Chereads / Menjaga Jodoh Orang Lain / Chapter 5 - Gigi Putihnya..

Chapter 5 - Gigi Putihnya..

"Pagi Bill.."

Senyum khasnya memamerkan gigi putihnya yang rapi..

Dengan rambut ku kuncir satu dan kaos putih serta celana pendek jeans aku keluar menemuinya.

"Hay Kak.."

"Yuk berangkat !" Sebelum aku sempat duduk di kursi terasku ia sudah mengajakku untuk caww..

"Sebentar aku ambil sepatu olahragaku dulu." Sembari aku berjalan masuk ke dalam rumahku.

"Ehm.. Bill.." suaranya ragu-ragu.

Aku menoleh, "kenapa kak ?"

"Ehmm.. Gimana kalo kamu pake celana panjang aja?kayanya matahari lagi cerah banget." saran Kak Neam.

"Boleh juga.. Daripada tar kepanasan nih kaki." Aku menyetujui saran kak Neam dan masuk kedalam untuk mengganti celana pendekku dengan legging Nike hitam dan memakai sepatu olahraga Nike jg. (maap aku pecinta Nike banget).

"Saya Neam tante, ijin ajak Billa basket dulu ya Te di Smasa." Kak Neam memamitkan ku pada Mama.

"Iya ati-ati ya, nitip si kecilnya tante."

Idih mamaku, mentang-mentang anaknya imut alias mini terus dibilang kecil.

"Iya tante.. Siap.." sambil mencium punggung tangan mamaku.

Gilakkk.. sopan banget nih cowok dalam hatiku. bikin langsung luluh aja.

(di dalam mobilnya )

🎶 Kau..

Disini saat kusapa dirimu

Ragu dan malu hantui diriku

Tiada kata terucap tanpamu

Tersenyum menatap malu-malu

Rona merah pipimu terlukis jelas wajahmu

Diam membisu kuingat senyuman manis walau sesaat

Bayangan dirimu selalu mengisi hatiku

Bilakah kan terjadi kau kan jadi milikku selamanya 🎶

Aku melongo dan menatapnya tajam gak percaya apa yang aku lihat dan denger. Dia menyanyikan lagu yang diputar di radio itu. Kak neam bisa nyanyi. Gilakk. Nih cowok banyak banget sih keahliannya.

"Gitu banget sih Bill liatnya. Kenapa? telingamu sakit kah denger suaraku?" dia tertawa renyah.

"dikit sih." ejekku.

"hahhahahaa.." kitapun tertawa bersama.

Pembicaraan kitapun panjang dan kemana mana. Tntang sekolah, keluarga dan entah yg faedah atau unfaedah.

Bahkan saling ejek, bercanda. Dan pada akhirnya sedikit demi sedikit kamipun saling tau, ada yg terkait antara kita.

(sesampainya di Smansa)

"Yuk Bill, uda banyak yang dateng ternyata." Dia mati'in mesin mobilnya dan dia turun sembari mengkodeku untuk turun.

Kepedean dan kerianganku di dalem mobil tadi tiba-tiba sirna. Gerbang putih sekolah ini seakan menyambutku. Tapi aku bener2 nervous. gimana nih, batinku.

"Bill, dia memanggilku lagi. Ayoo..!!" Aku kelamaan bengong sampai gak sadar kalau dia juga uda bukain pintu mobil yang disisiku.

Dengan mengumpulkan keberanian, aku akhirnya turun juga. Selesai menutup pintu, dia menemaniku memasuki gerbang putih sekolahnya. Sekolah yang juga aku impikan, 2th lagi aku bisa sekolah disini.

"Men.. dateng juga lu." Aniji menyapanya.

"Siapa ini cewek imut putih ini? Kenalin dong, gue kan jomblo men."

"Hay cantik, gue Rudolfo paling ganteng disini.. Sekolah dimana?"

Belom sempet aku jawab, Orland sudah nyodorin tangannya. "Orland.."

"Udah-udah Men. Bingung nih si kecil.. Pada nyerocos smua sih." bela kak Neam..

"Bill tas olahraganya taruh situ aja." Sambil menunjuk bangku yang ada di samping lapangan.

Aku tertawa liat kelakuan temen Kak Neam yang lucu2. ternyata cowok ganteng itu bisa lucu juga ya aslinya.

"Hay kecil.. Kamu sekolah dimana sih?" Kak Rudolfo masih ngotot pengen tau sambil nemenin aku naruh tas.

"Kok si kecil sih ! Namaku Qabilla kak." Aku sodorin jari2 mungilku. Aku sekolah di Spansa Youth kelas 2 sekarang.

"Ohh Qabilla, ga enak ahh. Kayanya si kecil lebih cocok buat kamu."

Tetep pake acara maksa ya kasih namanya.

"Yaudah, terserah kakak ajah." kataku pasrah sambil tertawa.

Mereka udah pada pemanasan pas aku mau gabung.

"Kecil sini di timku aja." rebut mereka bergantian.

"Aku sm siapa aja boleh kok kak." jawabku.

Akhirnya aku dan kak Neam jadi tim yang berbeda.

Gilaakk..

Mati kutu aku maen sama mereka, gak ada apa2nya. Disini mau ndribble aja susah banget dapet bolanya. Maen nya passing dikit shooting. BLLEEBB masuk. Shooting lagi masuk.

Deffensse, serang balik daerah lawan. Driblle angkat shooting. Bleeb masuk lagi men.

Titiss banget sih mereka. Tim kita kalah tipis sm tim Kak Neam.

Abis latihan mereka masih pada strong banget, masih ngajakin 1 set lagi.

Aku uda nyerah deh, gak sanggup. Adik lelah kak, batinku.

"Capek Cil ?" Kak Orland yang paling pendiam diantara mereka semua tiba2 menyapa.

Walah nih smua orang kenapa panggil si Kecil sih.

"Iya nih kak, kalau ritme kaya gini uda 2 set nih di Tim ku."

"Gak apa2, lama-lama juga bakal biasa. Sering-sering aja latihan bareng kita. Itung-itung latihan fisik Cil."

"Iya kak, diusahain deh."

"Ngobrol apa nih seru kayanya?" celetuk Kak Neam yang udah selesai beres-beres peralatan olahraganya.

"Nih men, si kecil sering-sering aja lu ajak gabung latihan dimari, biar biasa dia speed cepet."

"Iya Cil, sini lu minggu depan, jadwal latihan kita kebeneran gabung sm tim cewek nya Smansa, seru pasti..!" ajak kak Anji.

"Bener tu, sini biar kenal juga sama cewek2 tangguhnya Smansa lu!! Tapi gak usah kawatir, masih kalah cantik kok semua sama lu Cil." goda kak Rudolfo.

"Hahahaa.. iya kak diusahain ya."

Mereka smuapun udah pada kumpul jadi satu sama aku dipinggir lapangan.

"Ehh Men ke Mbak Ca Jus yuk!! seger nih pasti." ajakan kak Alpin menggoda nih ditengah2 dahaga dan panas terik begini.

"Ikut Cil ?" suara kak Neam setengah berbisik di dekatku. "Kalau gak, gak apa-apa kita balik duluan aja."

"Ikut kak, gak apa-apa kok."

"Gak apa2 sm mama kamu? udah jam 12 nih, atau kamu hubungi mama kamu dulu aja Cil, biar mama gak kepikiran."

"Iya kak."

keren nih cowok. Oke loh tata kramanya, dalam batinku.

Didalem mobil, aku sms mamaku kalau bilang mau mampir beli jus dulu dan setelah itu langsung pulang. Dan untungnya mamaku pun memberi ijin.

Sesampainya disana riuh banget. Kita masing-masing ambil tempat. Maklum tempat Mbak Ca jus emang kecil. Letaknya dipinggir Jalan Samosa.

Didalem ruangan cuma ada 4 kursi memanjang dan 2 meja panjang. Semua pembelinya jadi satu deh, kenal ataupun gak, gak masalah. Malah siapapun yang sering ke tempat Mbak Ca jus bakalan dapet banyak temen baru dari berbagai sekolah.

Jus Mbak Ca ini salah satu tempat ngetop di kota kami, segala macem jus buah-buahan juga lengkap disini, harganya juga harga siswa banget.

Setelah pesanan dateng smua, kita pun tetep bercandaan sambil menikmati segernya es jus. Aku cuma bisa cekikikan dengerin celoteh mereka, sampe perutku berasa dikocok-kocok gara-gara ketewa terus.

"Ketawa mulu sih Cil, ati2 gila luu." lagi-lagi aku cuma bisa ketawa denger ledekan Kak Mosi.

Gak kerasa hampir 2 jam nongkrong di es jus Mbak Ca, kitapun bubar dan pamitan satu persatu.

"Cil, jangan lupa minggu depan lu wajib ngikut!" teriak Kak Rudolfo dari atas vespa scooternya.

Aku membalas dengan jempol saja dari dalam mobil Kak Neam.

....

Mobilpun melaju kearah rumahku.

"Cil.. maap ya temen2ku emang pada nyablak semua."

"Ahh gak apa2 kak, jujur aja aku tuh tadi awalnya ga pede pas mau ikut kakak latihan di Smansa Sein. Secara diluaran sana kabarnya Tim basket kalian tuh super duper keren, anggotanya maupun maennya. Makanya aku minder duluan. Ya emang bener sih kalian smuaa keren, cuma yang surprised ternyata kaliaan juga super lucu, super ramah ga seperti yang kita bayangkan."

"Emang apa gitu yang dibayangin orang2 tentang kita?" selidik Kak Neam.

"Yah namanya Tim hebat dari Sekolah favorit apalagi coba yang kita bayangin, ya SOMBONG.." kataku polos.

"Hahahhaa.." tiba tiba Kak Neam ngakak..

"Yah tak kenal maka ta sayang Cil.. Ya gak? Orang kan cuma nilai luarnya doank, begitu kamu kenal kita. Gak gitu kan faktanya?"

"Gak salah." godaku.

Kitapun tenggelam dalam canda tawa lagi, hingga tak terasa mobilpun sudah berhenti didepan rumahku.

"Makasih ya kak."

Tapi bukannya membalas dia malah turun dari mobil. akupun juga langsung buru2 turun.

"Kak, kenapa?" aku bingung kenapa dia turun.

"Aku mau pamit sama mama kamu."

"Mama? ohh oke." masih ditengah kebingungan aku manggil mamaku dan bilang kalo Kak Neam mau pamit.

Dan akhirnya mamaku pun menuju gerbang rumah kami menemuinya.

"Tante, mau pamit pulang dulu, trimakasih tante dan maap kalau tadi perginya agak lama. Karena mampir beli jus dulu abis latihan." jelasnya panjang pada mamaku.

"Iya Mas, gak apa2." Tadi si kecil uda sms kok.. "Makasi ya uda dianterin."

"Iya tante.. sama2.. Mari ya tante.." sambil lagi-lagi mencium punggung tangan mamaku.

"Iya mas Neam. Hati-hati dijalan ya."

Akupun mengantarnya sampai di depan mobilnya.

"Kak makasih ya." lagi-lagi aku mengucapkan terimakasih padanya.

"Iya Cil, sama2 ya".

Dia membuka pintu mobil dan menoleh lagi padaku, "Cil, aku seneng banget tadi. Kayanya aku deh yang makasi ke kamu." sambil tersenyum memamerkan gigi putihnya lagi.

Diapun pulang melaju dengan mobilnya.