Pada beberapa jam pertama setelah memasuki kamar, efek anastesi pada istriku mulai menghilang, dia merasa sedikit gemetar dan pusing.
Tetapi, kondisi Istriku tetap dipantau oleh tim medis, seperti seberapa banyak perdarahan yang terjadi, tekanan darah, dan suhu tubuh. Cairan intra vena (IV) atau infus juga masih tetap diberikan, juga masih dipasang kateter sehingga Istriku tidak perlu melakukan usaha lebih untuk buang air kecil.
Kabar baiknya, istriku tidak mengalami komplikasi, sehingga dapat menyusui bayi kami, segera setelah efek obat biusnya benar-benar sudah hilang.
Pada hari ke-1 setelah melahirkan
Istriku sudah disarankan bergerak untuk melakukan aktivitas, sehingga tidak diam saja di atas tempat tidur. Karrna menurut Dokter, semakin sering bergerak, ini membantu untuk mempercepat pemulihan. Selain itu, Istriku sudah diijinkan makan untuk menggantikan energi yang hilang saat operasi. Tetapi masih dalam tahap diberikan makanan lunak terlebih dahulu yang lebih mudah dicerna.
Nyonya Neam Apa kabar hari ini? sudah membaik?
"Alhamdulilah, Dok." Istriku pun sudah bisa berbicara walaupun suaranya masih pelan..
Wah ada Dokter Neam juga rupanya, Dokter Rahma menyapaku ketika beliau melakukan visite ke kamar Istriku,
Sebentar lagi bayi-bayi mungil anda akan diberikan Asi, nanti akan diajarkan oleh beberapa perawat cara menyusui yang benar. Gak apa-apa mungkin agak canggung untuk pertama kali ya..
Dan Dokter Neam saran saya ketika para perawat memberikan arahan tentang cara menyusui, Dokter Neam atau Ibu (berbicara pada Mama yang sedang dikamar) juga bisa memperhatikan caranya, agar nanti bisa membantu Mbak Qabilla ketika menyusui dirumah ya. Kan ini bayi kembar, pasti awal-awal Mbak Qabilla agak bingung.
Saya juga menyarankan agar melakukan rooming-in atau rawat gabung bersama bayi karena memungkinkan Mbak Qabilla untuk menyusui bayi-bayinha setiap 2 jam. Ini juga membantu mengembangkan ikatan batin antara ibu dan bayi. Dan semakin sering menyusui, produksi ASI pun akan semakin banyak.
Kamipun setuju dan mengikuti semua saran Dokter Rahma.
Perawat memasuki kamar kami, Ruang Diamond no 1, membawa 2 bayi mungil kami beserta tempat tidurnya yang beroda. Bayi-bayi merah ini masih tidur pulas ketika memasuki kamar kami.
Perawatpun menggendong bayi dari box nya dan memberikan bayi mungil satu persatu pada Qabilla, istriku. Dia meneteskan airmata.
Bentuk wajahnya oval dengan pipi yang chubby, alis yang layaknya bulan sabit, hidung mereka berdua sama-sama mancung dikombinasikan dengan bibir-bibir merekah mereka yang kecil. Pipinya bersemu merah, Dagunya lancip. Kulitnya putih bersemu-semu. Matanya masih berwarna gelap ketika terbuka. Tetapi bentuk matanya bulat sama persis dengan Istriku. Jari tangannya dan kakinya panjang dan lentik. Mereka lahir dengan bobot 2.4kg dan 2.6kg serta panjang 52cm masing2, mereka mewarisi genku bahwa akan bertumbuh tinggi dengan pesat.
Mereka menggeliat, Istriku menyentuh pipiniya.
Sayang.. Istriku, memanggilku lirih.
ALAENO KIEN dan ALEINO KIEN artinya Pria tampan, berkat dari Tuhan. Aku reflect menyebutkan nama bayi-bayi kami.
Istriku berbinar-binar, lalu mengangguk angguk mencium hidung bayi kami.
Aku mempersiapkan namanya ketika istriku sedang berada ditidur panjangnya.
Nama yang indah, Dok.. Istriku mengaguminya.
Perawatpun mengajari Istriku cara menyusui yang benar, Aku dan Mama juga memperhatikan dengan seksama.
Pada tahap ini Istriku masih diajari menyusui bayi secara bergantian. Tetapi suatu saat bisa juga menyusui dengan cara bersamaan, sarannya.
Pada hari ke-2
Istriku sudah mulai disarankan untuk berjalan-jalan diluar kamar. Kateter dan infus juga sudah dilepaskan.
Hay Bill, uda mulai jalan ya.. tiba-tiba Pica datang menyapa sambil menggendong puterinya yang cantik.
Kak Pica, wahhh cantiknya si Princess, sembari mengintip bayi dalam gendongan Pica.
Di sisi mereka, Anji sedang menyalami Neam.
Siapa namanya Kak?
Kamaila, artinya peremuan cantik yang cerdas.
Wahhh, cantik banget ini si Incess sesuai sama namanya..
Hihi..
si kembar mana Bill?
Ada di kamar Kak.. lagi bubu..
Yuk. yuk kekamar..
Kamipun menuju kamar..
Kamar bernuansa putih dengan sentuhan walpaper hijau bunga-bunga terlihat ketika kita menggeser pintu masuknya. Box bayi berada di sebelah tempat tidur pasien.
Ada tempat tidur penunggu pasien di samping sofa tamu berwarna hijau tua. Bersebelahan dengan pembatas ruangan yang memisahkan kamar tidur dengan meja makan. Serta ada TV, kulkas dan Ac sebagai pelengkap ruang VVIP ini.
"Ya ampun, gantengnya, ginuk-ginuk lagi." Dokter Pica membelai pipi si kembar dengan lembut.
Mirip banget ya sama Mama Billa, Anji memuji..
Ahh mirip gue ahh.. Neam tak mau kalah.
Hahaha.. Kami semua pun tertawa..
Siapa nih nama si Kembar? Anji ingin tahu.
LAno dan Leno panggilannya Om Anji, nama lengkapnya Alaeno dan Aleino.. Artinya pria-pria tampan kiriman Tuhan.
Wihh keren.. Cocok banget tuh.. Gak meleset. Dijamin 100% bakalan ganteng nih si kembar gedenya.
Aminnn.. makasi Om Anji..
Tar gedenya moga2 bisa sama Incess Aila ya.
Besanan kitanya.. hahhaaa.. Anji bercita-cita..
Hahahha, iya ya Nji lucu juga kalau kita besanan.
Kita semua pun tersenyum-senyum deh..
Hari itu Pica sudah boleh pulang dari RS karena kondisinya dan bayinya sudah sehat. Dan juga karena dia melahirkan secara normal. Penyembuhannya lebih cepat.
Merekapun berpamitan untuk pulang, agar Pica dan bayinya bisa segera beristirahat dirumah.
Tak lama setelah kepulangan Anji dan Pica, tiba-tiba pintu kamar kamipun terbuka.
Hayy semua.. Balon-balon bertuliskan welcome Baby memenuhi ruangan kami. Lalu muncul sosok ganteng dari balik balon yang digenggamnya.
Orland..
Land, Neam menyalaminya..
Kak Orland, Si kecil ikut meyapa dan senang melihat kedatangan Orland.
Lalu Orland keluar lagi dari kamar dan masuk membawa banyak hadiah.
Ada kereta bayi untuk si kembar, baju couple untuk si kembar, meja untuk Mpasi dan peralatannya, perlengkapan dan pernak pernik bayi mulai dari pampers, perlengkapan mandi, bedong, parfum bayi, maenan bayi, cd yang berisi lagu2 untuk bayi, peralatan menyusu, masih banyak lagi walaupun bayi-bayi kami baru lahir dia sudah membelikan barang2 untuk si kembar hingga si kembar besar. Bahkan diapun membelikan Qabilla, buku bacaan, pompa asi elektric (pumping exclusive), diaper bag, baju menyusui yang bisa dibilang update, gendongan bayi, jamu setelah melahirkan hingga make up untuk ibu yang aman setelah melahirkan.
Aduhh baik sekali sih Dady Orland, si Kecil terharu.
Iya ini hadiah buat elu Cil, yang udah berjuang jiwa raga ngelahirin si kembar.
Ayah Neam pasti belom ada waktu kan buat belanja kebutuhan baby, jadi udah sekalian gue bawain aja.
Buset pengertian banget lu Land. Makasih banyak ya bray..
Sama-sama bray..
Hay boys, Dady Orland disini.. Orland menyapa si Kembar.
Gila Am, nih bayi-bayi bisa ganteng gini ya dari lahir? Orland menggendong Lano.
Ya dong kan gen gue kuat bray, Neam percaya diri.
hahahha, kayanya lebih mirip si Kecil deh, Orland menggoda Neam..
Ahh seru ya punya anak?
Seru banget Land, bahagia, panik-panik dikit kalo mereka udah nangis. Begitu lihat mereka rasanya semua hal yang gak enak hilang seketika. Capek-capek, ngantuk-ngantuk pada hilang semua. Gak kerasa.
Makanya buruan nikah lu, Land..
Iya yah.. ini gue liat si kembar berasa damai bray, ciptaan Tuhan yang masih suci tak bernoda.
Doain lah bray, bentar lagi ahh gue serius cari cewek terus gue nikahin dah..
Amiinn.. buru dah..
Neam dan Orland pun berbincang-bincang untuk waktu yang lama, sedangkan Qabilla sehabis makan dan menyusui diapun terlelap juga menemani si kembar ke alam mimpi..