Chereads / Menjaga Jodoh Orang Lain / Chapter 46 - HOME SWEET HOME

Chapter 46 - HOME SWEET HOME

Pada hari ke-4

Sebelum hari ini dijadwalkan untuk Istriku kembali ke rumah, dokter memeriksa jahitannya.

"Mbak Qabilla nanti kalau dirumah, luka jahitan tersebut harus dijaga dengan baik ya, jaga bekas luka harus tetap bersih agar tidak terjadi infeksi." pesan Dokter sebelum kamipun pulang kerumah.

Alhamdulilah, setelah melahirkan semua berjalan dengan normal, kesehatan Qabilla serta si kembar..

Dibantu beberapa keluarga termasuk orangtua kami, kamipun membereskan semua hadiah dan perlengkapan melahirkan.

Kamipun berterimakasih pada semua Perawat dan Dokter Rahma, setelah berpamitan, Aku membantu Istriku untuk berjalan ke mobil. Si kembar digendong sama Oma dan Uti nya..

Lets go, my Fam.. we back home..

Sesampainya dirumah

Tangis bayi memecahkan keheningan rumah kami selama ini, Ya Allah bahkan tangis mereka saja membuatku bergetar saking bahagianya. Rumah ini sebentar lagi akan ramai dengan sura dari bayi-bayi kami..

Ternyata dirumah sudah banyak keluarga dan teman2 dekat kami ..

S.U.R.P.R.I.S.E.

Ruangan tengah penuh dengan saudara-saudara dan teman2 kami sambil memegang balon-balon. Nampak Rudolfo dan Vinda, Martha, Ling-Ling, Orland, Mona sepupu kami, kedua kakak kami dan kakak ipar kami, bahkan bibi ada disana dan masih banyak lagi yang hadir.

Ada Box Bayi ditengah-tengah mereka, yang sudah diberikan pita besar. Dan ada tulisan welcome Lano & Leno..

Lagi-lagi tangis istriku pecah, setelah berhasil berjuang melahirkan dan kembali dalam kesehatannya, istriku mendapat banyak dukungan dan hadiah atas perjuangannya. Pelukan demi pelukan dia trrima dari semua kerabat dankeluarga yang datang.

Bahkan si kembarpun menjadi Primadonanya hari ini. Mendapat banyak hadiah lagi. Semua orang sibuk melihat, bahkan berselfie ria dengan si Kembar, tetapi jarang yang boleh menciumnya, karena Oma dan Uti si kembar sangat Protect. Maklum si Kembar masih berusia beberapa hari. Kesehatannya masih rentan.

Selama istriku berada dalam tidur panjangnya. Teman2 juga keluarga yang ada di Surabaya hampir setiap hari mengadakan Pengajian dirumah kami, guna mendoakan kesembuhannya.

Tuhan mengabulkan semuanya, Kesempatan hidup kedua bagi Istriku..

Alhamdulilah ya Nak, rejeki mu berlimpah, rasa syukur kami atas berkat Tuhan pada si Kembar.

Benar kata pepatah "Banyak anak banyak rejeki". Anaknya kembar, rejekinya dobel kali ya.. hehe

Acara penyambutan si kembarpun berlangsung hingga malam, tadi siang ramah tamah dengan keluarga, teman dan kerabat. Malamnya Orangtua kami menggelar acara acara syukuran atas kelahiran si Kembar. Mengundang tetangga dan Majelis Taklim di sekitar rumah kami.

Subhanallah.. Kami tak berhenti untuk bersyukur atas segala kemudahan ini ya Rabb..

Setelah semua selesai, kamipun beristirahat.

Betapa terkejutnya kami di kasur kami sudah ada ucapan HAPPY ANNIVERSARY ke 9 "NEAM & QABILLA"

Ya ampun kamipun lupa bahwa hari ini bertepatan dengan 9 tahun perjalanan cinta kami..

Hadiah Anniversary kami ada di dalam sana, didalam Box Bayi.. "HADIAH dari TUHAN" si Kembar yang menawan..

Kami saling berpandangan.

Ku cium dahi Istriku.

Kamu Wanita Hebat, Sayang.. Aku berbisik. Si kembar sedang tertidur.

Kamu lebih hebat, Sayang. Tanpa kamu dan doa-doa mu aku mungkin tidak berada disini. Kamulah yang berjuang untukku sayang.. Istriku memelukku.

..HOME SWEET HOME..

Aku mengambil Cuti Kerja selama 3 hari.

Aku ingin meluangkan waktuku bersama keluarga kecilku. Di hari-hari awal mereka pulang kerumah.

Oma dan Uti si Kembar masih disini tetapi Opa sudah pulang ke Jakarta untuk kembali bekerja.

Bangun setiap malam, menemani istriku menyusui si kembar, terkadang membantu mengganti pampers si kembar. Tetapi untuk urusan memandikan si Kembar kami berdua masih belom berani. Oma atau Uti yang memandikannya. Dibantu bibi.

Bahkan Oma dan Uti sekarang berbagi kamar yang sama. Mengejutkannya lagi dikamar Oma dan Uti ada box bayi juga. Jadi sekarang kalau siang, si Kembar tidur dikamar Oma dan Utinya.

Istri juga sudah belajar untuk menyimpan Asi di dot-dot bayi. Asi istriku lumayan berlimpah. Jadi sayang kalau tidak disimpan. Dan Asi tadi dipergunakan Oma dan Uti si Kembar untuk memberikan asi pada mereka ketika Istriku sedang beristirahat.

Bermandikan tangisan bayi di rumah kami, dan semua kerja sama dari penghuni di dalam rumah membawa suasana berbeda. Hanya ada canda tawa, keceriaan, suara-suara bahagia dari keempat Ibu ini di rumah, Mama, Ibu, Istriku dan Bibi.