Chereads / Me is me / Chapter 11 - Pengumuman Dadakan

Chapter 11 - Pengumuman Dadakan

di baseman parkiran pengawal john terus mengejar satu wartawan yang terus berlari kencang,hingga jejaknya tak di dapati lagi oleh pengawal John.segera ia raih handphonenya dan menelpon beberapa pengawal lain untuk mencari wartawan yang berhasil memoto nona majikannya barusan.

dengan nafas yang tersengal pengawal john kembali ke lantai atas dan memberitahukan kegagalannya.tentu saja riri sangat marah,namun ia tahan karena ada putranya.

para karyawan mall hanya tertunduk takut melihat bosnya marah.mereka tau kalau bosnya marah seperti apa.segera saja mereka undur diri.tapi..

"Tunggu..." kata riri tegas.langkah mereka terhenti dan dengan wajah pucat mereka berbalik,

" tolong delapan bulan lagi sisakan satu counter buat saya".jawab riri sambil melihat wajah pelayan tokonya.

" baik nona..kami akan segera melapor ke pak manager" jawab salah satu pelayan nya.

riri tersenyum sambil mendekati dan membaca tagename para pelayan toko itu,terang saja membuat mereka gugup dan ketakutan.

"dyan,,,ini robby,,,jerry..okey,,kalian boleh pergi." pinta riri sambil membelalakkan matanya yang indah.

terang saja begitu keluar ruangan tiga karyawan ini langsung mengusap dada karena pertemuan barusan sangat membuat mereka gugup dan takut. dan..handphone mereka berbunyi,segera saja Mereka raih untuk melihat bunyi massenge hingga mata mereka melotot tanda tak percaya.

tepat setelah mereka keluar ruangan barusan riri menghubungi bagian keuangan untuk memberikan bonus kepada pelayan toko yang bekerja untuknya.karena pelayanan mereka yang bagus terhadap pelanggan yaitu putranya.di balik sombongnya sebenarnya riri adalah wanita yang dermawan hanya saja tingkahnya yang membedakan hal itu,membuat orang lain salah paham.diruangan,pengawal john hanya tertunduk dengan rasa kebersalahannya karena tak berhasil menangkap wartawan yang mengambil foto majikannya.

"ini...".kata riri sambil menyodorkan minuman dingin kepada pengawal john yang tersengal sehabis berlari barusan.

riri kemudian duduk di sofa sambil menciumi putranya.ia menghela nafasnya dan berfikir sejenak.

"pengawal john,segera hub.i Uncle lee suruh ia kesini menjemputku,kau urus satria dan bu Sundari pulang,aku tak mau wartawan itu mengikuti kita lagi.kita perlu mengalihkan perhatiannya,karena aq yakin ia masih di sekitar mall ini."

"baik nona..".jawab pengawal john sambil menekan nomor panggilan untuk uncle lee.

uncle Lee yang baru saja menghabiskan cemilannya di cafetaria perusahaan segera beranjak pergi begitu menerima massange pengawal john,dengan wajah yang sedikit kesal.sesampainya di lantai atas mall ruangan riri ia masuk dengan wajah yang masih kesal,tapi..

"hahahaaa..."ia disambut dengan tawa riri dan satria,bu Sundari dan pengawal john juga mencoba menutupi tertawanya.seketika uncle lee bingung.

" satria pulang sama nanny dan om john ya,mimmo ada urusan sebentar"pinta riri pada putranya.sepeninggal putranya yang pergi dengan bu Sundari dan pengawal john riri mendekati Uncle Lee.

"sebenarnya apa yang uncle makan barusan" tanya riri sambil menyodorkan cermin ke muka uncle lee sambil sedikit tertawa karena takut uncle lee ngambek,dan uncle lee melihat banyak sekali cream di mulut dan kumis tipisnya,ia lupa membersihkan tadi karena cepat-cepat pergi begitu menerima panggilan pengawal john.

sambil mengambil tissu basah riri mengelap mulut Uncle lee dengan lembut,membuat Uncle lee tersipu malu.

"agasshi apa wartawannya sudah di temukan"tanya uncle lee.

"mmmm..." jawab riri menggelengkan kepalanya.

"kebetulan saya sudah memberi tau pengawal yang lain untuk menyelidikinya.tak usah khawatir agassi' kata uncle lee dengan wajah tersenyum kembali.

"mmmm...ayo kita keluar dari mall ini,tapi saya minta tolong sterilkan mall kita dari wartawan untuk beberapa waktu,karena saya tak mau mall terganggu dengan berita saya nantinya,yang berkunjung ke mall ini,karena mungkin besok atau kapan pasti akan terekspos juga."

" baik agassi,,saya akan memperluas penyelidikan ke beberapa kantor media surat kabar lainnya,mereka pasti tak akan berani menyebarkan Berita tentang agassi."

segera mereka menuju lift langsung ke lantai bawah parkiran khusus untuk riri.

dan benar saja keesokan harinya suasana riuh terjadi di kantor Riri. Riri yang bingung berbisik ke telinga Nona Xiou apa yang terjadi.nona Xiou hanya memberikan handphonenya ke tangan riri dan menunjukkan berita hangat pagi ini.disana terpampang jelas foto riri beserta putranya,riri yang memakai baju cerah berwarna coklat cream dan dipadukan dengan rok putih sepanjang lutut serta kacamata coklat gelap dan sepatu sneakers bergaya casual namun sangat mempesona.sedang putranya hanya memakai setelan jeans beludru di padukan baju kaos berwarna terang.di foto itu riri menggandeng tangan putranya bak ratu dan pangeran.namun bukan hanya foto itu,foto riri saat mengelap mulut Uncle Lee pun terekspos media walau agak buram wajah mereka terlihat.riri hanya menggelengkan kepalanya,mengembalikan handphone nona xiou dan mengambil microfon untuk memberitahukan sebuah pengumuman. tentu saja membuat bagian resepsionis kaget begitu tau riri ada di hadapan mereka." selamat pagi semuanya..." kata riri kepada semua karyawannya yang menghentikan jalan mereka." saya ingin kita berkumpul sebentar di cafetaria karena ada hal penting yang akan saya umumkan,sekian terimakasih".putus riri sambil berjalan menuju lift khususnya.

seketika suara karyawan terdengar kembali riuh dan mereka berdesakan dalam lift karena penasaran ada pengumuman apa.mereka tak ingin terlambat sedikitpun tiba di cafetaria.

Uncle lee mengerutkan dahinya mendengar hal ini,apa yang nona manisnya lakukan barusan.segera ia menuju ke cafetaria perusahaan.

di cafetaria semua berkumpul sambil mendengarkan apa yang akan di sampaikan bos mereka.

riri yang melihat keantusiasan karyawannya hanya tersenyum dan mengambil remote layar.kemudian....

terpampang wajah sosok lelaki tampan berwajah oriental.dengan setelan jas abu abu dan kacamata berwarna putih duduk di sebuah kursi goyang.karena hanya ini yang sempat riri dapat dari pengawal Ali.

Nona Xiou yang melihatnya tampak kagum."Shuaiqi,Ku,Wanmei"(tampan,keren,sempurna)." gumam nona xiou dalam logat mandarin.

kemudian riri menjelaskan foto tersebut adalah seorang pria keturunan korsel- Hongkong,ia seorang CEO real estate ternama,ia juga memiliki beberapa mall dan perusahaan lainnya diluar negeri.namanya Lee Zhi Han...aku...aku akan menikah dengannya dalam waktu dekat".kata riri pada semua karyawannya yang memasang wajah melongo tanda tak percaya.

Nona Xiou mencubit pipinya,ia pun juga tak percaya apa yang barusan bosnya umumkan.

namun jauh disamping cafetaria ada wajah pucat yang mendengar pengumuman barusan..Uncle Lee.

riri melihat wajah itu dari kejauhan dan mencoba bersikap tenang.

"ingat..aq hanya mengundang sahabatku dan kalian,"ucap riri sambil menggerakkan tangannya ke mulut bertanda ini tak boleh terekspos keluar harus di rahasiakan dulu.para karyawan saling berpandangan satu sama lain tanda bingung.dan mencoba mengerti apa kemauan bosnya bila memang ini harus dirahasiakan.

"baiklah..aku akan menjelaskan perusahaan kita akan tetap mengikuti kompetensi seperti tahun lalu,aq tak ingin kita gagal tahun ini,dan...pengumuman lainnya adalah kuis tahunan kita,aq akan mengumumkan pemenang triwulan tahun ini,dia adalah... pak Robby..aq menyukai designnya...dan..tebakannya berhasil anda jawab dengan paduan design sebuah kotak perhiasan dari kayu jati yang di ukir sedemikian indahnya.dan kotak perhiasan ini akan aku ikut sertakan di pameran perhiasan minggu depan,di ibiza...bonusnya pak robby boleh ikut."

semua karyawan bertepuk tangan riuh sambil mengucapkan selamat kepada pa Robby,tentu saja selain hadiah ia mendapatkan bonus berlibur sambil mengikuti pameran perhiasan yang di adakan perusahaan ibu riri di luar negara,ibiza.

riri yang melirik sekilas sudah tak melihat tampang Uncle Lee lagi,hatinya sedikit terusik melihat wajah pucat uncle lee barusan,apakah ia sakit,ataukah ia tak menyukai pengumuman pernikahanku barusan.