Aga memandang foto yang di serahkan Elin padanya tadi. Foto-foto zaman SMA nya bahkan bisa sampai ke Elin, Rizal benar-benar berusaha keras untuk memisahkan mereka. Elin benar-benar berbeda. Dia tidak memandang dirinya dari satu sisi saja. Setelah melihat foto ini, Elin masih menerima masa lalunya yang dia sendiri pun merinding melihat foto-foto itu. Bukan dia tidak ingat perbuatannya dengan teman-temannya dulu tapi melihat perbuatan buruknya itu membuat dia sendiri malu melihatnya.
Foto apa itu, Kyo dan lainnya merebut foto-foto itu dari tangan Aga. Arles, Ade, Istikha langsung berlarian mendekati Kyo.
Apa sih kalian ini, datang diam2 kayak maling aja.
Kami sudah ngucapin salam tadi di bawah sama Ibu mu. Dasaran aja kamu yang nga' denger kebisingan kami. Suaranya Ade itu dari sini ke Nagoya juga kedengeran ucap Kyo. Kamu bisa nga kedengeran itu telingamu yang bermasalah.
Ngapain Kamu ngeliatin foto2 lama ini, Kangen mantan ujar Istikha? Kalau gitu, aku udah bisa deketin Elin.
Aga melempar kotak rokoknya ke arah Istikha. Mulutmu itu ya Kha, kalau orang denger kita di anggap suka nggilir cewek. Padahal penyakit itu cuma ada di kamu, setiap salah satu dari kita putus dengan cewek cantik Kamu sengaja ngdeketin mantan2 kita buat seneng2...
Ya kan aku nga merebut mereka, aku dekatin kalau kalian sudah selesai. Lagian juga aku cuma buat temen main aja bukan buat serius juga.
Kyo memukul kepala belakang Istikha, kalau buat main2 kenapa mantan aku yang kemarin nga kamu deketin??
Karna bukan seleraku...
Nah itu berarti kamu mendekati memang yang kamu anggap layak kan, bukan cuma buat main2 doang. Kalau kamu rasa sudah cocok nga akan kamu lepas lagi. Sudahlah Kha, semua isi otakmu ada semua di atas kepalamu berterbangan jadi orang nga dekat saja bisa tau. Apa lagi kami yang tiap hari melihat tingkahmu.
Santai brother intinya kalau mantan kalian nga mau juga nga akan jadikan.
Ade langsung melempar kotak sampah di sampingnya dan Istikha sigap menghindari lemparan Ade.
Kenapa kamu melihat foto2 lama ucap Arles yang menidurkan badannya sambil melihat ke langit?
Aga duduk di samping Arles, menghela nafas agak panjang sehingga yang lain mendekat ke arah mereka.
Itu aku dapat dari Elin.
Elin, teman-temannya berbarengan menoleh ke arah Aga.
Ya...
Terus gimana? The End ucap Kyo...
Aga menggelengkan kepalanya...
Serius ucap Arles langsung duduk. Apa kataku bisa saja Elin tidak meninggalkanmu.
Istikha langsung duduk di depan Aga, apa katanya? Darimana dia dapat foto itu? Gimana reaksinya? Kamu pasti di Tampol kan.
Aga mendorong kepala Istikha sehingga dia hampir jatuh.
Nafsu banget kamu, sudah kayak mau ngajak ciuman ucap Aga.
Aku penasaran, biasanya cewek pasti ngamuk liat yang beginian ucap Istikha kembali lagi jongkok di depan Aga.
Elin bahkan nga marah terkait foto ini.
Nga mungkin ucap Istikha kalau dia nga marah berarti dia nga serius padamu.
Denger dulu cerita Aga, kamu dari tadi sibuk sendiri ucap Ade.
Serius Elin sama sekali tidak marah, menurutnya perbuatanku di foto itu tidak ada hubungannya dengan hubungan kami sekarang. Dia hanya akan marah atas apa yang aku lakukan mulai dari kami berpacaran sampai kedepannya jika tidak benar. Mengenai apa yang aku lakukan sebelum bertemu dengannya, itu urusan pribadiku. Baik dan buruknya aku, bukan di nilai dari bagaimana aku dulu tapi bagaimana aku ketika bersamanya.
Wah ucap Arles... Sambil bertepuk tangan... Amazing... Benar2 tidak terbayang di pikiranku cara berpikir Elin.
Jadi darimana foto itu?
Elin mendapatkan dari Imas, dan Imas dapat dari teman baiknya.
Teman baiknya mantanmu ucap Istikah?
Bukan, tapi kakaknya mantanku.
Tapi apa tujuan Imas?
Imas hanya ingin memastikan Elin tidak di sakiti tapi menurut Elin pasti ada campur tangan Rizal.
Dia sudah tau tapi masih menerima Rizal mendekatinya.
Elin tidak pernah menerima Rizal mendekatinya, tapi hanya tidak bisa memutus tali silaturahminya. Karena Om Rizal kan Suami adik Mamanya.
Ah rumit, berarti akan tetap ketemu terus.
Ya begitulah, mau gimana lagi. Tapi kan termasuk jauh hubungannya, nga akan sesering yang kamu pikirkan juga jawab Aga ke Istikha.
Jadi kamu masih lanjut dengan Elin tanya Arles?
Ya, jawab Aga. Aku tidak ada alasan untuk berpisah dengannya.
Bukannya selama ini kamu tidak perlu alasan untuk meninggalkan mantan-mantanmu ujar Istikha.
Awalnya aku memang ragu pada Elin sampai untuk memulai saja aku sempat mau mundur tapi semakin ke sini aku makin merasa bahwa beruntung bisa bersamanya. Tidak banyak tuntutan, tidak banyak harapan dan mau bersama-sama memulai semuanya dari 0.
Baru sekarang kamu yakin dengan Elin? tanya Ade.
Wah, kelewatan kamu Ga. Kalau aku yang jadi Elin, sudah aku tinggalkan kamu. Karena tidak akan ada hubungan tanpa saling percaya. Wajar saja kalau Elin mencari lelaki lain. Orang yang dibersamanya tidak yakin padanya.
Mulutmu De ucap Aga. Aku tau ini sama saja seperti aku dapat Hoki. Elin paket lengkap walaupun aku bukan siapa2. Kurang percaya diri kadang membuat aku minder masuk ke dunianya Elin. Bertemu dengan teman-temannya, apa lagi keluarganya.
Tapi Elin selalu bisa membuat kita nyaman dengan siapa saja kita bertemu baik keluarga maupun teman-temannya. Seperti pernikahan kakaknya Ira kemaren ucap Kyo.
Ya, dia bisa membuat situasi orang menerima kita semua sudah seperti lama kenal padahal baru itu kita bertemu sama keluarga besarnya.
Ya, aku mengakui bagaimana cara Elin membuat kita merasa di hargai di sana ucap Ade.
Terus bagaimana selanjutnya?
Aku sudah bertekad jika hanya menjalani saja sama saja pasrah dengan keadaan, makanya kali ini aku yang akan berusaha berjuang. Jika nanti ternyata Elin mulai goyah dan kehilangan arah, aku akan berusaha menggenggam erat agar dia bisa kembali kepadaku.
Aga menoleh semua temannya yang terdiam melihat ke arahnya.
Hey, kalian kenapa bengong?
Kamu Aga kan?
Kalian pikir siapa? Nicholas...
Wah, baru ini aku lihat kamu serius membahas soal hubungan. Harus di abadikan ini ujar Kyo...
Apa sih, udah kayak anak2 Alay aja kalian ini.
Nga bisa, kamu itu lelaki terkejam kalau soal pacaran. Sangking kejamnya, sampai semua wanita yang sudah jadi mantanmu tidak ingin mengenalmu lagi ujar Ade.
Setiap orang bisa berubah, sekarang waktu ku. Tinggal kalian saja kapan tobat nya.
Wih ngomongnya kayak kita aja yang suka nyakitin cewek. Padahal pengalaman pribadi dia itu ujar Istikha.
Sudah sesama penjahat lelaki jangan saling menjatuhkan ujar Ade. Yang penting sekarang, masalah kalian sudah selesai, tinggal kamu menjalaninya saja. Apa pun hasilnya nanti, aku yakin Elin pasti bertahan karena dia kadang2 terlalu baik.