Ku antarkan Bagas ke depan untuk pulang "Gas ini ada sesuatu dari kakakku untuk ayah bunda dan sampaikan salamku padanya "
ku sodorkan paperbag berwarna coklat
"gak usah Lex, beneran " tolaknya dengan halus
"ambilah ini hanya hadiah kecil, mereka aku anggap juga seperti orang tuaku sendiri "
"baiklah jika itu keinginan tuan putri "
"mulai deh gombalnya, sana - sana pulang nanti kemaleman sampai rumah dan hati - hati di jalan "
"aduh perhatian banget tuan putri, baiklah hamba akan pulang "katanya sambil membungkukkan badan seperti prajurit .
Setelah mengantarkan Bagas pulang aku melihat kak Gara yang masih main hp "kakak "ku tidurkan kepalaku di pangkuannya "apa princess "jawabnya sambil memainkan rambutku dengan satu tangannya dan sambil main hp
"ga.... "belum selesai ucapanku sudah di potong dengan suara hpku yang getar, ternyata bunda Risa nelepon masih sama seperti semula diriku ku angkat sambungan
"halo bun"
" halo juga sayang, gimana kabarmu sudah lama tak bertemu, bunda rindu sayang " ya aku sudah kenal sama bunda Risa ibunya Bagas dan aku sesekali juga main kerumahnya
"baik bun, aku juga kangen, oh ya bun tadi bagas datang sini"
"ngapain dia sayang kerumahmu, kok nggak bilang sama bunda dulu "ku dengar ibu seperti kecewa
"oh Bagas kesini karena Ayah dan kak Gara ingin ketemu ,emang Bagas gak bilang bun"
"Bagas gak bilang apa - apa, awas anak itu kalau pulang bunda marahi, bunda kan ingin menitipkan sesuatu untukmu "aku hanya bisa tertawa saat mendengar Bagas yang akan dimarahi, pasti lucu
"gak papa kok bun, aku kan bisa kapan - kapan ke rumah "
obrolan pun terus berlanjut sampai aku mengantuk dan bunda berpamitan untuk istirahat.
Mataku semakin berat saja di tambah elusan di kepala, tak terasa mataku terpejam dan akhirnya aku tertidur di pangkuannya kak Gara.
Mengapa kak Gara tak menggangu, ya sedari tadi aku sudah menguap dan lelah jadi mungkin kak Gara kasihan dan membiarkan aku tertidur di pangkuannya tapi pasti besok pagi aku di ledekin
Sepertinya Alek Kelelahan, jadi ku biarkan saja dia semaunya sama aku. Ku liat sepertinya dia nyaman banget ngoberol sama tante Risa ,ya aku tahu tentang keluarga Bagas karena Alex sudah cerita lama sama aku. Saat diriku akan memindahkan Alex menuju kamarnya tiba -tiba Bara bicara "biarkan aku yang memindahkannya " ku balas dengan angkuan karena tak ingin mengusik ketenangan Alex. Sedari tadi Bara cuma diem dan sesekali memandang Alex dan kembali lagi fokus dengan iphonenya.
Sedari tadi Bara cuma memandang Alex bentar saat di kembali dari toilet dan kembali lagi fokus pada Hpnya tanpa obrolan. Ya sedari tadi ia mendengar pembicaraan Alexa dan sesekali kali Alex akan tertawa dan menguap ,mungkin Alexa tak menyadari jika Bara belum pulang.,Mungkin kalau tau Bara disitu ia akan segara masuk kamar tanpa harus memandang Bara.