***
Setelah membaca novel kesayangan ku, segera saja ku lepaskan headphone dan meletakkan nya di meja, dan saat aku ingin melakukan perenggangan otot-otot di tangan dan leher ku, aku tersentak memandang ke samping kiri ku, merasa heran kenapa ada sesosok laki-laki sedang duduk di sebelah ku sambil memandangi ku takjub! Well, mungkin aku salah menilai, maksud ku mungkin saja dia sedang melamun kan sesuatu.
Tanpa pamit padanya, aku segera bangkit dari duduk ku dan tak lupa aku mengambil barang-barang milik ku yang tergeletak di meja.
"Tunggu.." baru saja aku membelakangi nya, suara laki-laki itu mengehentikan langkah kaki ku.
"Siapa nama mu?" yang langsung saja membuat ku menoleh kan kepala kearahnya dan mengernyitkan dahi ku, bingung.
"Apa maksud mu?" aku bertanya balik kearah nya, tak ku hiraukan pertanyaan nya barusan. kini posisi tubuh ku sudah sepenuhnya menghadap kearahnya.
"Aku hanya ingin berkenalan apa itu salah?" jawabnya enteng dan melipat kedua tangannya di dada.
Aku menatapnya gusar dan kemudian pergi berlalu darinya, tak ku hiraukan lagi teriakan nya yang sedang menyusul ku keluar dari perpustakaan. Untung saja, Bu Jacylen sedang tidak ada di tempat nya.
Tanpa kentara, di lorong kelas tangan ku di tarik oleh seseorang, menyebabkan kaget yang luar biasa bagi ku. Ia menghentakkan tangan ku dan menggenggam kedua bahu ku, dan ku lihat sorot mata nya yang memohon padaku.
"Bisa kah kamu jangan pergi, aku hanya ingin berkenalan saja." ku lepaskan kedua tangannya yang berada di bahu ku dengan paksa, dan ku tatap manik mata hitam nya tajam, "Aku tidak ingin berkenalan denganmu, kenapa masih bersikeras?" Ku tatap lekat wajahnya, ia memang laki-laki yang tampan dan penuh prestasi di sekolah, bahkan baru beberapa hari yang lalu ia menang dalam kejuaraan karate nasional. Dan bukan hanya itu saja, ia juga merupakan siswa dengan top ranking tertinggi! Tak ayal, banyak siswi-siswi di sini mengidolakan nya, dan bahkan ia di juluki the most wanted, ia juga orang yang friendly dan humble, memiliki banyak teman dan fans apa itu tak cukup? kenapa harus aku?! aku bukan siswi yang pandai apalagi cantik. kenapa ia tidak berkenalan saja dengan salah satu fans nya? ini sungguh dilema bagiku.
"Kamu mau tahu apa alasan ku ingin kenal dengan mu?" loh, kenapa dia bisa tahu isi hati ku? apa jangan-jangan..
"Apa kamu pikir aku ini dukun?" ia tertawa renyah memandang ku dengan gemas, "Yang harus kamu tahu, kamu itu berbeda dari yang lain, maka dari itu aku ingin mengenal mu."