"Hahahaaaa....".tawa riri yang lepas tak bisa ia tahan lagi sedari tadi.tentu saja membuat siapa saja yang mendengar tawa riri menoleh penasaran kenapa ada wanita yang tertawa seperti itu. di cafe strawberry mereka kembali bertemu,namun yang riri lihat hanya pemandangan aneh dan lucu,seorang bos besar bermata panda.riri dapat mengerti seorang bos sangatlah sibuk mengurus perusahaannya,namun yang membuat riri tertawa ternyata hanya demi menulis syarat pria dihadapannya rela tak tidur semalaman.
segera riri meraih kertas berisikan persyaratan yang Zhi Han ajukan. ia baca satu persatu.tanpa melewatkan sedikitpun karena riri sangat meneliti apa yang sudah menjadi keputusannya terhadap sesuatu yang penting seperti saat ini.
Zhi han yang memandangi nya dengan mata sayu hanya tersenyum senyum saja sambil mengagumi wajah ayu Riri yang serius membaca syarat yang ia ajukan.
"tuan Zhi Han...,persyaratan yang anda ajukan ada yang saya tak mengerti..di sini tertulis kita bisa saling bersentuhan, bahkan saling dekat sedekatnya setelah menikah,bukannya saya tak paham maksud nya tapi bukankah ini terlalu berlebihan." lanjut riri pada Zhi han sambil menahan tawa karena melihat wajah pria dihadapannya.riri tak tahan melihat wajah panda yang seperti sedang merana sekarat.
"yaaaa..berhentilah tertawa..aq sangat tak nyaman dengan tawamu..".rengek Zhi Han setengah manja
Zhi han menjelaskan " bukankah kita nanti menikah secara sah tentu ada kewajiban yang mesti kita lakukan" balas Zhi han sambil menyilangkan tangannya di meja cafe.
" saya tau..tapi kita menikah hanya demi memenangkan kompetensi ini kan". Riri berkata antusias.
Zhi han meraih kertas dari tangan riri. dan berkata "kalau kau tak mau kita bisa batalkan saja".
"ehh...bukan..saya..." jawab Riri terpotong.
"Saya ingin menikah dengan kamu!" sahut Zhi han.Riri yang mendengar kalimat barusan seakan merasakan ketidak percayaan nya.
"waras gak ya nih bocah" gumam riri.
dan tanpa fikir panjang lagi segera meraih kembali kertas yang dipegang Zhi han.
"oke!..kita menikah..tapi jangan salahkan saya kalau saya jatuh cinta ada anda nantinya." jawab riri setengah ketus.sambi menandatangani dua lembar kertas ajuan persyaratan Zhi Han.
"itulah yang saya tunggu" gumam Zhi han dalam hati.
malam ini ririlah yang tak bisa memejamkan matanya.ia masih tak percaya perkataan pria itu dengan keinginan ingin menikah dengannya,terdengar ada maksud tertentu fikir Riri.
walau ia berulang kali mencoba memahami setiap persyaratan yang diajukan Zhi Han tetap saja bagi riri ini adalah pernikahan.
"setidaknya aq juga perlu mengajukan sedikit syarat buat jaga jaga nanti" fikir riri.
membayangkan kembali sebuah pernikahan bagi riri sangatlah berat.terlebih lagi ujungnya tetap ada perpisahan kembali.banyak hal yang riri pertimbangkan khususnya keluarganya. sampai saat ini orangtua riri tak mengetahui perceraian anaknya. hingga berfikir rumahtangga anaknya baik baik saja.alasan riri tak memberitahu karena syarat menikah di keluarga riri tak boleh ada perceraian.namun siapa sangka riri membelokkan persyaratan itu.tentulah kalau orangtuanya tau ini menjadi pukulan yang sangat berat.terlebih lagi ada Wangja satria.riri harus mencari cara agar semua tak berantakan.
pagi ini riri menyeruput coffe latte bikinan Uncle Lee yang hanya senyum senyum tak karuan melihat wajah Riri.
riri hanya diam dan malu karena ia tau wajahnya seperti mama panda pucat karena tak tidur semalaman. mungkin ini karma karena ia menertawakan Zhi han malam kemarin.sungguh persamaan yang aneh.
Nona Xiou yang masuk ke ruang kantor riri melongo memandangi bosnya.
sambil mendekati untuk melihat dengan jelas dan berkata " ini bos saya ya...kok gini ya tampilannya''. setengah tak percaya nona xiou hanya menaruh beberapa dokumen lalu keluar ruangan dengan rasa tak percayanya.
bukankah bosnya orang yang menarik dari segi penampilan.kenapa ia tak ber dandan sekarang,apa ia lagi bermasalah.fikir nona Xiou."Bruuukk" Nona Xiou menubruk meja karena bergumam tak jelas." selalu sial.....
kali ini kembali riri bertemu Zhi han di cafe yang sama,namun apa yang diperoleh riri.Zhi han tertawa tak hentinya melihat riri,walau tadi riri sempatkan sedikit berdandan namun sepertinya wajah bengkak dan mata berkantung hitam terlihat jelas dimata Zhi Han.
"wkwkwk...kamu kenapa.." tanya Zhi Han sambil tertawa.
riri yang merasa ditertawakan meraih tangan Zhi han dan mencubitnya manja. Zhi han hanya meringis menahan sakit.
"jangan salah paham,aq terlihat seperti ini karena malam kemarin sibuk.banyak dokumen yang mesti aq periksa".alasan riri menyembunyikan kebenarannya bahwa ia begadang demi memikirkan dan menulis syarat yang cocok untuk Zhi Han.
Zhi han pun meraih kertas yang disodorkan riri.sambil membaca sesekali ia memperhatikan riri yang hampir tertidur karena tak kuat menahan kantuknya.
segera Zhi Han mengganti posisi duduknya ke sebelah riri begitu tau riri yang setengah tertidur. Zhi han merasakan kedamaian dalam hatinya. yang saat itu tanpa riri sadar ia tertidur di pundak Zhi han.denyut jantung Zhi han berdetak kencang saat ini,ia bingung apa yang mesti ia lakukan pada wanita yang tertidur di pundaknya.
malam itu adalah malam yang sangat membuat Zhi han bahagia.ia tak mengira wanita yang ia kejar jauh jauh sekarang berada di sampingnya,bahkan mengajukan proposal pernikahan,walau ia tau ini hanya sebuah permainan untuk kompetensi global nanti.namun tetap saja seperti keinginan yang tak pernah ada dalam fikiran nya.
"rasanya indah banget nih malam....".gumam Zhi han dalam hati.