"mmm..rencanaaa...sebenarnya ada dan mungkin banyak Uncle,hanya saja #Bimil,.."sahut riri sambil meletakkan telunjuk jarinya ke bibir Uncle Lee. Uncle Lee hanya terdiam menatap gadis yang sudah ia besarkan ini,gadis manis yang tangguh dan rendah hati,yang tak mau ada yang tau bila ia sedang terluka,padahal dalam hati Uncle Lee sangatlah ia murka buat sapa saja yang menyakiti gadis manisnya.Dulu sekali waktu awal bertemu dengan gadis manisnya manisnya,Uncle sangatlah takut membuat kesalahan besar dan takut mengecewakan sang nona majikan. karena suatu peristiwa yang pernah merenggut nyawa anak gadis satu-satunya miliknya.dimana anak gadisnya menjadi korban penculikan psikopat anak hingga ditemukan tak bernyawa setelah satu minggu dinyatakan hilang dari sekolahnya.istrinya hampir gila sedangkan Uncle hanya mampu diam walau dalam hati tak mampu menerima kenyataan,seakan jiwanya runtuh. yang lebih menyakitkan sesudah anaknya disemayamkan Uncle Lee mendapatkan kabar adiknya yang paling kecil mengalami kecelakaan tragis bersama suami dan anaknya.tentu saja hatinya sangat sakit,belum sembuh kehilangan anak,lalu bersambung kehilangan adik perempuannya. beruntung sang keponakan selamat walau mengalami trauma hebat dan sekujur tubuhnya luka parah.sejak itu ia dan istrinya memutuskan hanya akan membesarkan sang keponakan laki - laki peninggalan sang adik.walau harus berpisah negara dengan istri,namun komunikasi dan kepedulian Uncle Lee bisa di acungi jempol.terlebih lagi Uncle mendapatkan kehidupan yang baru sekarang. anak gadis manisnya yang ia besarkan dengan tangannya sendiri. di mata nya Riri adalah obat mujarab kehidupannya,bahkan tak ada rahasia yang disembunyikan diantara mereka berdua. "Lee,Lee,,,," teriak bocah kecil dengan riangnya membuat sang nanny berlari mengikuti bocah kecil ini."Uli Wangjaaaa...."teriak Uncle Lee smbil menggendong sang bocah kecil. seketika riri tersentak kaget meliat sang anak yang berlari begitu saja memeluk uncle lee.
"maaf ,nyah..inyong kelepasan" kata sang nanny yang tersengal nafasnya karena habis berlari kecil." gak apa apa..bunda...biasalah anak saya,kayak kita nggak tau az kelakuannya"sahut riri.
riri menatap haru pertemuan Uncle Lee dan Satria anaknya. ya..memang sudah sejak setahun yang lalu Uncle Lee dibebas tugaskan ke negeri gingseng untuk menjenguk istri dan keluarganya setelah bertahun-tahun pengabdiannya pada Riri tanpa mau cuti.kini beliau kembali membawa titik baru bagi Riri.riri sadar Uncle lebih dari seorang sekretaris maupun pengawal pribadi,walau riri masih memiliki pengawal yang lain,tapi tetap saja riri begitu menghormati Uncle Lee yang sudah seperti ayah baginya.maklum saja semenjak menikah,orang tua riri memutuskan kembali ke vietnam untuk menikmati hari tua di sana.entah kenapa vietnam jadi tujuan mereka.padahal riri sangat menentang sekali.sejak saat itu Uncle Lee adalah pangkuan hidupnya.
"ya sudah sayang..kangennya nanti az ya.. kakek Lee masih sibuk ya pintar. "Bu Sundari bawa Satria ke dalam ya." pinta riri.
"john...come here!". sambil melambaikan tangan riri memanggil pengawal sang anak.John adalah pengawal sewaan yang di sewa riri dua tahun yang lalu begitu Satria anak Riri beranjak memasuki usia sekolah.Riri mengenal John pada suatu peristiwa di vietnam sewaktu riri mengunjungi kedua orang tuanya. pagi itu Riri tengah asyik menikmati pemandangan Halong Bay di vietnam,sebuah nama kota yang terletak di sebelah timur vietnam yang terkenal dengan pantai zamrudnya. Tengah asyik berjalan-jalan,tiba tiba sebuah hembusan anak panah hampir mengenai punggung Riri.beruntung Riri mampu menghindar,meski terluka kena sabetan ujung panahnya.sekejap saja Uncle Lee langsung siaga mengawasi sekeliling,jauh di seberang matanya ia menyaksikan perkelahian hebat antar dua geng,sepertinya perkelahian itu sangat hebat hingga Uncle Lee menjauh menghindar membawa riri ke tempat yang aman.lima orang pengawal riri dari kejauhan segera berlari melihat yang terjadi dengan majikannya.yang diperhatikan riri pada waktu itu bukan perkelahiannya,tapi bungkusan kotak besar yang ada tetesan air berwarna merah.segera Riri memanggil Tiga orang pengawalnya untuk mengambil bungkusan kotak itu secara diam diam tanpa ketahuan orang orang yang rame berkelahi entah apa yang dipermasalahkan.segera riri masuk mobil yang dikendarai Uncle Lee dan menjauh dari perkelahian itu.Riri diantar ke rumah sakit,dan diobati.
dipembaringan rumah sakit vietnam riri terbangun mengingat apa isi dari bungkusan kotak tadi yang di liat nya dari perkelahian orang-orang tak dikenal.karena saat itu mereka lengah dengan bungkusan itu.entah kenapa riri sangat penasaran.segera ia raih handphonenya dan membaca chatting pengawalnya yang menuliskan "target aman." segera riri meraih kunci mobil yang dikendarai uncle dan menyuruh sang sopir ke villa ayahnya. ayah riri memang membangun beberapa villa dan kantor baru di sana berhubung Halong Bay menyajikan destinasi wisata yang unik,jadi ayah riri tak ingin menyia-nyiakan ladang uang didepan mata,lagian sang istri membeli beberapa hektar tanah disana untuk usaha hari tua mereka. di ujung villa menghadap arah pantai ujung disitulah villa tersendiri untuk riri jauh dari kebisingan orang orang yang ramai menyewa villa orang tua riri." kalian sudah membukanya" tanya Riri. "belum,nona"jawab pengawalnya. "lalu kenapa kau tak membukanya!"Tatap riri dengan mata elang nya yang sangat menakutkan menandakan rasa penasaran yang sudah di ujung tanduk.seketika sang pengawal menunduk tanda bersalah. dan pengawal yang satu membuka perlahan isi kotak tersebut."trrrrkkk" bunyi kotak besarnya terbuka,betapa terkejutnya riri dan para pengawal melihat isinya.....
dua manusia laki-laki dan perempuan berkulit putih,yang bisa diperkirakan umurnya masih sangat muda.mungkin perbedaan dari dua orang ini sekitar 2-3 tahunan.mungkin juga umurnya yang laki laki baru menginjak 22-23. sedang yang perempuan baru belasan.pada awalnya Riri dan pengawalnya mengira mereka sudah mati tak bergerak.tragisnya setelah di amati sang laki laki mukanya tak keruan seperti habis dipukuli,hingga bukan hanya lebam tapi hampir rusak. sedang yang perempuan sepertinya cedera parah di kaki nya,patah.Riri tak mempercayai yang di lihatnya. "Nona ... apa perlu kita bawa ke rumah sakit". tanya pengawal.
"tidak, segera hubungi pengawal Lee dan bawa dokter terbaik di kota ini,ingat rahasiakan jangan sampai ada yang tau hal ini.dan segera pindahkan kedua orang ini ke kamar disebelah saya" perintah riri kepada pengawalnya.
setelah keduanya di baringkan di dua tempat tidur sang pengawal menghubungi Uncle Lee yang sedang kebingungan mencari Riri yang hilang di rumah sakit.terlebih lagi mobil beserta sang sopir tak ada,sudah pasti fikir Uncle Lee majikannya pulang. handphone beliau berbunyi dan di seberang sana pengawal lain memberi tau bahwa nona mereka baik -baik saja dan sedang di villa beristirahat,namun pengawal meminta uncle lee membawa dokter terbaik ke villa. terang saja uncle lee bingung apa nyonya atau tuan ataukah Wangja yang sakit.di dalam kebingungan nya uncle segera mencari dokter dan perawat terbaik di rumah sakit itu.
sesampainya di villa uncle lee menyeret dokter yang turut kebingungan melihat uncle lee yang panik. namun apa yang terjadi riri ternyata tengah asik menonton televisi bersama sang anak.melihat uncle lee yang terengah-engah bersama dokter, seketika mata riri memicing ke arah berlawanan,tanda uncle di suruh menunggu sebentar di tempat itu.
" satria..bobo ya..sudah malam sayang ". perintah riri sambil menciumi sang anak. "wangjaneun jobumowa jago sipeonhanda" jawab satria anak riri. seketika riri bingung kenapa anaknya bisa bahasa yang di gunakan uncle lee. "ok.." sahut riri membelai lembut rambut sang anak. " bu Sundari ajak satria ke oma opa nya ya...katanya mu tidur bareng oma opa nya" kata riri.
" nyonyah paham ya bahasa aneh barusan" sahut bu Sundari sambil menuntun tangan satria.
"begitulah.." jawab riri sambil tersenyum.
di sebelah ruangan sang dokter dan uncle menunggu dengan gelisah.
" nona ..sapa yang sakit,apakah nona merasa pusing,apakah jahitannya terbuka atau...? "tanya unce lee yang kebingungan,tapi ekspresi riri tenang saja,sambil melangkah ke kamar lain dan memperlihatkan dua anak manusia yang terbujur kaku tak bergerak seperti mayat hidup."bac si kiem tra chung"Pinta riri kepada sang dokter. sang dokter beranjak dari tempat duduk menuju dua orang pasien yang ingin ia tangani,setelah beberapa lama memeriksa sang pasien,dokter menggelengkan kepalanya tanda serius ia tangani."tinh hinh rat ngihiem trong ngay lap tuc dua no den benh Vien" terang sang dokter kepada riri. riri mengangguk,namun berhubung sudah sangat larut riri meminta sang dokter mengobati sementara di villa.
setelah diobati dan di beri selang infus, dokter pamit.
uncle lee masih bingung apa sebenarnya yang terjadi,dan siapa mereka. riri yang melihat kebingungan uncle lee segera meraih tangannya dan beranjak ke sofa sambil duduk riri menjelaskan kalau mereka berdua sepertinya korban penculikan. tadinya riri berfikir didalam bungkusan yang sempat ingin di buang oleh orang -orang yang yang sedang berkelahi itu hanya barang tak berharga,namun riri melihat ada yang aneh,segera saja riri menyuruh sang pengawal mengambilnya secara diam-diam,siapa yang menyangka ternyata isinya manusia yang dikira sudah tak bernyawa,mereka beruntung bisa tertolong.
uncle lee yang mendengarkan dengan seksama langsung mengernyitkan dahinya tanda ia tak bisa menerima kalau nona majikannya ingin merawat mereka.
" Uncle...Please...demi kemanusiaan,orang tua mereka pasti lagi bersedih kalau mereka berdua ternyata di culik...please ya..." pinta riri yang memelas seperti anak kecil.sedang uncle hanya diam tak mampu berbicara apapun keinginan sang nona majikan.ia tau betul kalau nona majikannya berkeinginan pasti sudah di fikir terlebih dahulu sebelum bertindak.
pagi itu sang pengawal riri membawa setumpuk kertas yang akan diberikan ke riri, namun sebelum sampai ke tangan riri uncle lee memeriksanya terlebih dahulu. " apa ini isi dokumen yang kalian temukan semalam" tanya uncle lee kepada bawahannya." ya" sahut pengawal. sejenak ia membaca dokumen tersebut dan mengernyitkan dahinya yang keriput.
riri yang melihat ekspresi barusan segera merebut kertas dokumen yang di baca uncle lee. sejenak ia perhatikan sambil membaca apa yang ada di isi dokumen tersebut,mata riri hanya mampu menatap tajam, dan segera merobek kertas tersebut. yang membuat uncle lee dan para pengawal terkejut.
"rahasiakan hal ini dari siapapun,,dan tutup mulut kalian semua rapat -rapat" pinta riri serius. segera semua pengawal membungkuk tanda setuju dan menghormati keputusan riri.
dikamar itu lelaki dengan perawakan orang barat meringis kesakitan, perawat yang disewa riri mencoba memberikan air minum padanya. "Where is my sister"? tanyanya...perawat hanya menunjuk ke sebelah tempat tidurnya.
"She is fine". sahut riri, segera lelaki bule ini menoleh melihat sang sumber suara. "who are you" tanyanya lagi. "Me...its Dewi Fortuna" lanjut riri setengah meledek. "your name Dewi Fortuna" tanyanya.riri dan para pengawal hanya tertawa tipis mendengarnya.
"apakah kalian sudah menghubungi para dokter yang ku minta" tanya riri kepada pengawalnya. "ya..nona,mereka tengah berdiskusi,untuk itu alangkah baiknya kedua orang ini di bawa ke rumah sakit untuk di obati".
"baiklah,urus secara diam-diam dan palsukan nama mereka,urus berkas dan dokumen baru mereka sesuai yang kuminta yang laki -laki John. dan yang perempuan Catrine. paham!" perintah riri.sejak saat itu mereka berdua dirawat riri,john pada awalnya tak mengerti kenapa wanita ini menyelamatkannya dan kenapa identitasnya berdua adiknya di rahasiakan.
kini john sembuh total dan adiknya Catrine sedang bersekolah,jauh di lubuk hati john dan adiknya rasa terimakasih tak terhingga untuk riri dan para pengawalnya yang menyelamatkannya. Hingga john dan adiknya memutuskan untuk mengabdi penuh pada riri. lagian orangtua mereka meninggal pada kejadian tepat mereka diculik.
"john...john...!bentak riri yang sedari tadi memperhatikan john melamun.
"are you falling love john" tanya riri meledek. john salah tingkah diberi pertanyaan seperti itu.
"apa surat gugatan saya sudah tiba dipengadilan john"tanya riri dan john mengangguk.tanda sudah beres.
uncle lee yang mendengar sangat kaget.
"agassi,Jeong marieyo" tanya uncle lee setengah tak percaya apa yang barusan di dengar nya.
"geulae,naneun aju hwagsinhanda ajussi" jawab riri meyakinkan uncle lee.
sambil tersenyum senang. sedang yang di fikir uncle lee tidak mungkin nona majikannya ini sebegitu senangnya apa yang ia rencanakan dan rahasiakan sebenarnya....