Chereads / Menjaga Jodoh Orang Lain / Chapter 41 - PERNIKAHAN

Chapter 41 - PERNIKAHAN

Kita hanya punya waktu sekitar 18 hari sebelum pernikahan kami digelar. Segala persiapan dilakukan dengan cepat. Untung kami berdua memiliki orangtua terutama Mama dan Ibu yang supportable. Sebelum 10 hari semua persiapan sudah siap.

Masalah pengurusan dokumen, KUA, Penghulu dan semua vendor yang meliputi baju pengantin, rias pengantin, catering, souvenir, fotography, mc, band, dll) untuk kami pun sudah siap.

Karena tidak ada Pre-wedding, maka undangan kami menggunakan foto-foto tunangan kami. Untungnya dulu kita sebelum tunangan sempat berfoto ala-ala pre wedding menggunakan kebaya dan jas. Jadi lumayanlah foto tersebut bisa dipakai di undangan dan dipajang dipintu masuk lokasi pernikahan.

Undangan baru kami bagikan 4 hari sebelum hari H pernikahan kami. Tapi rata-rata sudah kami chat secara pribadi terlebih dahulu sebelum undangan sampai ditangan mereka.

Pernikahan sederhana kami di khususkan untuk semua kerabat dekat saja. Agar lebih lebih terasa kesakralannya. Selain keluarga kami hanya mengundang beberapa teman dekat kami. Dan beberapa kolega keluarga.

Akhinya Kapel Pernikahan di Ciputr* golf and club Surabaya menjadi tempat kami untuk melangsungkan pernikahan.

Minggu, 16 Oktober 2010 ( H-1 wedding day)

Aku dan Mamaku mengecek segala persiapan untuk besok.

Kursi Akad Nikah ditata berada ditengah kapel, menggunakan kursi tiffany didominasi warna putih dan pita kursi berwarna nude dan hijau. Bunga bunga hidup berwarna putih dan hijau juga memenuhi kapel.

Karpet warna hijau berada di tengah-tengah kapel tergelar dari ujung kapel hingga meja Akad nikah.

Standing Flower berwarna putih berhiaskan bunga lily kesukaanku, dan maple warna hijau serta sentuhan gypshopila dan mawar merah mengisinya. Berjajar di samping kanan dan kiri karpet hijau. Disamping kursi tamu.

Kursi para tamu adalah kursi skandinafian yang dibungkus dengan warna putih dan dililit pita berwarna hijau dan nude.

Kapel Pernikahan ini adalah mahakarya yang diciptakan sempurna untuk upacara pernikahan yang tak tertandingi. Menjulang setinggi 15 meter, tertutup kaca sebening kristal, menghadap ke danau 360 derajat yang menakjubkan di tengah-tengah pemandangan lapangan golf yang hijau. Disinilah besok pagi kami akan mengadakan Ijab- kabul.

Sedangkan resepsi sederhana kami berada di lapangan golf di depan kapel, bersuasanakan outdoor. (kami berdoa semoga tidak hujan).

Mengusung tema Outdoor Wedding Archs , maka terdapat banyak unsur kayu di dalamnya, sehingga membuat acara pernikahan kami tampak lebih natural dove.

Tidak ada panggung pelaminan.. Karena kita ingin lebih dekat dengan undangan, jadi menggunakan Round table dengan kombinasi garden party, kita bisa berkeliling dari satu meja ke meja yang lain untuk menyapa tamu.

Round table dihiasi kursi- kursi kayu berwarna coklat kombinasi fernish spet putih, menampilkan kesan rustic dan jadul yang dihiasi pita dari kain burlap warna coklat (seperti kain karung) dan juga bunga s breath warna putih. Khusus untuk di belakang kursi pengantin kami ada kain yang bertuliskan Mr. & Mrs. Diatas meja juga ada buket table berisi bunga berwarna putih dan hijau dan juga vas yang berisi lilin putih. Menjadikan waktu perjamuan dengan tamu dan keluarga terasa lebih santai dan hangat. 

Hiasan bunga yang menggantung diatas kami atau twine lights menggunakan gelas bekas atau jar yang diisi lilin dan bunga. Ditambah ornamen menarik lain, berupa foto polaroid kami serta hentangan kabel berisi lampu-lampu dengan bohlam warna putih gading menjadi pemandangan diatas kepala kami.

Dekorasi tempat catering juga mengusung tema Rustic. Dengan meja vintage putih, sajian makanan terbagi diatas beberapa meja di beberapa sudut. Tak lupa bunga-bunga berwarna hijau bergelayutan disamping meja menghiasi taplak mejanya.

Persiapan sudah mendekati 100% dan kita semua berdoa semoga besok acara lancar serta tidak turun hujan. Amin.

WEDDING DAY NEAM KIEN & QABILLA NENNA

-------------------------------------------------------------------------------

IJab-Qabul

Kak Neam di gandeng oleh keluarganya, yaitu Kakak Morenno dan Pakde Yongki (Kakak dari mendiang Ayah) berjalan menuju Kapel.

Kak Neam menggunakan Hem berwarna putih dan setelan Jas Arman* berwarna Coklat muda serta menggunakan sepatu kulit berwarna coklat tua serta jam tangan stainless dari Cartie*.

Mempunyai tinggi badan 187cm serta postur tegap, perut yang sixpack dan bahunya yang bidang membuat dia terlihat gagah dan maskulin dengan outfit yang dia kenakan tadi. Rambutnya tersisir rapih ditambah Pomade semakin membuatnya tampak klimis. (seperti Christian Bautista versi lokal. hehe). Dia berjalan dengan percaya diri walaupun didalam dadanya terdapat rasa gugup ketika akan mengucapkan Ijab.

Para undangan sudah datang dan duduk di kursi tamu sebelum Kak Neam dan keluarga besarnya memasuki Kapel.

Dipintu Kapel, keluarga Kak Neam memberikan sambutan sekalian menyerahkan Kak Neam pada keluarga kami, Sambutanpun diterima oleh perwakilan dari keluargaku, yaitu Papaku, kemudian Papa dan Mama, yang sebelumnya Mama sudah mengalungkan untaian bunga melati pada Kak Neam, menggantikan posisi Kak Moreno dan Pakde Yongki untuk menghantarkan Kak Neam ke meja Akad.

Ibu dan keluarga besar Kak Neam mengikuti dibelakangnya masuk ke Kapel lalu duduk di kursi tamu.

Penghulu, Pegawai KUA, serta Kepala Rumah Sakit tempat Kak Neam bekerja (yang menjadi saksi pernikahan kami) dan Papa telah bergabung di Meja Akad.

Setelah semua sudah duduk, MC pun memanggil aku selaku mempelai wanita untuk hadir di meja Akad.

Akupun berjalan digandeng oleh Kakak Iparku dan Mona, sepupuku memasuki Kapel.

Menggunakan kebaya modern berbentuk minidress dengan lowback tile, yaitu kombinasi antara tile warna kulit bertabur hiasan kristal berwarna peach memenuhi bahu dan punggungku memeperlihatkan kulitku yang putih disela-sela kristal tersebut. Berpadu dengan bahan lace berwarna nude, juga semburan tile dibagian bawah dress dengan aksesoris payet menyamarkan kehamilanku yang sudah besar ini. Anggun, elegant dan feminin terpancar dari dressku.

Ditambah riasan wajahku yang ringan, menggunakan softlen warna coklat pada mataku yang bulat, dan rambut coklat panjangku di curly serta bagian sampingnya dililit-lilit pada mahkota dari bunga-bunga berwarna nude, peach dan putih. Menambah kesan bahwa aku baru saja datang dari negeri dongeng.

Dibuka dengan pembacaan ayat Al-Qur'an dan Saritilawah oleh Ustad. Kemudian Khutbah Nikah oleh Penghulu.

Proses Ijab Qabul adalah sang wali nikah, yaitu Papaku duduk berhadapan sambil memegang tangan Kak Neam sebagai pengantin pria. Sedangkan aku sebagai pengantin wanita duduk disamping pengantin pria.

Lalu Ijab-Qabulpun dimulai.

"Ananda Neam Kien bin William Kien, saya nikahkan dan kawinkan Qabilla Nenna, puteri saya, binti Muhammad Damara kepadamu dengan mas kawinnya seperangkat alat sholat dan emas seberat 100gram dibayar tunai."

Setelah Papa selesai mengucapkannya, Kak Neam sebagai pengantin pria menjawab,

SAYA TERIMA NIKAHNYA DAN KAWINNYA Qabilla Nenna binti Muhammad Damara DENGAN MASKAWINNYA YANG TERSEBUT DIBAYAR TUNAI dalam sekali nafas sambil tetap memegang tangan Papa sebagai wali nikah.

SAH.. SAH.. SAH..

Penghulu bertanya pada saksi-saksi lalu SAH diikuti oleh semua tamu yang hadir.

Alhamdulillah..

Lalu para hadirin dituntun oleh Penghulu mendoakan kedua mempelai yang sudah Sah sebagai suami istri dengan bacaan "BARAKALLAH LAKA WA BARAKA 'ALAIKA WA JAMA'A BAINAKUMA FIL KHAIR (semoga Allah memberi berkah kepadamu & keberkahan atas pernikahan kamu, & mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan).

Setelah itu Pemasangan Cincin Pernikahan kami dan Penandatanganan Buku Nikah oleh pihak KUA dan juga kami mempelai berdua.

Kecupan di dahi dan salim pada Kak Neam merupakan awal dari babak rumah tangga kami sebagai suami-istri dan foto pertama kami sebagai suami istri adalah sambil memegang buku nikah. Hijau untukku dan Merah untuk Kak Neam.