Aga yang tidak bisa menjawab pertanyaan Elin, masih tertunduk sambil memainkan hp nya. Bik Agus yang melihat Elin dan Aga sedang dalam suasana yang tidak enak, meletakkan makanan dan minuman di meja teras. Dia tidak berani menyapa karena melihat mimik muka Elin yang menahan emosinya. Elin sangat pintar memang mengontrol emosinya. Dulu ketika dia memilih untuk menemui Rizal yang sedang nonton sama selingkuhannya, Elin sama sekali tidak marah dan berkata kasar padanya. Dia memilih membuat Rizal merasa bersalah padanya. Dia menahan emosinya di depan kakak2 nya, semata-mata tidak ingin salah satu dari kakaknya membuat Rizal terluka. Kali ini pun Elin menahan emosinya, sebenarnya kalau dia tidak mengontrol emosinya mungkin kata2 kasar sudah keluar semua. Di bandingkan lelaki2 yang mengejarnya, dia memilih Aga yang terlihat sangat baik. Walau secara materi dan pendidikan Aga jauh dari mereka, Elin memilih ketulusannya. Elin melihat Aga serius dan bersikap dewasa. Kalau ternyata masa lalu Aga tidak baik, dia memang tidak mencari tau hal itu.
Elin mengulangi pertanyaannya setelah hampir 10 menit tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Aga.
Menurutmu siapa yang pantas berada di posisimu sekarang? Kita bisa mengakhiri semuanya dan akan ku pertimbangkan ucapan mu ucap Elin geram. Diam tidak akan menyelesaikan masalah, jika kamu memilih diam. Kenapa kamu datang ke sini? Bukankah tindakan yang kamu ambil 3 minggu ini adalah bentuk aksi diam mu. Dan kamu datang ke sini, berarti kamu sudah siap untuk membahasnya.
Aku tidak bisa memilih salah satu dari mereka, karena hanya kamu yang bisa memilih mana yang baik untukmu.
Kalau dari awal aku menilai kamu tidak layak untukku. Aku pasti tidak akan memilihmu. Walaupun alasanku memilihmu karena kamu terlihat baik dan tulus.
Ingat waktu pertama kali kita pergi ke toko buku?
Aku melihat ketulusanmu di situ, jika memang kamu seperti orang yang aku lihat di foto2 itu. Tidak mungkin kamu meminta izin untuk menjagaku menyebrang jalan. Aku banyak bertemu lelaki tipe seperti kamu di foto itu, rata2 mereka memberikan kontak fisik sebagai alasan perlidungan tapi kamu tidak. Kamu meminta izin padaku.
Aga mengangkat kepalanya, foto itu gumamnya. Apakah ada yang memberikan foto tidak pantas pada Elin?
Aku memilihmu karena aku yakin kamu bukan lelaki seperti mereka. Aku yakin kita bisa bersama-sama dari 0 mencari mimpi kita. Tapi jika kamu sendiri memandang rendah dirimu maka siapa lagi yang akan memandangmu. Buatku tidak perduli seperti apa kamu dulu, dan berapa kelam masa2 dulu sebelum bersama ku. Asalkan kamu sudah tidak lagi ketika bersamaku itu sudah lebih dari cukup. Aku tidak meminta merubah dirimu tapi membuang kebiasaan burukmu. Jika kamu tetap ingin membangun mimpi bersama ku, kamu harus meninggalkan semua yang membawa dampak negatif untuk dirimu, aku dan hubungan kita.
Apakah kamu serius dengan ucapanmu ucap Aga?
Ya, aku mencintaimu karena sifatmu dan aku yakin kamu orang baik. Anggap saja itu proses perjalanan hidupmu agar menjadi lebih baik lagi.
Aga memandang muka Elin dan tersenyum sambil menundukkan kepalanya.
Kenapa?? tanya Elin
Aku tidak pernah menyangka akan berada di posisi seperti ini, kamu benar2 membuatku seperti sedang menghadapi persidangan. Aku merasa di sudutkan dan di jatuhkan ucapnya. Kata2 mu seperti pedang tajam yang menusuk-nusuk jantungku berkali-kali. Aku pikir aku akan terbunuh dengan kata2 mu.
Aku benar2 minta maaf untuk sikapku 3 minggu ini dan masa laluku. Dulu aku tidak pernah berpikir bahwa yang kulakukan akan berdampak besar pada masa depanku. Itulah kenapa orang2 tua selalu meminta kita bersikap baik dari kecil. Aku benar2 malu melihat masa2 sekolahku dulu dibandingkan aku melihat masa sekolahmu. Kadang2 teman memang memberikan dampak yang besar untuk sikap kita dipergaulan. Teman2 ku orang baik tapi pergaulan bebas kami yang tidak baik. Mengingat masa laluku dan melihat dirimu membuat hatiku sungguh sakit. Ada rasa malu menemuimu jika ingat aku yang dulu.
Aku wanita yang berpikiran terbuka, asalkan itu bukan dilakukan ketika bersamaku. Aku tidak akan menghakimimu atas perbuatan yang kamu lakukan bukan ketika bersama ku. Tapi jika sekarang kamu lakukan jelas aku tidak akan mempertahankanmu. Karena rasanya lebih menyakitkan untukku.
Kamu bisa memaafkan ku kan ucap Aga.
Untuk yang mana? Jika tentang 3 minggu kamu menghilang, kita masih harus membahasnya. Tapi jika tentang masa lalumu, kamu tidak perlu meminta maaf padaku karena kamu tidak bersalah padaku tapi pada dirimu sendiri.
Baiklah, kalau tentang 3 minggu aku menghilang. Aku mengaku salah, tidak seharusnya aku mengambil keputusan sendiri dan menghindarimu.
Sebenarnya bukankah lebih baik masalah itu di bahas? Apa pun kondisinya dan jadi seperti apa nantinya setidaknya tidak akan ada prasangka. Sebesar apa pun nantinya masalah yang kita temui aku minta kita bisa duduk bersama untuk membicarakannya. Untuk hasilnya kita harus saling menerima walaupun akhirnya pahit.
Baiklah aku akan berusaha semaksimal mungkin menghilangkan kebiasaan ini. Tapi jika aku lupa tolong ingatkan aku ya Lin. Masalah Rizal ucap Aga...
Kamu percaya padaku kan ucap Elin?
Ya, aku percaya padamu.
Aku tidak akan mengkhianatimu, buatku suatu hubungan yang penting saling percaya. Aku pun tau batasan2 hubungan dengan lelaki. Jadi kamu tenang saja. Rizal masa lalu maka selamanya akan menjadi masa lalu.
Apakah kamu tidak akan menyesal memilih ku Lin? Mama mu mungkin tidak akan menyukaiku karena aku dari keluarga sederhana dan pendidikan pun jauh dari standar keluargamu.
Aku mencari teman hidup bukan orang yang bisa menghidupiku. Kalau masalah materi kita bisa sama-sama mencarinya, toh semua orang terlahir sudah sama rezekinya masing2. Buatku yang penting kamu mau bekerja dan berusaha itu sudah cukup. Aku tidak memandang orang berdasarkan kastanya. Buatku selama kamu takut pada Tuhanmu dan mau memperjuangkan diriku sudah cukup.