Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Me is me

rannaya
--
chs / week
--
NOT RATINGS
773.3k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Malam itu

benar ..sungguh tak mengerti kenapa malam itu sangatlah sulit untuk dipercayai,..ia yang di banggakan dicintai sepenuh hati,,suami. nama yang selalu terpatri di hati seorang wanita yang terikat tali sebuah pernikahan,harus hancur dalam sekejap.bayi yang direngkuh erat dalam pelukan terbiarkan menangis seiring air mata yang jatuh begitu saja dari pelupuk matanya.Riri...nama wanita ini,,yang harus membiarkan hatinya hancur,remuk redam melihat perselingkuhan sang suami,rifah dengan adik bosnya sendiri yang jauh lebih tua umurnya.memang berasa sekali dunia yang begitu tak berpihak padanya malam itu.hingga pertengkaran lah yang akhirnya terjadi. "apa salahku mas,,,! kamu gak memandang anak kita,,,kamu mau anak kita nanti dapat suami sepertimu ya,,,.bentak riri dengan tangisan yang tak tertahankan lagi.suaminya hanya diam terpaku..tak menyangka istrinya tau apa yang sudah dilakukannya selama setahun ini harus terbongkar."mah..maafin aq,,,aq...aq...gak ngapa ngapain mah..?alasan rifah pada istrinya." cukup mas! ini udah yang ketiga kalinya kamu kaya gini,,,kamu mau aq sesabar apa lagi melihatnya! ..sambil menatap tajam mata suaminya,riri yang tak mampu lagi menahan emosi entah kenapa menarik kerah sang suami,seakan ingin memukul.namun diurungkannya,dilepaskannya secara perlahan cengkeramannya begitu melihat sang anak yg sedari tadi gelisah seusai menangis.digendongnya anaknya,dan ditinggalkannya sang suami bersama selingkuhan nya,,dikamar mereka. malam itu riri berjanji dalam hati,bahwa ia akan membuktikan wanita seperti apa dirinya"kamu pasti menyesal mas,,,memperlakukan aq seperti ini?". gumamnya dalam hati. empat tahun berlalu semenjak kejadian itu,namun tak ada tanda dari sang suami meminta maaf.Dalam hati riri ia pun enggan bertemu.karena baginya..pekerjaan dan anak lah yang utama saat ini.awalnya berat,,,namun seiring waktu semua mampu ia lalui meski sulit. "jeng ri..kenapa gak kamu keluarin aja sih kartu as kamu jeng?,kata rima sahabatnya..." lo sebenarnya anak orang kaya,konglomerat, dan sekarang karir n bisnis kamu menanjak drastis naik dalam beberapa tahun ini.bangganya aq ya jeng..ga ada sedikitpun campur tangan ortu kamu dalam bisnis n kerja kamu,otomatis kamu jeng bisa jadi konglomerat kedua dong,biar suami kamu jeng,,tau diri n nyesal seumur hidup." memang setelah empat tahun berlalu semenjak kejadian itu,riri berubah drastis,tubuhnya tidak lagi kurus dan tak terawat,matanya tak lagi sayu dan berkantung hitam,tubuhnya molek seksi dengan wajah ayu feminim.belum lagi harta kekayaan yang melimpah dari kerja kerasnya.ya...kerja kerasnya yang tak seorangpun tau termasuk suaminya. selama ini yang suaminya tau ia hanyalah wanita kantoran biasa,dengan gajih sedikit diatas UMR.namun siapa sangka dibalik itu.hanya sekedar penguji bagi riri untuk membeli perusahaan dimana ia bekerja.awalnya ia melamar seperti kebanyakan orang pada perusahaan property ternama di kota nya.ia pun bekerja sambil mengawasi bagaimana karyawan di perusahaan itu dalam mengemban pekerjaan.tentu seorang Ceo direktur utama perusahaan raksasa property dan developer haruslah berhati hati dalam memilah perusahaan untuk membeli maupun menanam modal saham sebagai investor.namun dimata suaminya ia hanya wanita biasa,bahkan sangat biasa sekali.riri sengaja merahasiakan siapa sebenarnya dirinya bukan untuk menipu sang suami.namun ia tau dari awal mengenal suaminya sangatlah juga menyenangi kesederhanaan.hingga ia urungkan niatnya memberi tau suaminya siapa ia sebenarnya.riri begitu sangat mencintai suaminya,karena ia mengenal semenjak di bangku SMK. suaminya tak tau riri suka bekerja paruh waktu dan menyenangi bisnis kecil kecilan waktu masih bersekolah hingga lulus kuliah. bahkan orangtuanya pun tak bisa menentang apa kemauan putri satu satunya ini.hingga sandiwara pun ikut dijalankan ortunya demi kesenangan putrinya.itung itung sekalian menguji menantunya.walaupun sebuah perusahaan ternama kepunyaannya ingin ia wariskan kepada menantunya ini,suami riri. sedang bagi rifah,istrinya hanya dari keluarga biasa walaupun tingkat ekonomi keluarga istrinya jauh lebih baik darinya dan keluarganya.ayahnya yang hanya pensiunan perusahaan air minum.dan ibunya yang sekedar ibu rumahtangga biasa.rifah tergoda beberapa kali pada wanita lain dalam pernikahannya,namun hanya yang sekaranglah perselingkuhannya teramat fatal.ia pun tak menyadari bahwa istrinya sudah mengawasinya.namun apalah artinya buatnya istrinya sudah tau dan ia berfikir nanti istrinya balik lagi.hingga ia abaikan pentingnya sebuah kesetiaan dan tanggungjawab sebagai suami.dan tak terasa ini sudah empat tahun,sungguh diluar dugaan rifah,riri meninggalkannya tanpa jejak sedikitpun. "belum saatnya Rima?".sahutnya pada sahabatnya." ini belum sebuah pembuktian".jawab riri " pembuktian..maksudnya jeng,kamu pingin membuktikan apa sama suamimu." sahut rima sambil memandang sahabat yang dikasihinya ini.mata riri menatap tajam ke arah rima sambil menyunggingkan sedikit senyum di bibirnya.rima yang tak mengerti mencoba memahami Hingga ia hanya mampu berkata " aq jeng,,hanya mendoakan yang terbaik buat kamu". riri tersenyum lega akhirnya,melihat sahabatnya ini yang sedikit kebingungan.diseberang sana ..." mas...aq mau kita nikah..." bujuk dina kepada rifah. Rifah tau kalau dia menikahi wanita ini otomatis karirnya bakal hancur,karena wanita ini adalah adik bosnya sendiri,apa yang terjadi kalau bosnya tau,sudah pasti ia akan dipecat.rifah memang tergoda dengan hartanya pada awalnya,bahkan rifah rela membohongi istri sendiri demi wanita yang rela merogoh duit untuknya. baginya uang adalah segalanya.rifah hanya tersenyum mendengar rengek dina pagi itu ditelpon.hingga akhirnya ia menutup telponnya tanpa mendengar rengek wanita itu lagi. padahal jauh didalam hatinya ia sangat merindukan sosok istri dan anaknya yang tanpa kabar sedikitpun.ia sangat merindukan suasana pagi yang selalu wangi masakan istrinya,aroma kopi yang selalu membangunkannya,hingga tawa si kecil yang menggemaskan disamping tempat tidurnya.ia menyadari memang salahnya.tapi entah kenapa gengsi dalam hatinya menguasainya. bukankah riri sangat mencintainya,sudah pasti riri akan kembali ke rumah ini lagi,fikirnya. dihari minggu ini,alangkah sangat malas nya ia beranjak dari tidurnya.hingga ia memutuskan untuk melanjutkan tidurnya lagi. namun jauh di seberang sana, wanita bersepatu sneaker modis melangkah ke koridor kantor untuk menemui sekretaris lee.beliau adalah sekretaris sekaligus pengawal pribadi yang ia percaya bertahun tahun,sekarang lelaki yang sudah seperti ayah baginya,walaupun beliau bukan orang indonesia asli.ya..beliau keturunan korea-dubai.tapi beliau kebanyakan bermukim dikorea,hingga menginjak usia 25an.hingga beliau bertemu dengan ayah riri pada saat berbisnis dikorea.ayah teman ririlah yang merekrut beliau ke perusahaan ayah riri untuk dijadikan pengawal pribadi sekaligus sekretaris riri.hingga riri diurus beliau semenjak berusia tujuh tahun. namun perawakan tegap seperti seorang lelaki muda,sapa yang tau umurnya sdh menginjak 50an lebih."uncle lee..." panggil riri sambil berlari menghampiri sekretarisnya sekaligus pengawalnya ini. namun yang dilakukan uncle nya ini hanya membungkukkan sedikit badannya tanda menghormati sang majikan."naneun gwaenchanha,wake up uncle lee" sahut riri sembari membungkukkan badannya pula tanda ia pun menghormati sang uncle.kemudian mereka pergi ke bangku taman atas atap kantor.dilantai 8 disanalah riri tinggal.ya diatas kantor perusahaan yang ia bangun lantai paling atas,ia membuat sebuah apartemen megah untuk ia tempati,apartemen yang dibangun dadakan karena kejadian empat tahun lalu.yang mengharuskan riri mencari tempat tinggal sementara diperusahaannya sendiri.hingga ia memanggil developer ternama anak perusahaannya untuk mendesain dan membangun secepat mungkin agar ia dan putranya bisa tinggal."nona baik baik saja",kata uncle lee sambil menjilati es cream yang diberikan riri barusan."mmmm...".jawab riri singkat."lalu bagaimana tuan muda".tanya uncle lee lagi." ia bersekolah tk kecil bersama bu Sundari baby sitternya dan om john pengawal pribadinya." suami nona tau tuan muda bersekolah".riri hanya mengangkat bahunya sambil tersenyum. sambil berkata "sapa yang peduli dia tau apa nggak"."lalu,nona punya rencana apa..".tanya uncle lagi...