Chereads / Victim Of Revenge / Chapter 9 - Dimana kamu Eri?

Chapter 9 - Dimana kamu Eri?

"Eri... Eri Sadarlah Eri, ada apa sebenarnya ?" Soyun panik, Soyun langsung melepaskan Jaketnya dan menyelimuti Eri dengan Jaketnya. Soyun menggendong Eri ke mobilnya dan membawanya ke rumahnya yg V tidak tau. Soyun sengaja membawanya ketempat yg tidak diketahui V, karena permintaan Eri sebelum dia tidak sadarkan diri.

Sesampainya di rumahnya, Soyun memhubungi dokter untuk memeriksa Eri. Soyun menyelimuti Eri dengan selimut tebal, dia melihat Eri sepertinya sangat kedinginan.

Dokterpun sampai dan memeriksa Eri.

"Bagaimana Dok " tanya Soyun kepada Dokter. "Dia terkena hipotermia, suhu tubuhnya dibawah 37•C , sepertinya dia terlalu lama kedinginan sehingga tubuhnya tidak lagi bisa mengontrol panas ditubuhnya dan ditambah sepertinya dia belum makan apapun. saya sudah memberi penanganan yg baik dan biarkan dia beristirahat dengan suhu yg hangat di ruangan ini. Dan saat dia sadar, segera beri dia makanan dan jangan lupa minum obatnya " Jelas dokter kepada Soyun.

"Baiklah dokter" kata Soyun.

"kalau begitu, saya pamit pak Soyun" Dokter berpamitan .

"Ya dokter, anak buah saya akan mengantar anda. Terima kasih banyak Dokter" Kata Soyun dan Dokterpun pergi di antar oleh anak buah Soyun.

Di ruangan itu hanya tinggal mereka berdua, Dia dan Eri. Keadaan Eri yg sepertinya sudah membaik, namun Eri belum sadarkan diri. Soyun duduk di bangku tepat di sebelah Eri terbaring. Soyun menunggui Eri, Dia memegang tangan Eri yg sedang menempel jarum infus.

"Ada apa lagi sebenarnya, dan mengapa aku kasihan melihatnya seperti ini. Entah mengapa aku seperti melihat Alice didalam dirinya" Kata Soyun di dalam hatinya. Soyun merasa seperti melihat Alice yg selalu rela tersakiti oleh V, Dia merasa sedih melihat keadaan Eri. Sepertinya Soyun mulai perduli dengan Eri. Soyun duduk menunggui Eri, hingga akhirnya Soyun pun akhirnya tertidur di bangku tempat nya menunggui Eri.

Disamping itu V yg sama sekali tidak tau keadaan Eri, dia sudah berpikir untuk melepaskan Eri, selesai dari syutingnya dia mengambil ponselnya dan mengirim pesan kepada Eri.

"Nona Eri, secepatnya aku akan mengurus kepulanganmu. Dan kamu akan terbebas dari ku". Pesan terkirim .

Air mata V menetes saat mengirim pesan itu kepada Eri, sesungguhnya V sangat menyayangi Eri, namun dia juga tidak ingin membuat Eri terpaksa tinggal bersamanya.

Sudah lama pesan itu terkirim, namun belum juga dibaca oleh Eri, tentu saja Eri meninggalkan ponselnya di apartemen V.

V berpikir mungkin Eri sedang tidur.

V tidak tau bahwa Eri sudah pergi meninggalkan apartemen itu. Malam sudah sangat larut, akhirnya V pulang ke apartemen. Dia masuk dengan perasaan sangat bersalah. Dia berjalan ke depan kamar Eri.

Dia berhenti di pintu kamarnya Eri, dia ingin melihat keadaan Eri, namun dia ragu dan akhirnya diapun pergi tanpa melihat keadaan Eri.

Dia pergi tidur kekamarnya. Malam berlalu tanpa V tau keadaan yg sebenarnya, hingga akhirnya pagi. V terbangun lebih awal, dia keluar dari kamarnya dan melihat Eri tidak ada di dapur, dia mulai merasa aneh. V penasaran mengapa Eri belum bangun juga, apakah dia marah dan sengaja tidak memasak karena sudah melihat semuanya.

V perlahan berjalan menuju kamar Eri, dia memberanikan diri dan mengetuk kamar Eri "Nona Eri, kamu masih tidur" kata V dari luar kamarnya, sambil mengetuk pintu kamarnya Eri. Tidak ada jawaban, V semakin curiga, akhirnya V memutuskan untuk masuk kedalam kamar Eri, dan ternyata kamar Eri tidak terkunci. V tidak melihat Eri di kamarnya, dia mencari kedalam kamar mandi tetap tidak menemukan Eri, dia membuka lemari Eri, dan semua pakaian Eri masih utuh.

V berlari mengambil ponselnya, V mulai khawatir, dia menghubungi no Eri. Suara dering ponsel Eri terdengar, dia mengikuti suara itu, dan ternyata ponsel Eri berada di atas tempat tidurnya Eri. V mulai ketakutan, dia khawatir, dan merasa sangat bersalah. Dia melihat hp Eri, dan pesan yg di kirim olehnya benar belum dibaca oleh Eri.

V bergegas menghubungi Jerd "Jerd, Eri tidak ada di apartemen" kata V . Jerd pun seperti sudah merasa itu akan terjadi, karena sebelum membuat penyataan saat talk show, mereka sudah bicara dan Jerd sudah melarang V, namun V tetap membuat pernyataan seperti itu.

"Aku sudah bilang, jangan V, dia pasti akan sangat sakit, bila tau itu, namun kau tetap bersikeras. Dia menyayangi mu, kau hanya perlu memberinya waktu untuk memaafkan mu V, bukan menambah rasa sakitnya" kata Jerd kepada V yg sangat cemas.

"Iya kamu benar, lalu bagaimana, apa yg harus kita lakukan sekarang" kata V , tiba tiba dia teringat dengan Soyun kakak nya.

"Soyun!! Apa mungkin dia bersama Soyun, atau pergi kerumah Soyun?" tanya V kepada Jerd.

Jerd pun berpikiran yg sama dengan V, akhirnya Jerd menyuruh V untuk menghubungi Soyun. Jerd pun mengakhiri panggilan dari V dan bergegas datang ke apartement nya V. sedangkan V menghubungi kakaknya Soyun. Berkali kali dia menghubungi namun Soyun tidak menjawab. Hingga akhirnya Soyun terbangun mendengar ponselnya berdering, dia melihat Eri belum juga sadar. Dan dia melihat ponselnya, ternyata V yg menelepon. Soyun pun pergi keluar dan menjawab panggilan masuk dari V.

"Dimana Eri?!!"Tanpa basa basi V bertanya kepada Soyun.

Soyun menjawab seolah tidak tau apa apa "Eri? apa maksudmu?bukankah dia tinggal bersama mu?"

V tidak percaya dengan jawaban Soyun "Dengar Soyun aku melihat percakapan kalian di ponsel Eri, dan kalian cukup dekat, aku yakin Eri ada bersama mu?!" kata V yg terus mendesak Soyun untuk berkata jujur.

Soyun tidak gentar, dia tetap mengingat pesan Eri yaitu Eri tidak ingin bertemu V "Ya kami dekat sebatas teman, kami pernah bertemu, namun untuk saat ini dia tidak ada bersama ku? Apa yg terjadi? apa dia pergi lagi? apa kau menyakitinya lagi??" Soyun mencoba memutar keadaan dengan melontarkan pertanyaan pertanyaan yg menyudutkan V.

V tetap tidak percaya "Dengar Soyun, jika kau berani menyembunyikan Eri, aku akan datang dan menghajar mu !!!" V mengancam Soyun dengan sangat Emosi dan mengakhiri telponnya.

Soyun tersenyum "Datanglah, kau tidak akan menemukan Eri" kata Soyun setelah V mengakhiri panggilannya.

V mengamuk dan menghancurkan barang barang yg ada disekitarnya "Dasar bodoh, aku sudah katakan aku tidak akan membiarkan mu keluar dari apartement, dan braninya kau keluar tanpa memberi tau ku !! Apa yg ku lakukan, Nona Eriiiii , kau pergi kemana?????" V , dia menyesali perbuatannya.

Tak lama kemudian Jerd sampai, dia melihat V yg sangat kacau tangannya berdarah, barang barang dirumahnya hancur karena emosinya yg tidak bisa dikendalikannya.

"Apa apa an ini V? Mengapa tempat ini ?! "kata Jerd kepada V yg sedang merunduk disofa sambil memegang ponsel Eri.

V tidak menjawab apapun. "Dengar , Kau harus bisa mengendalikan emosi mu, semua tidak akan selesai dengan cara seperti ini. Bersabarlah kawan" Kata Jerd berusaha menguatkan sahabatnya itu yg sudah sangat putus asa.

"Bagaimana?? Seharusnya aku mendengarkan kata katamu. Aku benar benar tidak mau kehilangan dia. Seharusnya aku menguncinya dari luar, seharusnya aku tidak keluar, seharusnya aku menjaganya, dan dan seharusnya aku meminta maaf ... ERIIIIIIIIIIIII !!! KAU DIMANA ??!!!!"

V terus saja hilang kendali, Jerd merasa kasihan melihat V dan ini pertama kalinya V begitu menderita karena seorang wanita "Sebaiknya kita melihat cctv apartement ini, agar kita tau kemana dia pergi"Kata jerd kepada V.

"Cctv!? kau benar, ayo kita lihat !" V tidak mau membuang waktu, mereka bergegas pergi keluar dan menemui pihak apartemen untuk melihat cctv , dan mereka melihat Eri yg keluar dimalam hari sebelum V pulang, Eri terlihat berjalan seolah tidak lagi ada harapan. Dia berjalan dengan perlahan hingga keluar apartemen.

Mereka hanya bisa melihat Eri hingga keluar apartemen namun tidak ada petunjuk yg menunjukkan Eri berada dimana. Akhirnya mereka kembali ke apartemen V.

"Kau sudah menghubungi Soyun?"tanya Jerd kepada V.

"Sudah, dan dia bilang Eri tidak bersamanya, tapi aku tidak percaya"

Jawab V .

V masih merasa curiga kepada Soyun "Sebaiknya kita kerumah Soyun!!!". Mereka pun akhirnya pergi kerumah Soyun.

Dan Soyun sudah mempersiapkan semuanya, dia tau V pasti akan datang kerumahnya, itulah sebabnya Eri di tempatkannya di rumahnya yg lain. Dia pun sudah bersiap dirumahnya yg sebentar lagi di datangi oleh adiknya V.

V dan jerd akhirnya sampai. Anak buah Soyun mempersilahkan mereka masuk dan mengantar mereka menemui Soyun.

"Hei, adikku. Apa yg membawamu kerumah ini??" sapa Soyun .

V terlihat emosi "Dengar, dimana Eri ???!! Dimana kau sembunyikan Eri?!!!!" V dengan begitu Emosi

"Eri?? Dia tidak ada disini, dan mengapa dia harus kerumah ini? bukankah dia berada bersama mu? Apa kau menyakitinya lagi? Apa dia kabur lagi?" Soyun melontarkan pertanyaan pertanyaan yg membuat V semakin emosi dan hampir memukul Soyun.

Jerd menghalanginya "Cukup V, tahan emosimu!!"

"Aku bisa saja melaporkan mu V dengan masuk kerumahku dan membuat keributan, jadi pergilah sebelum aku benar benar melaporkan mu!!"Kata Soyun mengancam V.

Tiba tiba V menjadi emosional "Kumohon, kau benar, aku menyakitinya dan aku menyesal, aku mohon Soyun jika kau melihatnya beri tau aku. Aku sangat tidak ingin kehilangannya"

"Ini tontonan yg sangat menarik"kata Soyun didalam hatinya.

Soyun tepuk tangan "Wow wow wow, adik ku V bersedih karena seorang wanita, baiklah baiklah. Jika dia datang menemuiku, aku akan memberitau mu. Tapi dia memang tidak ada disini. Kau boleh memeriksa tempat ini jika kau mau"

V pun akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah Soyun, karena mereka tidak menemukan apapun dirumah itu. Dan sepertinya Eri memang tidak ada disana.

V menyuruh Jerd untuk pulang dan dia ingin kembali ke apartemen sendiri.

V sampai di apartment, dia masuk ke kamar Eri dan melihat tempat tidur Eri, dia membayangkan Eri yg terluka dan menangis dikamar itu.

Dia melangkah masuk dan duduk di tempat tidur Eri, dia terus terbayang wajah Eri yg sedang menangis, dan betapa seringnya dia menyakiti Eri.

V menangis "Eri, kamu mendengarku? aku sangat merindukan mu? Sedetik pun aku tidak pernah ingin kamu pergi dariku. Eri kembalilah, kumohon" . .

"Eri kembalilah. ." Kata V

Bersambung. .