Aku pun terbangun dari tidur tetapi aku merasakan ada sesuatu yang berada di Pinggangku ternyata setelah dilihat ternyata itu tangan kak Gara yang tadi malam menenangkanku karena aku bermimpi tentang kejadian di waktu masih SMA di mana Bara memutuskanku secara sepihak tanpa mendengarkan penjelasan ku terlebih dahulu." Kak bangun udah pagi" sambil nungguncangkan badannya karena kalau sudah menyangkut dengan tidur pasti sulit dibangunkan.Contohnya seperti Sekarang sulit banget dibangunkan,aku punya ide bagus " Kak banjir kak" aku berteriak di sebelahnya dengan amat keras seperti dengan dugaanku ia langsung bangun meloncat ke bawa dan bersembunyi di balik tempat tidur " ha.... ha... ha... rasaiin tuh banjir ". Aku pun bergegas ke kamar mandi tak ingin mendengar kakakku yang mengutukku. Ku dengar di berteriak "awas ya loh, Gue akan balas " aku tau kak Gara pasti marah terdengar dari dia memanggil dengan kata loh- gue.
setelah siap - siap aku turun kebawa untuk sarapan bersama keluargaku.
"Pagi semua " , "pagi juga sayang"jawab ayah dan ibu, kulihat kakak tetap makan tanpa menjawab sapaanku .Pasti dia masih kesal sama aku
" tumben kamu rapi mau ke mana?"tanya Ayah
" mau ketemuan sama Bagas yah"
" Ayah dengar Bagas akan ke sini ntar malam"
" Iya memang nanti malam Bagas ke sini tapi aku sama Bagas sekarang mau ke jalan-jalan dulu" selesai makan pun aku berpamitan untuk segera pergi, aku sudah janjian dengannya untuk bertemu di taman.
Tak terasa kita jalan-jalan sudah lama dan kita sekarang lagi menuju ke rumahku untuk makan malam bersama" ntar kalau kakakku tanya tentang yang aneh kamunya biasa aja ya, orangnya memang suka gitu" kataku sambil memandang Bagas
" Baiklah sesuai dengan permintaan Princess"
Setelah sampai di halaman aku melihat mobil yang asing kupikir mobil itu adalah teman kakakku, aku tak ambil pusing tapi setelah sampai ruang tamu betapa kagetnya aku seolah dunia berhenti tanpa sadar langkahku berhenti di tengah-tengah ruangan. Setelah Bagas memegang tanganku aku baru tersadar, aku pun dengan sengaja seolah-olah tak melihatnya. ku bawah Bagas ke ruang tamu juga kenalkan kepada kakakku ini. "kak ini bagas PACARKU sekarang "aku sengaja menekan kata pacarku didepanya. kulirik Bara mukanya begitu dingin dengan tangan yang terkepal disampingnya, mungkin dia marah karena aku memanpakkan wajahku didepannya. Aku pun pamitan untuk ke atas sebentar sebelum makan malam mingguan mulai.