Chereads / The Princess Man / Chapter 3 - Chapter 2: He is Annoying

Chapter 3 - Chapter 2: He is Annoying

ELLA'S POV

Setelah kami selesai makan, Peter mengatakan sesuatu kepadaku.

" Elle, do you have any plans for tonight?"

" No, I have nothing to do. Why?"

" Kamu mau gak jadi pasangan aku di acara party-nya Dave?"

"hmmmm... okay, I'll go with you."

" Yeah okay, I will pick you at 8 p.m and don't bring your bodyguard."

" Of course," kataku seraya pergi menuju mobil.

Aku pun pulang menuju rumahku. Di perjalanan,terjadi kemacetan yang begitu parah karena adanya kecelakaan lalu lintas. Chris yang sedari tadi duduk di bangku depan sebelah supir membisu seperti robot hanya duduk dia di tempatnya. Dia membosankan sama seperti para pengawalku yang lama, padahal umurnya tidak jauh beda denganku. Setidaknya dia harusnya menanyakan atau menawarkan sesuatu padaku, sehingga situasi awkward ini tidak ada.

"Chris, bisakah kita naik motor saja? Aku bosan terjebak diantara kemacetan ini, lagi pula aku ada janji malam ini. Aku harus bersiap-siap."

"Sebentar miss, saya akan tanyakan dahulu pada kepala pengawal."

Chris menelpon kepala pengawal kami, Pak Jim. Dialah pengawal yang sudah seperti pamanku sendiri.

" Miss boleh menggunakan motor. Nanti saya yang menyetir, kita tinggal tunggu motornya sebentar lagi."

" Okay."

Akhirnya sebuah motor sport milik kerajaan kami datang. Chris memberiku jaket kulit dan helm.

" Miss apakah anda sudah siap?" tanya Chris padaku.

" Tentu, ayo berangkat."

Motor melaju dengan kecepatan rendah. Yah walaupun tidak selama kalau aku menungggu di dalam mobil.

" Chris, bisa lebih cepat tidak aku buru-buru nih," kataku kepadanya.

" Okay, Miss"

Chris pun menambah kecepatannya, lalu secara tidak sengaja aku memegang dadanya karena takut terjatuh.

'Oh my God!! Why is it feel so comfortable??' pekikku dalam hati.

Aku membiarkan tanganku beberapa menit di dadanya.Aku bisa merasakan otot tubuhnya yang sangat terbentuk. Lalu ku pindahkan dengan memegang sisi kemejanya. Setelah sampai di istana aku tidak mengucapkan sepatah katapun karena gugup atas kejadian selama perjalanan tadi.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Aku sudah selesai untuk persiapan ke acara party-nya dave. Aku tampil dalam balutan dress one shoulder berwarna merah darah dengan belahan paha yang tinggi karya Donatella Versace. Dengan pulasan smoky eye, lipstick merah darah, dan rambut panjang ku dibiarkan terurai dengan model beach wave.

Peter sudah menunggu di depan pintu. Aku pun menghampirinya. Oh iya aku sudah meminta pada ayah agar Chris tidak ikut dengan ku. Ajaibnya ayah memperbolehkanku pergi seorang diri tanpa pengawal, ini adalah pertama kalinya.

" Hello Princess!! You look so beautiful tonight," katanya menyanjungku sambil menyodorkan tangannya.

" Gak usah gombal deh, emang aku cantik kok," gurauku seraya mengambil tangan Pete dan masuk ke dalam mobil.

Malam ini Dave mengadakan pesta nya di The Montcalm London Marble Arch, salah satu hotel bintang 5 terbaik di Inggris. Pesta ini merupakan pesta perayaan Dave diangkat sebagai direktur utama di perusahaan ayahnya. Oh iya, Peter juga terlihat menawan dalam balutan tuxedo hitam yang dikenakannya. Kami pun memasuki ballroom hotel yang sudah penuh dengan orang-orang penting yang berhubungan dengan perusahaan milik Dave dan tentunya teman-teman dekat Dave.

"Mau ku ambilkan segelas wine?" tanya Pete padaku.

"Yes, please", jawabku.

Pete pun meninggalkanku pergi menuju bar. Tak lama kemudia Pete datang dengan dua gelas wine. Pestanya berjalan sampai larut malam. Aku mabuk karena terlalu banyak menenggak wine yang ada. Pete pun menggendongku menuju lift. Dengan samar-samar ku dengar dia memesan sebuah kamar, aku tidak terlalu memperdulikan apa yang di lakukannya.

Sekarang aku terbaring diatas kasur hotel ini. Rasanya kepalaku makin pusing saja karena mabuk. Tiba - tiba pete menciumku, entah kenapa aku membalas ciumannya. Sambil tetap berciuman kulihat samar-samar ia mulai melepaskan kemejanya. Lalu ia membuka seleting samping gaunku. 

"Ya Tuhan, Elle kau begitu menggoda, sebenarnya aku tidak bermaksud untuk melakukan semua ini," kata Pete.

Brukkk!!!!!

Terdengar seseorang yang menerobos masuk ke dalam kamar. Aku tidak ingat apapun lagi, kepalaku terasa pusing sekali.

CHRISTIAN'S POV

Aku kehilangan Elle dari pandanganku. Terakhir ku lihat, dia mabuk bersama temannya yang bernama Peter itu. Ku telusuri ballroom itu mencari dia tapi tak kunjung kutemukan. Aku pun pergi keluar menuju lift turun ke receptionist. Barangkali saja dia melihat Elle turun. Benar saja ku tanyakan pada receptionist itu dan dia bilang bahwa Elle check in bersama seorang pria dalam keadaan mabuk.

'Shit!! Kenapa kau begitu ceroboh princess,' batinku.

Aku segera meminta kunci kamar tersebut dengan menunjukan id kepengawalan kerajaanku. Aku menuju lift dan berlari menuju kamar itu. Ku banting pintunya agar setidaknya sesuatu di dalam sana berhenti melakukan sesuatu. Ku lihat Elle terbaring diatas kasur dengan keadaan gaun yang sudah terbuka dan si keparat itu hanya mengenakan celana panjangnya saja.

" What the fuck are you doing????!!!!" kataku seraya melayangkan tinjuan.

" tchhh, siapa kau berani beraninya masuk tanpa ijin??? Ohhhh aku ingat kau itu pengawal barunya kan, ngapain kau disini bukannya Elle sudah bilang supaya kau tidak ikut hah???????"

Tanpa banyak bicara lagi ku tonjok dia hingga tak sadarkan diri. Lalu kulihat Elle yang sudah tak sadarkan diri.

'Damn!! Kau begitu menggoda Elle,' batinku.

Dengan segera ku tutup tubuh Elle dengan selimut yang ada di hotel itu, kemudian aku menggendongnya menuju ke lift.

----------------------keesokan harinya--------------------

ELLE'S POV

Aku terbangun di kamarku tanpa mengetahui apa yang terjadi tadi malam, yang aku ingat hanya Peter menciumku. Jarum jam menunjukkan pukul 10 pagi, untungnya hari ini tidak ada kelas. Aku bangun, lalu mengambil handuk melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai mandi dan berpakaian, seseorang mengetuk pintu kamarku, ya dia adalah kepala pelayan rumah ini.

" Princess, King Edmund menunggu anda di ruangannya."

" Baiklah, tunggu sebentar lagi, aku akan menemuinya," kataku pada kepala pelayan.

" Baik, Princess."

Aku memasuki ruangan ayah, dari raut wajahnya sepertinya dia tidak dalam mood yang baik hari ini. Ku lihat ada Chris juga berdiri di samping meja kerja ayah.

" Ayah memanggilku??" tanyaku.

" Kau begitu mengecewakan Elle. Tadi malam kau mabuk di hotel dan berada di dalam kamar hotel bersama temanmu itu. Untungnya tidak ada paparazzi yang melihatmu dan lagi Chris ternyata mengikutimu dan berhasil menyelamatkanmu dari bajingan itu.", kata ayah seraya menatapku dalam-dalam.

" I'm sorry Dad. Aku tidak tahu kalau bakal begitu jadinya."

" Sebagai hukumannya aku tidak akan memperbolehkanmu pergi tanpa pengawal!"

" Whattt???? You can't do this to me."

" sekarang keluar dari ruanganku"

Aku pergi keluar, menuju dapur mengambil segelas jus stroberi kesukaanku.

'apaan sih si Chris pake ngikutin aku segala', batinku.

Kulihat dia sudah keluar dari ruangan ayah. Lalu ku hampiri.

" What do you mean?? Huh?? Ngapain ngikutin segala sih. Kamu tuh gak disuruh buat ikutin aku kan??" tanyaku.

" memang tidak," jawabnya santai lalu pergi meninggalkanku.

'He is annoying!!', batinku menggeram.

CHRISTIAN'S POV

Pagi ini aku melaporkan segala hal yang terjadi tadi malam. King Edmund pun sangat berterima kasih atas tindakanku. Lalu Princess Elle dipanggil ke ruangan raja dan dimarahi olehnya. Muka Princess Elle terlihat sangat kesal, terlihat dari tatapan tajamnya padaku.

King Edmund memintaku untuk terus mengawasi kegiatan Princess Elle. Setelah selesai berbicara dengan raja, aku pun keluar dari ruangannya. Lalu princes elle pun menghampiriku.

" What do you mean?? Huh?? Ngapain ngikutin segala sih. Kamu tuh gak disuruh buat ikutin aku kan??", katanya dengan nada kesal.

" memang tidak", jawabku seraya meninggakannya.

Sejujurnya aku memang merasa ada yang tidak beres saja, mangkanya aku mengikuti dia ke pesta walaupun tidak disuruh oleh King Edmund.

------------------------------------------------------