Chereads / Kamu dan Aku / Chapter 57 - Prasangka dan Tersangka

Chapter 57 - Prasangka dan Tersangka

Elin mengecek handphonenya tapi sama sekali tidak ada pesan dari Aga. Elin sudah lelah, jelas-jelas dia hampir 2 minggu ini terus menghubungi Aga dan mengirimkan pesan setiap dia melakukan aktifitas di luar rumah. Bahkan sebelum pergi dia mengabari Aga bahwa dia akan pergi ke Ultah. Ketika mereka bertemu pun Aga tidak berusaha menyapanya padahal dia jelas-jelas bersama Rizal.

Elin mengambil kembali foto-foto yang diberikan Imas. Di situ ada foto Aga sedang bersama teman-temannya. Wanita itu duduk di pangkuan Aga dan Aga melingkarkan tangannya di pinggang wanita itu.

Beberapa foto terlihat di ambil di sebuah kamar, seperti hotel. Terlihat di gambar Aga dan wanita itu tidak hanya berdua. Mereka berpasang-pasangan.

Elin merinding melihat foto-foto itu.

Inikah yang di namakan pergaulan bebas.

Dia tidak pernah melihat hal ini di SMA nya. Dia bersekolah di sekolah + dan sekolah percontohan. Anak-anaknya ada yang nakal tapi batas nakalnya masih di dalam logika Elin. Tapi melihat foto-foto ini sudah seperti di film-film bioskop. Berarti yang di gambarkan di film itu memang ada yang seperti ini. Entah sudah sejauh apa hubungan Aga dan mantan-mantannya dulu. 3 bulan ini Aga tidak pernah menuntut apa-apa darinya. Bahkan memegang tangannya saja Aga tidak pernah tanpa izin Elin.

Elin memasukkan kembali foto-foto itu kedalam amplopnya. Di letakkannya di dalam lemari dan menguncinya.

Aga dan Arles masih menatap langit di atas balkon rumah Aga.

Apa yang akan kamu lakukan sekarang Ga?

Apakah kamu akan terus menjadi pengecut, menghindari Elin sampai Elin menyerah padamu?

Apakah Elin akan menerima kenyataan masa laluku?

Siapa yang tau, itukan hanya cerita masa-masa pubermu Ga. Apakah selama ini kamu memperlakukan hal yang sama padanya selama kamu pacaran?

Aku sangat menghormatinya Les. Dia tidak sama dengan wanita-wanita yang aku kenal dulu, dia sangat berbeda. Tau bagaimana harus menempatkan dirinya. Tau bagaimana membatasi diri dan tau bagaimana menghargai dirinya.

Terus? Kenapa kamu menjaga jarak darinya tanpa mencari tau sebenarnya apa pandangan Elin tentang itu.

Karena dia seperti itu aku takut dia tidak bisa menerima aku yang seperti ini.

Itu kan hanya perasaanmu saja, kamu belum menanyakan pendapatnya. Apa salahnya menanyakannya dari pada menduga-duga. Jangan sampai kamu mengambil keputusan berdasarkan prasangkamu saja.

Aku tidak masalah jika Elin meninggalkanku karena tidak bisa menerima aku yang seperti dulu. Tapi aku tidak bisa melihatnya kembali dengan Rizal.

Ya karena itu, seharusnya kamu tidak lari dari masalah ini. Karena akan ada yang di untungkan dari perpisahan kalian.

Elin tidak akan pernah kembali padanya Les, walaupun kami berpisah.

Apakah kamu yakin? Tidak ada hal yang kebetulan berkali-kali di dunia ini. Yang kamu dan Elin alami hari ini pasti bukan hanya kebetulan saja tapi ada faktor kesengajaan. Pasti ada orang yang sengaja mengatur semuanya. Kenapa Ferry harus merayakan pesta di Lotusa? Kamu lihat tadi, tidak ada LC sama sekali di sana sedangkan Bang Johan itu penjahat lelaki. Kenapa sama sekali tidak ada LC yang mendampingi di sana. Teman-teman bang Johan beberapa membawa pacar mereka tapi teman-teman dekatnya yang di dalam ruangan tidak ada yang membawa pasangan. Sepulang dari Lotusa kenapa Elin bisa makan di tempat yang biasa anak-anak rombongan kita kumpul. Selama ini aku tidak pernah melihat Rizal atau rombongan Bang Johan mampir ke sana. Tidak ada yang kebetulan Ga, ini pasti ada tersangka yang mengatur semuanya.

Jangan jadi pengecut Ga, dari pada menerka-nerka dan memilih berpisah. Apa salahnya jika kamu mencoba menjelaskan, toh jika akhirnya berpisah setidaknya kalian bisa saling menerima dan Elin tidak akan memberimu Cap sebagai Loser.

Aga memeriksa hp nya, sama sekali tidak ada pesan apalagi telepon. Diletakkannya hp nya di atas meja samping Arles.

Ga...

Hemmm...

Jadi bagaimana??

Aga mematikan rokoknya dan merebahkan badannya di kursi. Sepertinya sudah berakhir Les.

Apa yang berakhir?

Seharusnya jika Elin memang masih menganggapku, dia pasti akan mengabariku. Setidaknya menjelaskan kenapa dia bersama Rizal hari ini.

Bagaimana denganmu?

Bukankah kalau kamu masih menganggapnya pasanganmu harusnya kamu sebagai lelaki meminta penjelasan dari nya. Kenapa harus selalu mereka yang mengklarifikasi? Bukankah harusnya yang awal membuat masalah yang menjelaskan.

Mereka?

Ya... Mereka... Karena kamu setiap punya pasangan ada sedikit saja hal yang membuatmu kurang berkenan kamu pasti langsung mengakhirinya. Tanpa membahas dan memberikan kesempatan untuk kalian saling menemukan jawaban dari Prasangka seperti sekarang.

Prasangka?

Ya, selama ini kamu selalu mengikuti apa yang ada di pikiranmu dan apa yang ada dipikiranmu itu adalah hal yang muncul dari prasangkamu sendiri.

Kita bukan lagi anak kemarin sore dengan seragam yang terlihat gagah dan bersinar. Sekarang memang masa masanya "Siapa Saya". Jangan sampai karena kebiasaan burukmu ini bisa menjadi "Siapa Saja".

Ada masanya dimana kita di puja, di elu-elukan karena wanita masih belum terlalu realistis. Jadi dengan penampilanmu sekarang kamu bisa mendapatkan lebih banyak wanita cantik melebihi Elin.

Tapi akan ada masanya dimana, ketika umur mu sudah mencapai batas tertentu. Wanita di sekitarmu pun adalah wanita yang realistis. Sehingga untuk mendapatkan kesempatan wanita yang lebih baik sudah sulit sehingga bisa saja akan menjadi "Siapa saja?

Mendapatkan wanita yang mau sama-sama berjuang itu sulit Ga apalagi jika wanita itu wanita yang sangat baik. Tidak semua wanita bersedia di ajak sama-sama berjuang dari titik 0. Elin menerima mu apa adanya walau tau bagaimana kondisimu sekarang. Kalau dia mau melihat materi, kamu bukan apa2 dibanding Rizal apa lagi Rama tapi dia memilihmu dan mau menerima kondisimu apa adanya.

Aga tertunduk seperti di tampar oleh Arles kali ini. Arles dari tadi menasehatinya tapi Aga masih dengan pendapatnya sendiri tapi kali ini dia seperti ditampar. Arles benar kali ini, banyak hal yang tidak Aga hargai selama ini. Elin memilihnya dari semua lelaki-lelaki itu. Elin menjalani hubungan tanpa tuntutan sehingga Aga pun tidak pernah menuntut apa pun darinya.

Aga merasakan nyeri di dadanya mengingat janjinya pada Elin bahwa akan terus bersamanya sampai Elin yang memutuskan berpisah dengannya.

Harusnya Elin bisa saja mengakhiri hubungan mereka karena perbuatan Aga 2 minggu ini. Tapi Elin bahkan tidak melakukan apa-apa. Banyak wanita yang di perlakukan seperti ini oleh Aga, mereka akan menghilang jika mulai merasa tidak nyaman. Ada beberapa yang mendatangi rumahnya tapi kali ini Elin sama sekali tidak mendatangi rumahnya walaupun jarak rumah mereka bisa di kategorikan dekat. Bahkan Elin sama sekali tidak ada menanyakan apa pun kepada teman2 nya padahal dia kenal mereka semua.

Ini apa karena Elin memang menunggu respon darinya atau tidak perduli lagi dengannya. Biasanya pacarnya dulu lebih memilih mendatanginya dan memaksa Aga menyelesaikannya. Tapi Elin malah bersikap seolah tidak ada apa-apa.