Chapter 8 - Disisi Lain

Dengan indahnya malam , berdiri sambil bersandar di jendela. Seorang pria tampan memandangi kota yang penuh cahaya seolah-olah tak ada siang dan malam.

Tok... tok... suara ketukan pintu.

Dengan nada bicaranya yang dingin, dia mempersilakan orang itu untuk masuk tanpa harus membalikkan badannya untuk melihat orang itu.

"Tuan semua barang telah saya siapkan untuk keberangkatan anda besok kembali." pelayan itu bicara dengan menunduk, tak berani menatap Tuan mudanya dan langsung pamit untuk undurkan diri.

Dengan senyum licik nya dia berguman "Aku tak akan Melepaskanmu lagi untuk selamanya, kau hanya milikku seorang, tak ada orang lain yang boleh menyentuhmu selain diriku, Tunggulah aku besok sayang."

Pemuda itu Masih betah berdiri sambil menerawang ke masa lalu dimana kenangan manis bersama dengan gadisnya

flasback on

"Ha... ha... ha... ayo kejar aku sampai berhasil" suara yang begitu lembut dan merdu yang berasal dari gadis remaja yang berlarian di taman dengan seorang pemuda tampan yang terus mengejarnya. " awas sampai aku berhasil menangkapmu,tak akan aku ampuni." dan berhasil "hap" sambil mengelitiki gadis itu. Gadis kecil itu mengerucutkan bibirnya sambil tertawa karena terus di kelitiki " Ih kamu curang masa aku langsung ketangkap, itu tidak adil, ha...ha...ha lepas geli ha...ha...ha."

"Apanya yang tidak adil manis, aku sudah mengejarmu, Kenapa kau salahkan aku hm". pemuda itu langsung membaringkan badan keduanya ke atas rumput hijau sambil melihat ke langit gadis di sebelahnya bertanya "jika suatu hari kita tidak bisa bersama, Apa yang kau akan lakukan?" pemuda di sebelahnya langsung menggenggam erat tangan Gadis itu dan memandangnya "Takan kubiarkan kau bersama dengan orang lain, kau hanya milikku.Walaupun kau terus berlari, aku akan menangkapmu".

"Apa kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu" sambil memandangi pemuda yang ada dihadapannya dengan serius.

" Tentu, aku tak akan main-main manis"

" kau janji padaku" sambil menyodorkan jari kelingkingnya

" ya aku janji" sambil menautkan jari kelingkingnya ke gadis itu dengan semangat.

"Udah sore yuk kita pulang nanti dicari mamamu lagi"

"Ih gendong capek tahu" kata gadis itu dengan wajah imutnya dan menyodorkan tangannya minta gendong. Dengan senang hati pemuda itu langsung menggendongnya.

flasback off.