Chereads / Menjaga Jodoh Orang Lain / Chapter 38 - Kebahagiaan kami berasal dari rumah yang hangat

Chapter 38 - Kebahagiaan kami berasal dari rumah yang hangat

Sayang makan dulu sama minum susu terus istirahat ya..

Kak Neam benar-benar perhatian, sesampainya dirumah, dia langsung menyiapkan ku makan dan membuatkan ku susu kehamilan serta vitamin pun sudah diletakkan dimeja. Aku benar-benar seperti Tuan putri.

Akupun duduk di meja makan menuruti arahannya. Lalu dari belakangku tiba-tiba menguntai rambutku menjadi satu dan mengikatnya. Setelah sebelumnya menggodaku dengan menciumi tengkukku.

Sayang, geli... jangan ahh, aku pun berusaha menoleh kepadanya.

Hahaha, abis kamu harum. Wangimu ini aku suka banget sayang. Kaya lagi ada di kebun bunga.

Ahh bisa aja, bunga apa dulu.. Jangan bilang kebun bunga bangkai. Bau donk akunya, candaku.

Hahahha.. diapun ngakak..

Wahh berasa kaya pacaran tahun-tahun pertama nih, kerjaan kita dulu becanda mulu ya sayang. Diapun duduk di depanku setelah mengikat rambutku.

Dia menahan wajahnya diatas kepalan tangannya yang kokoh, yang menampakkan urat-urat tangannya. Bibirnya yang merah kecil dan tipis sedang dia lekukkan ke atas. Sambil matanya terus mengamatiku makan.

Sayang jangan diliatin terus ahh, tar aku tersedak loh diliatin cowok ganteng pas makan.

uhhukk uhuuk.. kamu yang aku liatin, kok aku yang tersedak ya sayang? Wah wah wah.. aku yang GR nih kayanya.. Dibilang ganteng sama cewek cantik di depanku.

Diapun mengambil sisa makanan yang masih ada di ujung bibirku.

Sayang inget saran Dokter Rahma tadi kan? Tiba-tiba dia mengingatkanku pada saran Dokter Rahma untuk berhubungan intim dengannya.

Ihh sayang, apa sihh.. tar aja kalo uda nikah.

Sayang beneran tuh pinggang gak pegel?atau gak stres? efek sampingnya banyak lo sayang bisa ngilangin pegel2. Yakin gak mau? Muka Kak Neam jadi tengil banget kalo gini.

Ihh Kakak, apa sih bandel banget.. pipiku pun merona.

Itung-itung aku kan bisa nengokin anak kita secara langsung sayang... hemmmhh heemmmhh hemmmhh.. senyumnya itu mesumm kalii..

Kakak.. aduhh aduhhh kena setan mesuum manaa sihh. aku pura-pura marah. Akupun berdiri dari kursi setelah selesai meminum vitamin dan susuku.

Hhahahahaa.. aku tertempel setan suami yang ditinggal istrinya lama. Namanya setan rindu kaliii..

Aduhh aku langsung gak kuat menahan tawaku.

Tuhan, suamiku. Ampun dah aku menepok jidatku.

Tiba-tiba..

Cil.. cill.. sini deh lingkarin tangan ke leherku. mukanya serius..

kenapa kak ?aku sambil menuruti keinginannya..

Lalu dia menggendong seluruh badanku yang sedang hamil besar ini ke kamar.

Aduh kakak, aku berat.. kuat gak? ati-ati jatuh. Kasian babynya.. Aku deg-deg an digendongnya takut Kak neam ga kuat lalu jatuh kitanya.

Ahh sayang lupa kah dirimu bahwa kamu mempunyai suami seorang Tarzan yang serba kuat.. Tapi ngomong-ngomong kamu berat juga sih. Dia terkekeh karena menang menggodaku.

Yahhh mulai lagi deh, ini nih ketempelan setan tarzan kayanya sekarang.

Lalu dia mulai meletakkanku di tempat tidur perlahan lahan..

Iya setan tarzan yang rindu istrinya. Rindu kalii..

auuuu...wooo..uwooowww..

Aku gak bisa menahan geli atas tingkah laku Kak Neam yang diluar nalar ini.. Akupun terus tertawa.

Istriku, cantik kali kau.. Dia berlagak jadi orang Batak sekarang.

Udah dari dulu lah aku cantik, kemana saja kau.. akupun membalasnya.

Aku tak kemana-mana istriku, kau itu yang berkelana.. Dan kau perlu dihukum atas itu. Diapun lalu sudah berada disampingku. Membuka pakaian nya satu persatu.

Kak.. Kak.. yakin? aku masih tak percaya dalam keadaan hamil akan melakukan itu dengan Kak Neam..

Tarzan akan beraksi sayang.. Dia pun tertawa melihat kekonyolannya sendiri.

Lalu suaranya pun menghilang, tetapi gerakannya sudah tak terarah.. Berbeda dengan kata-katanya tadi yang terkesan sembarangan. Saat ini dia justru melakukannya penuh dengan kelembutan.

Menciumiku, perlahan lahan.. Mencium perutku, menempelkan pipinya di perutku.. merasakan detak jantungku, mencium pundakku, memandangku, membelai rambutku. Dengan penuh kasih dia menuntunku mengarungi Lautan Asmara kami, aku masih agak takut dan hati-hati ketika melakukannya.. Tetapi dia berhasil menjangkau ketakutanku. Ada cinta, respect, perlindungan di dalam pertempuran kami mengarungi lautan asmara ini. Ketika Ombak Kenikmatan kami ini sudah meninggi diapun masih bisa membuatku merasakannya. Merasakan kenikmatannya seakan-akan aku tidak sedang hamil kali ini. Menghilangkan trauma dan ketakutanku. Dan membawaku ke tepian surga kenikmatan kami.

Sayang, dia memandangku, aku mencintaimu. Lalu kali ini dia mencium perutku. Jagoanku, ayah juga sayang kalian.

Setelah membantuku membersihkan diri kamipun terlelap dalam mimpi kebahagiaan.

....

Aku selesai menyiapkan sarapan, ketika membangunkannya..

"Sayangku, cintaku, kasihku, bangun yuk." Aku membelai rambutnya lalu mencium dahinya..

Dia membuka mata, melingkarkan tangannya dipinggangku. dia mencubit diri sendiri. Ini aku gak mimpi kan?

Lalu aku mencubit pipinya juga..

Aw, sakit sayang.. Dia protes.

Berarti gak mimpi sayang. hahaha.. kataku jail

Dia cemberut menahan sakitnya bekas cubitanku.

Oia sayang, hari ini kita kerumah ibu nunggu sayang pulang praktek aja ya? kan sayang prakteknya cuma sampe jam 11 siang aja toh? (aku melihat jadwal di meja kerjanya)

he'eh.. itu baju kerjanya udah aku gantung di pintu lemari sayang, moga-moga aku gak salah ambil baju. hihi

yuk buruan mandi aku juga udah masak sayur sop sama sambel kecap dan telur ceplok kesukaan sayang..

Waduh pagi-pagi udah dapet suntikan mood booster nih..

Oke Tuan Putri aku mandi dulu ya..

Ehmm apakah perlu aku sekalian dimandiin? dia bercanda lagi pagi-pagi

Tuh nak lihat Ayah bandel banget, jangan ditiru ya.. Aku berbicara pada si Baby sambil mengelus-elus perutku.

Hahahha, dia tertawa sambil masuk kamar mandi.

Selama Kak Neam mandi aku membersihkan tempat tidur, membuka tirai dan jendela kamar. Lalu menghidupkan CD Mozart yang aku beli di Perth di DVD kamar kami dan aku setel lumayan keras terdengar hingga ke dapur. Rumah kami terasa tenang, nyaman karena alunan music clasic ini. Tentunya inipun berguna untuk perkembangan otak baby yang ada didalam rahimku.

Setelah Kak Neam sarapan, Diapun berangkat kerja. Akupun mencium tangannya dan dia mencium dahiku. Inilah keluarga yang ingin kita bangun bersama-sama, ya seperti ini.

Dia sempat khawatir aku sendirian dirumah. Tapi aku meyakinkannya aku akan lebih banyak beristirahat.

Diapun pergi.. Aku sibuk membersihkan rumah. Menata rumah itu agar mendapat sentuhan wanita. Maklum ketika aku tidak tinggal dirumah itu, rumah itupun kaku, kurang sentuhan sisi kehangatannya.

Aku menambahkan bunga-bunga sedap malam yang ada di taman belakang. Aku ambil beberapa lalu aku masukkan vas. Aku juga merangkai mawar, anggrek, gypshopila yang warnanya putih kecil-kecil menjadi satu dan kujadikan bucket table.

Meja makan sudah ku hias dengan taplak putih polos berenda. Dan kuberi satu vas berisi satu bunga daisy.

Pintu masuk ruang tamu kami kuberi 2 pot besar-besar dikanan kirinya berisi tanaman gelombang cinta. Untuk menyambut para tamu. (potnya sudah ada di depan. aku hanya memindahkan tanamannya saja.hehe)

Dinding sudah aku pasang dengan pernak pernik souvenir yang kubawa dari Perth.

Sofa coklat depan tv yang berbahan beludru aku lapisi dengan selimut berbahan rajut berwarna cream.

Dan aku berikan karpet bermotif abstract berwarna coklat tua di lantai depan TV.

Aku membeli pelampung kolam renang berbentuk Angsa Swan berwarna putih secara online. Aku juga memesan stiker untuk kulkas dan pintu kamar mandi kami yang bertema anak-anak.

Foto tunangan kami yang besar, sementara ini aku pasang di Ruang tamu agar tidak kosong.

Dan ada ayat Al-Qur'an di dinding atas pintu masuk rumah kami. Bertuliskan "Bismillahirrohmanhirrohim"

Aku isi musholla kecil kamu di kamar belakang. Sajadah, rukuh, sarung, peci aku susun sedemikian rupa. Serta Al'Quran dan buku-buku doa aku tata di rak.

Terakhir aku rangkai hasil USG kehamilanku dari pertama kali aku check up hingga kemarin. Dan aku bingkai lalu aku letakkan di meja kerja Kak Neam. Bersebelahan dengan bingkai foto tunangan kami berdua dulu.

Mulai terasa deh aura kehangatan dirumah ini sekarang. Kataku pada diri sendiri.

Aku sedang meregangkan pinggangku ketika bunyi bel depan berbunyi..

Kak Neam sudah pulang rupanya, baru jam 10.30. Kok sudah pulang ya tanyaku didalam hati. Mungkin saja pasiennya sedikit.

Ku buka pintu rumahnya..

I...B...U.. aku terkejut melihat wanita cantik yang tak lekang dimakan usia, berjilbab syar'i berwarna milo sedang berada di depanku.

Billa.. Ibu tak kalah terkejutnya melihatku. Lebih tepatnya melihat kehamilanku..