharap untuk waktu yang akan datang Aku akan membebaskanmu begitu mudah takkan pernah" dengan senyum liciknya langsung masuk ke mobil dan pulang ke rumah orang tuanya . Ibunya tadi memintanya untuk langsung pulang ke masion. Di mobil ia memikirkan hal yang tadi terjadi bener-bener pusing, kepalanya terasa akan pecah setelah sampai ke Masih dia disambut oleh ibunya yang berada di luar dengan senyuman yang begitu manis dan beberapa pengawal dan pelayan yang menunduk hormat tanpa berani melihat Bara secara langsung."Bara anakku sayang, akhirnya kau kembali setelah sekian lama,apa kau tak Merindukan ibumu"

" Ibu aku ke luar negeri itu juga untuk keluarga ini bukan hanya untukku sendiri dan aku juga sangat merindukan ibu dan keluarga Ini" kata Bara dengan sedikit dingin.

"Ternyata kau juga belum berubah masih sama seperti dulu dingin, Ya udah ayo masuk dan

langsung ke kamar istirahat pasti kamu capek".

Tanpa menjawab Bara lasung masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya kearah kasur kingsizenya.