***
"Apa kalian saling kenal?" tanya Daryl menatap kearah ku lalu pandangan nya mengarah kembali pada sosok laki-laki yang berdiri sejajar dengan nya. Namun sebelum mulut ku terbuka, laki-laki itu sudah bersuara. membuat mata ku melebar seketika mendengar penuturannya.
"Ya.. bisa di bilang kami kenal, tapi.. seperti nya perempuan ini agak sulit untuk ditaklukkan oleh ku." ohhhh what? for god sake!!! aku ingin sekali menampar mulutnya dengan sandal jepit milik Daryl yang bau itu.
mata nya mulai mengerling nakal kearah ku, oh.. itu menjijikkan. ingin sekali aku menjulurkan lidah ku kearah nya, ku rasa aku ingin muntah sekarang juga.
sok tampan sekali dia rupanya, memang ku akui dia tampan tapi itu tak berarti apa-apa pada ku.
"Benar begitu, Amanda?" tanya Daryl yang memastikan pernyataan dari laki-laki itu. membuat dia semakin berada diatas angin, tapi tenang saja, aku tidak ingin kalah dari pernyataan yang ia berikan itu.
"Aku tidak mengenal nya sama sekali, dia laki-laki agresif." aku menggeleng kan kepala sambil menatap kearahnya, nampak terkejut rupanya dia dengan jawabanku.
"Oh ya, benar begitu Farrel?" kini si karateka itu, mendapatkan pertanyaan dari Daryl, dapat ku lihat ia salah tingkah.
"Yahhh begitu lah, dia sulit sekali aku ajak untuk berkenalan." jawabnya sambil menggaruk kan kepalanya. Daryl tampak menghembus kan nafasnya pelan sambil menggelengkan kepalanya.
"Kamu tahu, siapa perempuan yang ingin kamu ajak berkenalan ini? Daryl menunjuk kearah ku tapi tatapannya masih terfokus pada Farrel.
yang di tanya hanya menoleh ke arah ku dengan kerutan di dahinya. ingin sekali aku tertawa terbahak-bahak, melihat wajahnya yang kebingungan. namun sayangnya, ini bukan waktu yang tepat.
"Dia sepupu ku, namanya Amanda Nicole." seketika itu pula, tatapannya langsung menoleh kearah Daryl. dan tak ku sangka, senyum terukir di bibirnya ketika ia sudah tahu siapa aku sebenarnya dan nama lengkap ku. ohhhh Daryl sialan! mengapa kamu memberitahu kan diriku padanya?!
"Oh, rupanya nama mu Amanda Nicole. salam kenal, aku Farrel Cornelis. panggil saja Farrel, atau kalau kamu mau panggil sayang juga boleh." cara berkenalan macam apa itu? kenapa aku harus bertemu dengan orang yang seperti dia sih?!
Aku bergidik ngeri, dengan ucapannya yang terakhir. apa, sayang? dalam mimpi mu...
namun tatapannya sekarang kearah buku fisika yang ku pegang di tangan kanan ku. tanpa kentara, ia mulai berani bertanya kepada ku.
"Itu kan buku fisika kelas sebelas, kenapa bisa ada padamu?"
"Oh itu," Daryl yang berbicara "Aku meminjam kan buku ku pada nya, karena dia bilang kalau dia tidak mengerti dengan fisika." lanjut perkataan Daryl. membuat nya manggut-manggut kan kepala.
"Kalau mau, biar aku saja yang mengajari mu. tenang saja, tidak dipungut biaya." oh No... this is impossible! Farrel si laki-laki agresif ini, menawari dirinya untuk jadi guru fisika pribadi ku?! aku harus meno..
"Aku setuju, jika kamu mau mengajari nya." baru saja aku ingin menolak penawaran nya, tetapi kalah cepat dengan Daryl sepupu ku tersayang. dan seketika itu juga, Daryl meninggal kan ku dengannya di ruang tamu. detik ini juga, Farrel mulai mendekat kearah ku dengan senyum puas di bibirnya. entah apa yang sedang ia pikirkan, aku sudah tidak bisa menoleh ke belakang. memutar kembali apa yang telah terjadi beberapa menit yang lalu. semakin lama, Farrel mendekat, membuat ku tidak bisa bergerak dan menahan nafas. tangannya langsung menarik tangan kanan ku, membuat diriku terkejut dan buku yang ku pegang jatuh. ia mencekal tangan ku, dan sekarang wajah nya yang tampan itu, ada didepan wajah ku. dia membungkuk kan kepalanya, dan membisikkan sebuah kata-kata yang membuat bulu kuduk ku berdiri, "Nice to meet you,amanda. And now we just start learning!"