Dengan cepat story itu dilihat oleh hal layak ramai, dan tentu banyak yg menyebarluaskan nya.
Hingga video singkat itupun sampai kepada Jerd , Jerd sangat marah. Dia merasa marah pada V yg plin plan dan bertindak ceroboh. Baru saja dia membuat scandal dengan Eri dan hanya dengan hitungan jam, dia sudah membuat scandal yg lebih panas bersama Viona .
Jerd langsung menghubungi V, namun no V tidak aktif. Lalu akhirnya Jerd menghubungi Eri.
Suara dering ponsel Eri pun membangunkannya, dia menjawab telpon dari Jerd.
"Halo"Jawab Eri.
Tanpa basa basi Jerd langsung menanyakan V "Dimana V?".
Eri yg tidak tau V sudah keluar pun menjawab V ada di kamarnya . Eri keluar , karena Jerd menyuruhnya untuk memeriksa kebenarannya. Apakah benar V ada di apartement .
Eri mencari kesemua ruangan, dan benar V tidak ada.
"Baiklah Eri, tetaplah di situ. Jangan kemana mana" Kata Jerd yg mengakhiri telponnya. Jerd tidak mau memberi tau keadaan yg terjadi kepada Eri. Dia takut Eri akan kecewa.
Di sisi lain, Soyun yg juga sudah melihat berita itu sangat terkejut dan sangat marah. Dia merasa wanita itu merusak rencananya, dia mengenal Viona, dan dia tau V tidak menyukai Viona, Soyun sangat marah jika sampai V kembali ke pelukan Viona , semua rencana yg telah di rencanakannya akan sia sia.
Soyun pun menghubungi Eri, panggilannya masuk tepat setelah panggilan dari Jerd selesai. Eri pun menjawab panggilan itu "Halo, Eri. Dimana V" tanya Soyun.
Eri merasa heran, mengapa Jerd dan Soyun sama sama menanyakan dimana V.
Eri pun menjawab "V tadi ada disini , sewaktu aku bangun dia sudah tidak ada. Kenapa kalian menanyakan dia? Jerd juga baru saja menelpon dan menanyakannya"
"Tidak, aku hanya ingin tau keadaanya. Bagaimanapun dia tetap pernah menjadi sahabatku" Kata Soyun yg mencoba menghentikan kecurigaan Eri.
"Baiklah, bagaimana keadaan mu?" tanya Soyun lagi mencoba mengalihkan pembicaraan mereka.
Eri menjawab dengan sedikit rasa curiganya yg tidak sepenuhnya hilang "Aku baik baik saja"
"Baiklah, jaga dirimu. Sampai nanti" Soyun mengakhiri panggilan nya. Soyun sangat khawatir, rencananya akan gagal jika V benar benar tidak mencintai seorang wanita mana pun.
Sedangkan Eri, yg semakin merasa aneh karena dalam waktu yg bersamaan Jerd dan Soyun menanyakan keberadaan V. Eri pun bertanya tanya V berada dimana. Dia menghubungi no V namun tidak aktif.
Dia terus mencoba menghubungi no V dan terus tidak aktif. Dia pun menyerah menghubungi V.
Dia sangat khawatir, karena kejadian yg baru mereka alami, Eri pun berjalan, masuk ke kamar V. Dia memandangi foto V yg ada di dinding kamarnya dan berkata di dalam hatinya "V kamu dimana, kamu baik baik saja kan?"
Eri duduk di tempat tidurnya V dan berselfie lalu dia mempostingnya di instagram. Saat hendak memposting dia tidak sengaja melihat akun media yg membahas skandal yg terjadi pada V.
Dia berfikir itu scandal bersamanya, dia melihat video itu dan "!!!", seperti bom yg meledak. Hati Eri meledak dan terbakar melihat V berciuman dengan Viona di dalam video instagram itu. Bahkan di video itu ada tanda nama V.
Ponselnya terjatuh, Eri merasa tidak percaya dengan apa yg dilihatnya. Video itu terus terbayang di benaknya. Cara V mencium Viona membuat hati Eri benar benar gerah dan terbakar. Matanya pun mulai berkaca-kaca dan seketika air matanya menetes.
Kesedihan Eri tidak terkatakan lagi, dia keluar dari kamar V dan pergi ke kamarnya. Dia menangis dan menyesali segala yg terjadi antara dia dan V "Mengapa tega , kau benar benar tidak punya hati V. Aku benci kau, aku benar benar membenci mu" kata Eri di dalam hatinya.
Air matanya terus bercucuran. Dia bingung, dia sangat ingin pergi, namun keadaan menjebaknya. Terlebih scandalnya dengan V , membuatnya sudah mulai di kenali orang.
Sedang V, yg akhirnya terbangun dan sadar. Dia terbangun, dan melihat dia tidak berpakaian begitu juga Viona. Dia membangunkan Viona.
"Viona, viona,"
"Ya" Viona terbangun.
"Apa kita baru saja?" Tanya V
Viona menjawab " Kita? Bercinta?. Oh ya, kau mabuk dan aku juga. Dan aku rasa kita sudah terbiasa untuk itu kan sayang"
V bergegas memakai pakaiannya. Dia melihat jam yg sudah menunjukkan sudah malam. Dia teringat Eri yg ditinggalkannya sendiri sedang tidur.
"Kau mau kemana?" Tanya Viona kepada V yg bergegas pergi.
"Aku harus pergi, dan owh, jangan biarkan hal seperti ini terjadi lagi" Kata V yg bergegas pergi keluar dari rumah Viona.
Dia keluar, dan dia terkejut melihat kerumunan wartawan di depan gerbang Viona.
V tidak memperdulikannya, dia terus menyetir keluar menuju apartementnya. V sama sekali tidak tau tentang video itu. Dia juga tidak tau ponselnya di nonaktifkan.
Dia sampai di apartemen. Dia memanggil Eri "Nona Eri, Eri, aku sudah pulang" Kata V yg tidak menyadari apa yg terjadi.
Dia masuk ke kamar Eri dan Eri melemparnya dengan vas bunga "Hei, kau sudah gila. Kau hampir saja membunuhku" Kata V yg terkejut dilempar vas bunga oleh Eri.
Dia melihat Eri yg menangis dan begitu berantakan, dia mengira Eri sedih karena ditinggal sendirian olehnya "Aku hanya pergi sebentar, mengapa kamu begitu sedih?"tanya V
Eri berteriak "PERGI SEBENTAR?!!! AKU MAU KAU PERGI SELAMANYAAAA!!! AKU MAU PULANG!!! AKU MAU PULANG!!! AKU GAK MAU MELIHAT MU!!!!" kata Eri yg sangat marah , sedih, kecewa dan benci .V terdiam mendengar kata kata Eri, dia mulai merasa curiga "Apa yg terjadi? katakan padaku" tanya V.
Eri hanya menangis, V pun bingung, karena Eri tidak menjelaskan apa yg terjadi .
Dia mendekati Eri , Eri menghindar. "Ada apa dengan kamu nona Eri?" Tanya V lagi.
"Ada apa dengan ku?? Kau ingin tau?? AKU YG SEHARUSNYA BERTANYA , ADA APA DENGAN KAU DAN WANITA JALANG ITU?!!!" tanya Eri dengan nada Emosi.
V semakin curiga , dia bertanya dalam hatinya "apa Eri membahas aku dan viona. Tidak mungkin, bagaimana dia tau?"
"Kenapa kau diam, kau sedang mengingat apa yg baru saja kalian lakukan" kata Eri menyindir V.
"Aku tidak mengerti apa yg kamu bicarakan. Wanita jalang? Siapa?" V berpura pura tidak mengalami apapun.
"Benarkah, lalu ini apa?" Eri mencampakkan ponselnya dan V menangkapnya. V melihat ponsel Eri dan menyaksikan Video dia dan Viona.
V terkejut, V tidak tau harus menyangkal apa dengan bukti yg begitu kuat.
"Ini, ini tidak seperti yg kamu lihat Eri, ini tidak benar" V berusaha membela diri.
"Benar atau tidaknya, sekarang aku tidak perduli, aku hanya perduli untuk pergi dari sini dan pulang ke rumahku" Kata Eri dengan air mata yg tidak bisa berhenti terjatuh.
"Nona Eri, maafkan aku, aku , ini. Maksudku, jangan percaya dengan apa yg kamu lihat" V mencoba menenangkan Eri.
Eri mengelak dan mengusir V keluar dari kamarnya "Jangan sentuh aku , KELUAR!!! DAN SEGERA PIKIRKAN UNTUK MEMBAWAKU PULANG KE RUMAHKU!!!" Eri mendorong V keluar dari kamarnya dan mengunci kamarnya. Eri terus menangis dan menangis sepanjang malam.
V bicara dari luar kamar, tepat di depan pintu kamar Eri "Eri, aku minta maaf, ini tidak seperti yg kamu fikirkan. Dan, jika kamu benar benar mau pulang,. . baiklah. Aku akan mencari cara agar kamu bisa pulang"
"Nona Eri, Nona Eri" V terus mengetuk kamar pintu Eri.
V meneteskan air matanya, dia tidak mau kehilangan Eri.
. . . Bersambung