titt.. titt.. tiit..
nokiaku berbunyi lagi tanda sms masuk.
"Kecil.. Aku udah sampai dirumah. Kamu buruan makan.."
Ihh beneran nih smuanya pada panggil aku si Kecil ? protesku dalam hati. Ini gara-gara Mama nih tadi pas titipin aku ke Kak Neam. Dan Kak Neam panggil aku gitu di depan temen-temennya. Alhasil smua ketularan deh panggil si Kecil.
"Iya Kak, bentar lagi aku makan kok. Kakak juga makan sana biar gak mati." tulisku sambil ketawa dalam hati.
"Wadaww, kecil-kecil sadis juga kamu Cil.. Iya ini lagi mau makan sama Ibuku. Ibuku masakannya enak lo Cil, kamu wajib nyobain deh kalau maen kerumahku."
Hah kerumahnya? berarti suatu saat dia ajak aku kerumahnya? mendadak aku salting. Bayanginnya aja aku udah seneng tapi grogi sih.
"Iya kak, pasti aku cobain. Secara aku tuh ratunya makan tau." Tantangku di sms.
"Masa? badan kurus gitu masak sih Ratunya makan? Gak percaya ah. Kapan-kapan aku pengen tau tuh segimana hebatnya ratu makan ini kalau abisin makanan."
"Uhh.. bilang aja besok-besok mau ajak aku keluar makan. Ya kan? hahaha.."
"Wah.. Ketahuan deh.. Pinter banget sih kamu Cil. hahaha.. Berhubung udah ketahuan, yaudah Sabtu depan aku traktir kamu makan Cil. Terserah kamu mau makan dimana?
Deal ya."
Wahh.. sabtu depan? malam minggu brarti?ohh dia ngajak malam mingguan, hatiku berbunga-bunga.
"Sabtu depan? gak janji kak.. Tapi aku usahain deh." (lagi-lagi aku jual mahal)
"Pokoknya deal. Gak nrima alasan apapun Cil." maksa dianya.
"Hmm.. Iya aku usahain ya."
Begitulah setiap hari kita berkomunikasi. Tidak ada hari terlewat tanpa kita saling mengabari.
Sesekali dia meneleponku. Tak bertemu bukanlah masalah karena dalam sms atau telepon kita merasa seperti menemani satu sama lain.
Hari Sabtu telah datang, nanti dia menjemputku jam 7 malam. Ahh aku ingin tampil cantik tapi simple, tidak berlebihan. Pilihanku jatuh pada dress pendek warna pastel kupadankan dengan sepatu ketsku warna senada dan jaket jeans. Rambutku ku biarkan terurai alami. Dengan lipmatte warna nude dan mascara, aku rias wajahku.
Riasan khas anak remaja seumuranku.
Dia sudah di duduk di teras ketika aku keluar menemuinya.
"Kak, nunggu lama ya?"
"Eng..enggak kok." katanya terbata-bata.
Loh kenapa dia terbata-bata ya? tanyaku dalam hati
"Kamu cantik banget malem ini, Cil." Menjawab pertanyaan yang sedang terlintas di pikiranku.
Ohh jadi karena ini dia terbata-bata.. Senyumku mengembang.
"Ya iyalah kak, kalau aku ganteng tar kakak bingung."
"Hahahaha.. Bisa aja kamu Cil. Udah yuk buruan kita pamit Mama kamu, biar gak kemaleman tar pulangnya."
"Oke Kak, bentar aku panggil Mamaku dulu ya." aku berlalu untuk menghamoiri mamaku didalam rumah.
(Mamakupun keluar kedepan ointu ruangtamu kami.)
"Tante, ijin ngajak si Kecil oh maksud saya Qabilla keluar dulu ya." Sembari dia senyum karena salah sebut namaku si Kecil. (hmm makanya jangan biasain panggil si kecil batinku, salah kan jadinya. hahaha).
Mamakupun tersenyum.
"Iya gak apa2 mas, tapi jangan pulang lebih dari jam 9 ya..!" doktrin Mama diselubungi kelembutan dan senyuman. (maklum aku kan anak gadis satu2nya dikeluarga ini)
"Baik Tante, kita cuma berencana makan aja kok Te." Tak lupa dia mencium punggung tangan mamaku lagi seraya berpamitan.
"Oke hati2 dijalan ya."
Akupun berpamitan dengan mencium punggung tangan Mamaku juga. "Bye mam.." kataku seraya melangkah ke mobil Kak Neam.
🎶I'm fallin'
In and out of love with you
I never loved someone
The way that I love you
I'm fallin'
In and out of love with you
I never loved someone
The way that I love you 🎶
Lagu Fallin nya Alicia keys menyambut perjalanan malam minggu pertama kami.
"Pengen makan apa Cill ?"
"Apa aja boleh kak."
"Oke deh, kakak kelasku ada yang baru buka Lesehan gitu. Kesana aja yuk, sekalian cobain menu nya dia."
"Oke Kak, ngikut deh."
Dia menoleh padaku dan tersenyum. Lalu kembali Fokus pada kemudi setirnya.
"Kak.." panggilku sambil menoleh padanya
"Kenapa Cil? ada ide tempat lain?" tanpa menoleh, fokus pada kemudi setir.
"Bukan, itu loh kenapa jadi panggil aku Cil sih..? si kecil ? padahal awalnya panggil Qabilla." aku cemberut.
Dia tertawa ngakak..
"Karena, si kecil itu ya kamu." jawabnya singkat
"Loh.. maksudnya?" aku masih gak paham.
"Setiap aku ngaca, aku inget kamu lebih kecil dari aku. Setiap aku ketik sms, aku inget jari-jarimu yang mungil lagi ketik sms juga buat aku. Setiap aku mau berangkat sekolah, dan pakai sepatu, aku inget sepatumu yg ukurannya pasti kecil juga. Banyak Cil..!!Pokoknya kamu itu kecil mungil !! Titik !!
Wahh aku sampai kaget ternyata arti kecil luas juga artinya buat Kak Neam. Dan setiap dia lihat sesuatu yang kecil dia inget aku.
pipikupun merah, aku gak jadi marah tapi ga tau kenapa aku malah seneng banget ya..
"Ohh gitu Kak.. Yaudah deh terserah panggil aku Si Kecil atau Qabilla."
"Gitu donk Cil, jangan cemberut, tar cantiknya ilang."
Akupun cuma tersenyum.
Lesehan Katieneung
Lesehan yang terletak di pinggiran kota ini mempunyai desain yang unik. Terbuat dari Bambu-Bambu. Ada beberapa Gasebo untuk lesehannya, tetapi ada pula ruangan yang terisi kursi dan meja dengan desain yang senada dengan gasebo, diperuntukkan bagi yang tidak ingin makan dengan cara lesehan.
Sesuai namanya Katienung (bahasa sunda artinya selalu diingat) maka menu dari lesehan milik kakak kelas Kak Neam ini juga banyak menu sunda, seperti nasi timbel, nasi liwet, bakakak ayam dan banyak deh. Bikin ngiler semua..
"Hay Bro, wahh akhirnya bisa kesini juga lu". sambut Kak Mido ketika melihat kedatangan kami.
"Iya nih Bray, gila ajib banget nih warung lu bray. Desainnya unik. "
"Ayo ayo lu duduk aja. Mau dimana gasebo apa di dalem?" gue kasih menu yang spesial buat lu..
Kak Neam melirikku sepintas lalu memutuskan.
"Di dalem aja Bray."
"Oke yuk.." Kak Mido menjadi guide kami keliling2 warungnya sebelum dia menunjukkan ruangan makan yang terdiri dari meja kursi.
Kwalnya aku sempet bingung kenapa kak Neam tidak memilih Gasebo. padahal khas sebuah lesehan adalah duduk di gasebo. ya khan? pas aku lagi sibuk mikir akhirnya aku sadar. Dressku. Pasti ini alasannya. kalau duduk di gasebo aku pasti kesulitan duduk lesehan dengan dres ini. Tiba-tiba pipiku merona lagi.. Kak Neam emang perhatian..
"Ini menunya..!" sodor Kak Wido, sambil duduk satu meja dengan kami. Kamipun membolak balikkan menu agak lama. Bingung. Abis liat smua menu kaya pingin semua. haha..
wahh,, kalian bingung?goda Kak Wido.
"Udah deh sini.. aku kasih yang spesial." sembari bangkit dari kursi dan menuju dapurnya.
Kita pasrah deh.. Kita yakin yang empunya lesehan pasti lebih tau menu andalan mereka.
Setelah memesankan menu untuk kami, Kak Wido pun balik ke meja kami. Kamipun larut dalam obrolan. Dari situ aku juga baru tau kalau Kak Wido do satu tim dengan Kak Neam. Tapi karena dia sekarang kelas 3 jadi dia Break sementara. Fokus pada ujian kelulusan yang hanya tinggal beberapa bulan lagi.
Makanan pun datang, dan betapa kagetnya kami ketika makanan yang datangpun macemnya banyak untuk ukuran kami hanya berdua.
"Banyak banget Kak?" tatapku pada Kak Wido.
"Hahhaaha, masa? aku yakin kalian sanggup kok menghabisinya." Sambil nunjuk gurami terbang yang ada di meja.
"Yaudah kalian makan dulu. Aku mau ngecek ke dapur." sembari meninggalkan kami.
"Hey Ratu makan.. Mana keahlianmu? tunjukkan..!!" ejek Kak Neam.
"Hahahaha,." asem dalam hatiku.
oke deh, tanpa basa basi lagi kita pun bertempur dengan semua lauk yang ada di meja.
Hitungan 30 menit semua makanan di mejapun hanya menyisakan tulang-tulang dari ikan, piring yang kosong dan sendok garpu yang tergeletak di atas piring.
"Tuh kan bener apa kata gue. Kalian bantai semua makanan." Kak Mido datang lagi sembari memberikan sepiring irisan buah segar di meja kami.
"Wah,, keahlian si Ratu Makan ini emang bener nih.. Tidak diragukan..!!" Kak Neam mengingatkanku.
Waduhh urusan makan enak aku memang bener2 ga bisa nahan. jeritku dalam hati. malu sih ketahuan banget makanku banyak.
"Bener kan aku bilang.. Aku Tuh Ratu Makan kak." sambil menyilangkan tangan didadaku. padahal dalam hati. Duhh mampus. Ada ya cewek macam aku, kecil2 makannya banyak. tengsin boow.
"hahahhaa.." mereka pun ngetawain tingkahku.
Waktunya kami pamit, dengan perut yang udah terisi amunisi full alias kekenyangan, kami pun mengucapkan terimakasi pada Kak Mido..
"Aku tunggu kalian kesini lagi ya.. Baitewe kalian pasangan serasi. Suka liatnya. Udah jangan putus."
Jleb,..
Pasangan?
(belom woi)
Kita cuma tersenyum malu, lalu beranjak masuk mobil dan pergi.
"Ehh Cil.." suara Kak Neam memecah keheningan.
Akibat kata2 "Pasangan" dari Kak Bomando tadi aku mendadak diam. Kepikiran sih lebih tepatnya. Atau Mengharap sih lebih tepatnya lagi. hehe
Iya kak, aku menoleh padanya..
Tadi makan di Lesehan Kak Boman kita di diskon loh 50%, harga perkenalan katanya.
Wah, baik betul ya kak Bomando.. Aku yakin itu lesehan bakal ramai, makanannya enak banget belom lagi tempatnya juga nyaman.
Iya kita doain aja yah..
Dalam perjalan pulang ini gak tau kenapa susana mendadak menjadi lebih canggung. Aku agak bingung cari topik pembicaraan. Aku juga ngerasain Kak Neam ngerasain hal yang sama. Perjalanan kami berasa panjang, karena kami banyak diam dan hanya menikmati lagu yang diputar diradio.
Akhirnya mobil sampai juga di depan rumahku.. Aku melirik jam di dashboard mobilnya baru jam 20.37. Kami menepati janji pada Mama agar tidak pulang malam2.
Kak makasi ya.. Aku membuka omongan..
Traktirannya.. ehmm.. sama tadi juga udah milih buat duduk di kursi daripada di lesehan. Karena aku pakai dress.
Iya Cil.. Sama2..
Aku akan bergegas turun dari mobil ketika tangannya memegang lenganku..
Cil..
Aku menoleh padanya sambil keheranan, tumben dia gak ikut turun. Biasanya dia yang inisiatif turun duluan dan pamit ke Mama.
Cil, mau gak kamu jadi Pacarku ?
Aku langsung lemes, kaget sebenernya ini juga yang kutunggu. Tapi ketika ini bener2 terjadi. DIA NEMBAK AKU.. rasanya kaya ga ada kekuatan. Shock saking senengnya, aku cuma bisa membuka mulutku aja.
aaa..aaa.. akuu..
gak apa-apa kalau kamu mau mikir dulu, Cil. Mungkin ini terlalu cepat ya.. sambung kak Neam memotong kata2ku yang terbata-bata.
Ehmm, gak Kak..
Ohh maksudkuu iya kak. Iyaa aku MAU. Aku jadi salting.. Pikiran sama perkataanku saja jadi gak balance.
Bener ya Cil.. Wahh aku seneng banget.. Makasi ya Cil. Dia refleks memelukku lalu dia melepaskan pelukannya dan menjerit Kamu sekarang pacarku Cil.. sambil mencubit pipiku..
Aku udah gak tau deh berasa melayang-layang saking senengnya. Cuma senyum bahagia.
Yuk turun Cill..
Aku mau pamit Mamamu..
Iya kak..
dan seperti biasa rutinitas dia pamit dengan mamaku.. Lalu diapun pulang.