Duniaku berubah. Perlahan tapi pasti. Satu per satu kabahagianku sirna.
"Mom! Kepala mommy berdarah. Bangun, Mom! Somebody, help us!"
Yang kulihat saat ini, hanyalah nama mommy yang terukir indah di atas batu granit ini. Bulan berganti tahun, setidaknya rasa perih dari kematian mommy perlahan berkurang.
Tepat di umurku yang ke delapan belas, daddy mengganti pengawalku. Dengan seorang pria rupawan berperawakan lebih tinggi dariku, kira-kira 180 cm. Setidaknya, dia tidak terlihat seperti bodyguard pada umumnya. Hari pun berlalu, daddy memutuskan untuk menikahi pacarnya. Ku rasa segala musibah akan kembali merenggut kebahagiannku.
Ternyata benar, kebahagianku yang kumiliki saat ini, perlahan menghilang. Helaian kebahagianku pergi bersama dengan orang-orang yang kucintai. Begitu juga dengan "Dia", Sang Perenggut hati. Dia yang jauh lebih dahulu membawa kepingan hati yang patah ini, kembali dalam hidupku.
Semuanya terasa menyakitkan, seakan hati ini ditusuk di tempat yang sama berulang kali. Di saat seperti ini, "dia" yang selalu ada untukku, setidaknya mengobati luka hati ini. Sehingga aku jatuh hati padanya. Di dalam dirinya aku menemukan kembali kebahagiaan. Namun, semua itu tak bertahan lama. Akankah kisah hidupku selalu berakhir seperti ini?
-----------------------------------------------------------------------------------