Mendapat pukulan di wajahnya, Jerd pun membalas memukul wajah Soyun "Itu sudah 4 tahun yg lalu, kita sudah melupakannya, mengapa kau masih saja menjadikan itu alasan"kata Jerd kepada Soyun.
" Melupakan kata mu?? Aku tidak seburuk itu Jerd, sebelumnya kau memintaku merelakan Alice untuknya, dan ku fikir itu keputusan yg tepat demi kebahagian Alice" Sambil mengusap darah di bibirnya yg luka akibat pukulan dari Jerd.
Mendengar pernyataan Soyun, Jerd merasa bersalah, tetapi dia tetap tidak mau Soyun membenci V adiknya, Jerd mau mereka akur dan berhenti berseteru .
Jerd mencoba memberi pandangan kepada Soyun "Soyun dengar, kalian berdua itu sama, sukses, kaya , populer, dan bahkan kau unggul dibandingkan dengan V, orang tua kalian berpihak pada mu. Sedangkan V , dia sangat di benci oleh Ayah kalian karena memilih menjadi aktor dari pada pengusaha"
Soyun hanya diam mendengar Jerd yg sudah banyak bicara, dia sama sekali tidak merespon. Melihat Soyun yg hanya diam saja, Jerd melanjutkan pembicaraannya lagi dengan harapan Soyun bisa sedikit menerimanya.
"Soyun, Alice sudah tenang disana. Dan aku yakin , dia tidak akan suka melihat kalian seperti ini. Berdamailah " kata Jerd kepada Soyun yg sedang diam saja.
Soyun akhirnya merespon " Berdamai? jika kau bisa membuat Alice kembali , aku akan berdamai dengan adikku V . Dan 1 hal lagi apa karena hal seperti itu , kau harus menyembunyikan kejadian sebenarnya , demi popularitas V?! " sambil berjalan dan masuk ke dalam mobilnya, Soyun pergi meninggal .
Jerd pun masuk kedalam mobil mendengar kata-kata Soyun membuat Jerd merasa bersalah . Dia mengingat bagaimana dia menyembunyikan kejadian saat itu dari media demi popularitas V. Tiba tiba ponselnya berdering, panggilan masuk dari V "Jerd, kamu sudah membawakan makanan untuk Eri?"
Jerd terdiam, dia terbayang Soyun yg mengantar Eri. V tidak mendengar suara apapun jawaban dari V, "Jerd" panggil V lagi karena Jerd hanya terdiam.
Jerd terkejut "Ya, ya, aku sudah, maksudku belum, mobilku mogok, tapi ini aku akan menemui Eri" Jawab Jerd dengan berusaha nyaman dengan Jawabannya yg berbohong menutupi kejadian yg baru dia alami.
"Baik lah" V pun memutuskan panggilannya. Jerd pergi berangkat menemui Eri dan membawa makanan untuk Eri.
Jerd menekan bel, dan Eri langsung membukakan pintu. Dia hanya memberikan makanan lalu pamit pergi. Dia tidak banyak bicara bahkan dia tidak mau membahas soal Soyun. Jerd takut Eri akan curiga dan akhirnya tau tentang Alice.
Waktu berlalu begitu lambat bagi V, dia merasa sangat bersalah karena memperlakukan Eri seperti itu. V yg sedang melakukan syuting iklan tidak bisa fokus pada pekerjaannya.
Akhirnya malam tiba, dia pulang lebih cepat, karena dia ingin meminta maaf kepada Eri.
Dia membuka pintu, dan masuk. Dia pergi ke arah kamar Eri, dia berdiri di depan pintu kamar Eri, yg sepertinya memang sedang berada di kamar.
Dia tidak yakin untuk mengetuk, akhirnya dia berbalik dan pergi kekamarnya. Dia mengganti pakaiannya. Dia pun keluar, dan menonton tv. Dia mengurungkan niatnya untuk meminta maaf kepada Eri.
Eri yg sudah mendengar V sudah pulang, dia merasa bingung dan tidak tau harus bagaimana, dia sangat tidak nyaman jika harus terus diam dan tidak bicara dengan V. Eri membuka pintu kamarnya , dan melihat V yg sedang menonton tv.
Eri berfikir apa yg harus dia lakukan untuk bisa melihat V lebih dekat, tanpa harus berbicara dengannya. Dia ingin tau keadaan V. Akhirnya dia berpikir untuk berpura pura mengambil air mineral kedapur yg memang harus melewati ruang tv.
Eri berjalan menuju dapur dan tiba tiba V memanggilnya "Nona Eri"
Eri berhenti namun dia tidak berani berbalik, V pun berdiri dan langsung memeluknya dari belakang dan berkata
"Nona Eri, maafkan aku, maafkan aku. Kamu pasti merasa aneh dengan apa yg terjadi malam itu. Beri aku waktu nona Eri, saat aku siap, aku akan menceritakan segalanya. Maukah kamu menunggunya nona Eri?"
Mendengar penjelasan V, Eri pun merasa, sepertinya V benar benar terluka karena suatu hal. Eri pun melepaskan pelukan V dan berbalik, dia menjawab sambil memeluk V "Aku akan menunggu sampai kamu benar benar siap untuk menceritakannya"
Eri memeluk V dan mencoba menenangkannya. V pun merasakan hal itu "Terima kasih Eri" Perasaan V akhirnya tenang setelah mendengar jawaban Eri.
Mereka pun melepaskan pelukkan mereka. V mengajak Eri menonton film yg baru saja di belinya "Aku baru membeli film. Kamu mau menontonnya bersamaku?"
Eri mengagukkan kepala , dan mereka duduk berdua berdampingan. "Tapi tidak ada popcorn, mana Enak" kata Eri.
V pergi kekamarnya dan mengambil sebuah bungkusan, dan ternyata dia sudah mempersiapkan semuanya, di dalam bungkusan sudah ada popcorn , minuman bersoda dan makanan lainnya.
Eri sangat senang "Wah, kamu sangat tau apa yg cocok saat menonton film"kata Eri kepada V.
Mereka pun menonton berdua. Eri menyandar ke sofa, melihat Eri yg menyandar ke sofa, V mendekatkan bahunya dan membuat Eri bersandar di bahunya. Eri tersenyum melihat tingkah V.
"V, bisakah kita menonton di bioskop saat kamu sedang tidak sibuk?" Tanya Eri kepada V.
V pun mengelus rambut Eri dan menjawab "Tentu, kita akan menonton di bioskop, kamu suka ?"
Eri menganggukkan kepalanya. Mereka melanjutkan menonton filmnya. Dan karena sangat nyaman bahkan filmnya belum selesai, Eri tertidur dibahu V. V pun melihat Eri yg sudah tertidur, dia menghentikan filmnya dan mematikannya.
Dengan sangat perlahan dia menggendong Eri masuk ke kamarnya. Dia meletakkan Eri diatas tempat tidurnya. Dia melihat wajah Eri yg tidur terlihat lebih manis. Dia menggeser Eri dengan perlahan dan tidur di samping Eri.
V memandangi Eri yg sedang tidur, dia mencium kening Eri, V merasakan sangat nyaman setelah perkataan Eri tentang dia mau menunggu sampai V siap menceritakan segalanya.
Sambil memandangi Eri , V berkata dengan sangan lembut "Nona Eri, aku harap saat kamu tau semua, kamu akan tetap seperti ini"
V mengelus pipi Eri "Nona Eri, sepertinya aku mulai menyayangi mu , dan aku rasa pilihan ku membawamu, pilihan yg tepat untuk kita" V pun tidur sambil memeluk Eri.
Eri tidak tau bahwa V dan dia tidur bersama. Mereka tidur bersama sampai pagi tiba. Eri pun bangun lebih dulu dengan posisi dia tidur di dada V .
Dia bangun dan melihat V ada bersamanya, dia terkejut, dia melihat pakaiannya. Ternyata masih lengkap, dia berfikir negatif dan ternyata pikirannya tidak benar.
Dia pun beranjak dari tempat tidur dengan perlahan, dia takut membangunkan V yg sepertinya tidur dengan sangat lelap. Dia keluar dari kamar menuju dapur. Eri hendak memasak makanan untuk mereka. Tetapi ternyata semua sudah habis.
Dia membersihkan rumah dan menunggu V untuk bangun. Dan tak lama , akhirnya V bangun. Dia langsung menemui Eri "Nona Eri, kamu masak apa? Aku lapar sekali" tanya V.
"Bahan bahan semua sudah habis, jadi aku tidak masak" jawab Eri kepada V yg sedang minum air mineral.
"Kamu juga belum makan ya??. Baiklah, ayo kita makan diluar" V mengajak Eri makan diluar.
"Benarkah?? Kamu tidak ada jadwal syuting hari ini?" Tanya Eri lagi memastikan . V pun menjawab dengan menggelengkan kepalanya menandakan dia tidak ada kegiatan hari ini.
Eri sangat senang, dia langsung bersiap siap, begitu pula dengan V pun juga bersiap siap.
Mereka pergi makan diluar, di restoran yg mewah, Eri sangat terkagum kagum melihat restoran nya. Tidak ada orang disana , V sengaja memesan restoran itu untuk mereka berdua saja, untuk menghindari paparazi.
Eri merasa heran, kenapa tidak ada orang yg makan di restoran semewah itu "Kenapa hanya kita berdua yg makan disini?" tanya Eri .
"Iya, mungkin sedang sepi" Jawab V berbohong , agar Eri merasa nyaman.
Mereka pun makan berdua dan menikmati suasana restoran yg sangat mewah. Saat makan Eri bertanya kepada V tentang bahan bahan yg sudah habis "Lalu bagaimana bahan bahan yg sudah habis?"
V menjawab "Nanti aku minta Jerd untuk membawakannya ke apartemen"
Eri merasa tidak enak merepotkan Jerd "Tidak perlu menyuruh orang untuk hal sepele seperti itu, kita bisa belanja sendiri" Kata Eri kepada V agar V tidak menyuruh Jerd.
"Ke supermarket?" Tanya V, yg sudah berpikir sangat aneh rasanya untuk pergi berbelanja barang barang perlengkapan rumah tangga.
V terlihat sangat tidak berniat, tetapi dia ingin membuat Eri terkesan padanya "Baiklah, selesai makan siang. Kita belanja perlengkapan rumah" V pun menyetujuinya.
Eri sangat senang oleh keputusan V, mereka pun makan dan menghabiskan makanan mereka. Selesai makan mereka pun bergegas pergi menuju sebuah supermarket.
Sebelum turun dari mobil, V memakai masker dan topi, Eri pun juga di minta untuk memakai masker dan topi juga oleh V. Tetapi Eri menolak "Kenapa harus pakai masker sih?" tanya Eri.
V pun menjawab dan mencoba menjelaskan kepada Eri "Nona Eri, aku tetap harus menghindari wartawan " kata V .
Eri pun akhirnya menyetujuinya, dia pun akhirnya memakai masker dan topi sama seperti V. Mereka masuk kedalam supermarket.
Mereka membawa troli , V yg mendorong troli dan Eri yg memilih apa saja yg akan di beli. V sangat tidak terbiasa, dia terlihat sangat canggung. Sikap nya membuat orang lain bertanya tanya. Penampilan mereka juga yg terlalu mencolok membuat mereka jadi bahan perhatian.
Tetapi Eri tidak menyadarinya, Eri merasa senang bisa berbelanja bersama V, lambat laun V pun mulai nyaman dengan keadaan mereka.
Semua sudah di beli, mereka pun pergi untuk membayar, selesai membayar , mereka berjalan menuju mobil dan tiba tiba di hadang oleh 2 orang wanita yg ada di supermarket itu.
V bingung dan hanya merunduk, wanita itu berusaha membuka topi V "Kamu V kan, benarkan kamu V" kata wanita itu dengan suara yg sangat kuat dan berusaha membuka topi dan masker V.
Melihat wanita itu, Eri pun emosi, dia membuka masker dan topinya dan mencoba menghalangi wanita itu "Hei, dia kekasih ku, pergi kalian, jangan mengganggu kami. Dasar sangat tidak sopan" Kata Eri dengan sangat tegas.
Suara mereka yg kuat, mengundang kerumunan masyarakat yg penasaran juga benarkah V yg di balik laki bermasker itu.
V bersembunyi dibelakang Eri, dan tiba tiba seseorang berhasil membuka masker V, sontak semua terkejut dan histeri.
"Wah , V , dia Viiiiiiiiiii" Kata wanita itu dan yg lain berteriak V , V , V. Semakin ramai yg datang.
Dengan sigap V pun menarik Eri dan belanjaan mereka yg sangat berat . Mereka berlari menghindar dari kerumunan orang yg mengejar mereka .
Orang orang terus mengejar, dan mereka terus berlari. Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah meja dan bersembunyi di balik meja.
Meja itu sangat kecil dan mereka harus sangat dekat agar tidak ada yg melihat. Mereka berhasil bersembunyi, orang orang terdengar sudah sangat dekat.
V pun memeluk Eri agar tidak kelihatan, Jantung Eri berdebar saat di peluk V. Eri mencium dengan jelas aroma tubuh V.
Orang orang mengejar mereka pun akhirnya pergi.
V pun tersadar bahwa dia memeluk Eri, V juga merasakan hal yg sama dengan Eri , jantungnya berdetak dengan kencang.
Perlahan dia melepaskan pelukannya, mereka bertatapan, dan saling membalas senyuman.
V, memegang pipi Eri dan bertanya "Kamu tidak apaapa?"
Eri menjawab dengan anggukan kepala.
Perlahan V mendekat, Eri menutup matanya, V mendekatkan wajahnya, dan mencium lembut bibir Eri tepat saat mereka berada di balik meja kecil itu.
Eri menutup matanya dan membalas ciuman V.
Mereka tidak sadar. .
Bersambung..