01.00 tepat tengah malam riri terbangun, tapi... ia merasakan suasana yang lain, ia melihat design ruangan yang tampak berbeda dari biasanya.
"kapan aq merubah interior kamar jadi seluas ini ya..kok...". seketika ia beranjak bangun dan memperhatikan dengan seksama.hingga matanya melotot merasakan sesuatu sedang terjadi. dan melihat sesosok pria dengan pakaian biasa kaos dan jeans.pria yang berdiri tegap menghadap dinding kaca dan memegang handphonenya.tampak berbincang serius sesekali ada tawa renyah yang terdengar,dia Zhi han.
riri mencoba beranjak perlahan tak ingin terdengar ia langkahkan kakinya perlahan,sayang sekali pundaknya serasa berat karena pegangan Zhi han.
"kamu mau kemana...".kata Zhi han
riri membalikkan badannya.dan menutupi wajahnya karena ia sangat malu tertidur di sebuah kantor asing yang tak ia sadari sama sekali.
"aq...mau ke kamar mandi sebentar..." jawab riri sambil terus menutupi wajahnya yang pastinya sangat acak acakan.
Zhi han tersenyum,mengacak rambutnya dan memegang tangannya,menunjukkan kamar mandi yang berada dikantornya.
riri masuk ke kamar mandi dan mengunci takut Zhi han mengikutinya.
"ya..Tuhan...apa yang terjadi..aq ketiduran..maluunyaaaa...." suara riri seakan tak percaya apalagi meliat wajahnya dicermin.ia segera mencuci wajahnya dan menghias dengan bedak dan lipstik tak lupa sebelumnya ia menggosok giginya terlebih dahulu. hiasan yang dipakainya memang sederhana tapi tertata rapi hingga yang melihatnya cukup pangling.
Zhi han hanya tersenyum senyum melihat tingkah riri yang menggemaskan,ia pun tak percaya seperti itukah wanita yang dipujanya memiliki sikap. sikap yang seharusnya tak ia tunjukkan dihadapan pria,terlebih pria yang ingin ia nikahi.segera Zhi Han beranjak ke dapur kantor untuk membuatkan kopi dan menghidangkannya untuk riri.
riri yang baru keluar dari kamar mandi memperhatikan sekelilingnya kembali,design bergaya oriental ,dipadu perabotan serba hitam dan beberapa pajangan sederhana dan anehnya...ada kursi goyang di pojok ruangan.
sekembali dari dapur yang berjarak sangat dekat dengan ruangannya,Zhi han menyodorkan kopi bikinannya. " minumlah.." suruh nya pada riri yang hanya berdiri terpaku memandangnya.
"kenapa aq bisa ada di sini' sambil meminum minuman yang disodorkan Zhi han.
"oh...kamu ketiduran di cafe,mau tidak mau terpaksa aq gendong kamu dan membawa kesini,mobilmu terparkir di bawah,pengawalku yang membawanya."
"di cafe..." riri mencoba mengingat dan membayangkan ia tertidur kemudian digendong ke mobil dan sampai ke kantor seorang pria.
"haahh.." riri seolah tak percaya itu artinya pria ini menyentuhnya.
"kamuuuu...." tunjuk riri sambil berdiri ke arah Zhi han.
"kenapa...aq menyentuh kamu,megang kamu,bahkan..." jawab Zhi han sambil tersenyum senang ia melihat tingkah wanita ini yang kebingungan.
"yaaaa....seharusnya kamu ambil handphoneku dan memanggil pengawal ku,,bukan ke Siniii..."teriak riri mendorong tubuh Zhi han yang seketika Zhi han terbaring di sofa ia duduk yang hanya bisa memandangi wajah wanita ini dari dekat.riri terus memukuli tubuh Zhi Han tanpa menyadari apa yang terjadi.
Zhi han memegang tangannya.
"waahh...kamu imut ya.." puja Zhi han yang mencoba mendekatkan wajahnya pada riri.
riri terkesiap,dan ia kaget apa yang ia lakukan barusan.pria ini terus memandangi nya tanpa berkedip. riri mencoba bangun dari tubuh Zhi han yang terbaring di sofa.namun...lagi lagi tangannya terdorong ke tubuh Zhi han.mereka saling berpandangan mengagumi satu sama lain. riri mencoba bangun paksa dan menarik tangannya dari pegangan Zhi han.
ia membenarkan baju dan roknya yang tanpa ia sadari ternyata sobek akibat paksaan barusan.dengan PDnya ia membenarkan bajunya yang terus diperhatikan Zhi han dengan senyuman.
rok ketat diatas lutut,terlihat kulit yang putih mulus membuat Zhi han terus memperhatikan tanpa berkedip. riri yang menyadari hal itu seketika melayangkan tinjunya ke wajah Zhi han.
"yaaa...kenapa aq ditonjok" ringis Zhi han kesakitan.
"mukamu itu mesum tauuuu...."jawab riri sambil memegangi tasnya dan beranjak keluar dari ruangan kerja Zhi han.
Zhi han hanya memandangi kepergian riri dengan wajah yang kesakitan.
besoknya seluruh kantor perusahaan ribut sekali terlebih di rapat mereka melihat bosnya dengan wajah sayu dan terlihat memar disekitar sebelah matanya.tapi Zhi han terus melanjutkan rapatnya walau ia sedikit terganggu dengan keributan yang sempat terjadi di perusahaannya.
"Bos,wajahmu...." tanya pengawal Kwang sambil mengompreskan balutan es batu ke wajah bosnya.
tapi yang ia dapati hanya tawa ringan karena Zhi han masih mengingat jelas kejadian malam tadi.
diseberang kantornya,Riri hanya cemberut saja,Uncle lee yang kebingungan mencoba bertanya,namun riri hanya diam dengan wajah yang kesal.hingga akhirnya Uncle lee keluar karena mengurus beberapa pekerjaan lainnya.
"Pak Ali kau sudah menemukannya..".sahut riri sambil memegangi amplop besar yang diberikan Pak ali.
"sedikit.." jawab pa ali.pengawal riri yang satu ini memang ia tugaskan untuk menyelidiki apapun yang membuat ia penasaran.riri membuka amplopnya dan melihat beberapa biodata profil dan foto foto.
"hanya ini...".tanya riri
"saya akan mencoba mencari tau lagi nona,sejauh ini memang hanya ini yang saya dapatkan.tapi nona... perusahaan yang berhasil kita akusisi sekarang mengalami perubahan yang cukup drastis,bahkan angka saham kita menaik sedikit."
riri tersenyum puas,buat riri ini berita menarik yang memang seharusnya ia dengar.
"lalu..kapan nona akan ke perusahaan itu,para karyawan di sana sangat penasaran nona.." kata ali lagi
" belum saatnya pa ali,sekarang kita hanya fokus pada ini...".kata riri sambil membalikkan foto yang ia pegangi.
pengawal ali yang memahami maksud majikannya segera undur diri dan meninggalkan ruangan.
"tunggulah..."jawab riri dalam hati dengan senyuman tajam memandangi ke arah dinding kaca luar kantornya.
"Mimmo.. aq datang..."teriak satria sambil berlari dan memeluk riri.
"Wangjaaa.....maaf ya mama lupa jemput hari ini."sahut riri sambil memeluk dan membawa anaknya duduk di sofa.
"bu Sundari apa saja kegiatan wangja tadi di sekolah".
"seperti biasa nyahh..belajar tapi...hari ini Wangja tak bertemu Paman Candy,bawaannya marah terus."jawab bu Sundari.
"ya sudah..apa perlu kita jalan jalan ke mall beli mainan sayang".tanya riri pada anaknya yang hanya mengangguk mengiyakan.
dimall,semua yang melihat kedatangan riri menyambutnya di muka counter toko masing masing ,setiap riri melangkahkan kakinya dan melewati conter counter toko mereka membungkukkan setengah badannya memberi rasa hormat.walaupun riri tak tenar di dunia internet,namun siapapun yang bekerja dengannya tau wajah bos besarnya seperti apa.bagi riri ini sangat mempersulit dirinya jika diketahui orang banyak siapa sebenarnya dia,dan tentu para wartawan akan sangat lebih antusias lagi mencari info tentangnya.riri terus berjalan dikawal pengawal john menuju lift yang memang khusus untuk nya.sesampai dilantai atas sudah terpajang beberapa mainan mewah yang sudah disiapkan untuk anaknya dari beberapa counter toko mall miliknya. Wangja sangat senang mengambil beberapa mainan terbaik pilihannya,riri yang melihatnya sangat senang sekali.
"John,,Please...urus seorang wartawan yang mengambil beberapa foto saya barusan".pinta riri serius.para pelayan yang mendengar ucapan riri saling berpandangan,mereka tau kalau bosnya sangat tak menyukai wartawan yang mengekspos kehidupan pribadinya,terlebih kejadian beberapa tahun yang lewat,dimana riri terekspos sedang bermain di taman mainan yang ia bangun tepat di lantai tiga mall nya.berita itu tersebar luas di beberapa surat kabar dan majalah terkenal.tentu saja ini membuat kehidupannya diketahui orang banyak.beruntung foto wajahnya tak terlihat jelas pada waktu itu,tetapi hebohnya berita itu menyebar luas.membuat ruang gerak riri terbatas.hingga ia begitu sangat kesal dan memutuskan mencari tau siapa sumber awal ia terekspos secara luas.karena kekesalannya riri pun akhirnya membeli perusahaan surat kabar itu dan menutupnya.kini perusahaan itu hanya digunakan sebagai toko swalayan biasa.bagi semua karyawan yang mengetahui hal ini mereka sangat ketakutan,tentu saja dengan tangan kekuasaan riri ia mampu membeli apa saja yang ia mau. benar benar wanita yang mampu bisa merubah hal yang mustahil fikir karyawannya.makanya disaat merekrut karyawan ada beberapa hal didalam kontrak kerja yang tak diperbolehkan siapapun mengekspos biodata maupun foto riri.itu karena riri tak mau membuka luka yang menyakitkan kembali hanya karena berita yang di besar-besarkan.
ya.. tepat beberapa bulan setelah riri meninggalkan suaminya yang berselingkuh.kakak lelakinya ditemukan meninggal tepat dua hari setelah foto riri terekspos,karena Berita yang menyatakan riri sudah menikah dengan lelaki kaya tentu saja kekayaan riri dan lelaki itu terekspos luas,padahal itu bukan suaminya tetapi kakaknya yang menemaninya dan anaknya bermain di taman.itu adalah trauma yang sangat kuat bagi riri,ia kehilangan anggota keluarganya di saat ia sangat terpuruk.tak ada lagi tempat ia bermanja dan berkeluh kesah,ia sangat menyayangi saudara lelakinya.bahkan ia menjodohkan kakaknya dengan sahabatnya rima,telak saja berat rasanya melihat sahabatnya kehilangan pijakan dan orangtuanya yang tiba tiba jatuh sakit pada saat itu. Berita meninggalnya kakaknya yang ditemukan tewas di ruang kantornya dengan satu tembakan tepat didadanya.membuat riri terus mencari tau dan menyelidiki siapa dalangnya,karena setahu riri kakaknya tak pernah mempunyai musuh.
dan dari situ kini riri memahami,kenapa rima tak pernah ingin membuka hatinya kembali,orangtuanya ingin terus dekat dengan kakak laki-lakinya yang dikuburkan di vietnam.walau riri tau ia merasa seakan sendirian waktu itu.tak ada yang memahami apa yang dirasakannya selain Uncle lee yang terus mencoba menghiburnya.kini riri mampu berdiri tegak,bangkit dari keterpurukannya.dan membenci Berita- Berita yang mengekspos dirinya dan keluarganya.terkecuali nama perusahaan yang boleh di kenal siapapun tanpa harus tau siapa pemiliknya.riri terus berdiri kuat menopang luka yang ia rasakan hingga sikapnya berubah drastis terlihat sedikit angkuh memang,bahkan kadang orang berfikir ia sombong,tapi di balik itu riri hanya ingin terlihat kokoh.hingga tak ada yang berani lagi merobohkan pertahanan hidupnya bahkan apa yang ia capai sekarang.