Chereads / Laluna / Chapter 20 - The Winner

Chapter 20 - The Winner

'Racun!!'

gumam Eden, kini menyadari bahwa pisau yang digunakan oleh Kate telah diolesi dengan racun.

ia mengelap darah yang menetes dari goresan di pipinya dan mulai mundur perlahan.

Eden kemudian mengambil ekstrak middlemist Camelia, ia mengobati lukanya itu dengan prosedur singkat pengeluaran racun.

sambil tetap mengawasi Kate yang sepertinya sengaja mengulur waktu agar Eden bisa mengeluarkan racun sehingga tidak menyebar.

dari atas podium, raja melihat gelagat aneh Eden yang terus mundur dan terlihat mengusap pipinya.

"apakah itu racun"

celetuk Arthur

raja tetap terdiam sambil terus mengawasi, ia melirik ke arah Liliana, terlihat jelas dari raut wajahnya yang begitu senang dengan situasi yang dihadapi Eden, raja pun menyimpulkan bahwa gelagat aneh Eden adalah rencana Liliana.

'selesai'

ucap Eden dalam hati.

tak lama berselang, Kerberos mulai berlari kencang ke arah Eden dan

'wuuummmmbbbbb'

gema angin keluar dari tangan Eden, ia berhasil menghentikan Kerberos hanya dengan merentangkan telapak tangan tepat di depan Kerberos.

sambil membuat gestur menggunakan jari telunjuk dan mengayunkannya ke bawah "DUDUK"

seru Eden memerintah Kerberos agar menurut padanya.

ajaibnya Kerberos mengikuti perintah Eden.

kejadian ini membuat semua orang takjub, hampir semua penonton diam terheran dan tidak bisa berkata apa-apa.

dari singgasana podium, raja tersenyum dengan pertunjukan yang disajikan oleh Eden.

Eden pun mendekati kerberos, ia mengusap lembut kepalanya seperti sedang mengelus seekor anjing kecil,

"karena ini adalah pertandingan kita berdua, biarkan aku menyingkirkan Kerberos dulu"

ucap Eden pada Kate sambil mengelus-elus Kerberos, sesekali kerberos bergerak karena geli.

seperti sedang bermain dengan anjing kecil miliknya, Eden pun mengambil sebilah kayu dan melemparnya secara acak, kemudian Kerberos berlari untuk mengambil dan mengembalikan pada Eden.

Eden kembali melakukan hal yang sama sampai membuat se isi koloseum menganga tak percaya dengan tindakan yang dilakukan Eden.

yang ke tiga kali, Eden memotong sebilah kayu yang merupakan tombak.

ia kemudian mengeluarkan panah melalui cincin nya, Eden berniat melemparkan kayu itu keluar koloseum untuk mengulur waktu agar ia dan Kate bisa berkonsentrasi pada pertarungan.

Eden menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari tau di mana arah hutan kerajaan agar Kerberos bisa pergi kesana.

ia kemudian melihat ke arah raja Louise dan membuat sebuah gambar khayalan menggunakan tangannya seolah ingin menanyakan dimana 'hutan' berada.

gestur yang aneh membuat raja dan para penonton bingung, mereka mengira Eden sedang menari atau sedang mengucapkan salam.

Eden mulai kesal karena raja tidak merespon, kemudian ia menoleh ke arah Diana dan Laura untuk bertanya dimana arah hutan kerajaan. keduanya menunjuk ke arah yang berbeda, kanan juga kiri dengan ragu-ragu sehingga membuat Eden semakin kebingungan dan menepuk jidatnya.

Eden sangat kesal karena semua orang disini tidak tau, sampai akhirnya Kate menunjuk arah kanan.

tentu saja petunjuk dari Kate membuat Eden yakin, ia segera melepaskan anak panahnya ke arah kanan, dengan cekatan Kerberos berlari mengejar kayu itu, menaiki tembok dan melompati para penonton.

kebetulan arah yang di tunjuk oleh Kate merupakan tempat para bangsawan dan raja berada.

semuanya berhenti bernafas ketika Kerberos tepat melompat di atas kepala mereka, semuanya melihat ke arah atas, antara takut dan juga terkejut.

kini pertandingan yang sesungguhnya di mulai, tanpa berlama-lama Eden menyerang Kate tanpa ampun.

pertandingan keduanya begitu mendebarkan karena Kate dan Eden memiliki kemampuan yang hampir sama.

keduanya saling menyerang, bagi orang-orang yang hadir menyaksikan pertandingan keduanya seolah seperti pertandingan gladiator kelas kakap.

Kate yang sedang dalam posisi tak menguntungkan akhirnya kalah atas serangan Eden.

pedang tepat terhunus di depan matanya.

"hei bunuhlah aku, ku mohon"

sambil melihat ke arah Eden dengan mimik wajah yang tersiksa.

Eden yang melihat Kate mengerti apa yang benar-benar ia inginkan, ia kemudian menyeret Kate ke arah Diana dan Laura yang juga terduduk tidak berdaya.

"minumlah"

sambil melemparkan botol berisi ekstrak middlemist Camelia dengan dosis tinggi

"aku sudah tidak sanggup, kumohon"

Kate tetap mempertahankan keinginan nya.

Eden kemudian melihat ke arah Diana dan Laura, kedua nya memiliki tatapan yang sama dengan Kate.

"minumlah, ini akan melemahkan jantung mu selama 2 menit, bahkan dokter akan mengira bahwa kau mati. minumlah saat majikan mu kemari, ketika mereka mengira kau mati tentu saja mereka akan membuang mu. saat itu pelayan ku akan datang dan mengantarkan kalian ke tempat yang aman"

ke tiga nya tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Eden

"percayalah, aku akan menyelamatkan kalian.. jadi mari berpura-pura aku membunuh kalian"

ketiganya mengerti dengan arahan Eden dan mulai berpura-pura menerima serangan Eden

"bersiaplah, aku akan sedikit medebas kalian"

"ssrraakkkkk"

suara tebasan pedang terdengar sebanyak tiga kali, penonton yang hadir menjadi merinding dengan aksi yang dilakukan Eden.

tak terkecuali para bangsawan yang merasa telah lahir raja Louise versi wanita.

setelah menebas ketiga nya, Eden kemudian mengambil rantai Kerberos dan pergi ke tengah lapangan untuk memperkenalkan diri sebagai juara pertandingan.

tak berselang lama, Kerberos datang menghampiri Eden dan menyerahkan kayu sambil sesekali menjilat Eden.

rantai Kerberos telah terikat, Eden menaiki hewan tersebut dan berkeliling di arena pertandingan.

semua penonton bersorak dan bertepuk tangan dengan kehadiran juara yang sesungguhnya, wanita kuat yang akan mendampingi raja Louise memimpin the Great Aztec.

bahkan banyak yang memprediksi bahwa the great Aztec akan menjadi negara yang semakin ditakuti kedepannya di bawah pimpinan raja Louise dan calon ratu Eden.

pertandingan hari itu telah usai, Eden kembali ke istana Vie rose.

Kate, Diana dan Laura memulai aksi mereka, majikan dari ketiganya mulai berdatangan menghampiri untuk memastikan kematian mereka.

saat itulah ketiga nya secara bergantian meminum cairan yang diberikan Eden.

dokter berdatangan, sesuai perintah untuk memeriksa keadaan ketiganya, dengan sangat yakin dokter memastikan bahwa ketiganya tidak memiliki denyut nadi yang masih berdetak.

mendengar keterangan dokter, lantas membuat majikan mereka masing-masing bersikap acuh dan meninggalkan ketiganya begitu saja.

baik Kate, Diana dan Laura telah resmi di buang dan perjanjian jual belinya sudah tidak berlaku.

Chris datang menyamar sebagai petugas pembuangan mayat.

ia mendekati ketiganya dan menaikkan ke atas kereta dorong di bantu oleh Cecilia, keduanya pun pergi bersama dan berniat membawa ketiganya ke hutan utopia untuk sementara waktu atas perintah Eden.

kali ini rencana Eden untuk menyelamatkan ketiganya telah berhasil.

* * *

perjalanan menuju istana Vie rose, Eden berjalan dengan terhuyung.

kepalanya terasa begitu sakit, tubuhnya menggigil, keringat dingin mulai bercucuran, pandangannya mulai kabur.

karena melakukan prosedur pengeluaran racun dengan singkat,, sepertinya masih ada racun yang tertinggal di tubuh Eden.

ia masih terus berjalan, namun karena tak kuasa menahan keseimbangan tubuhnya oum jatuh, beruntung raja Louise yang sedari tadi mengikuti Eden dari belakang dengan sigap menyangga tubuh lemah Eden dengan memegang lengan kanannya untuk menahan tubuh Eden.

Eden tak sadarkan diri, raja Louise lantas membopong Eden menuju kamarnya.

ia memerintahkan dokter kerajaan untuk merawat Eden hingga sembuh.

selama dua hari raja Louise tak menemukan keberadaan ke dua pelayan Eden, hingga membuatnya sedikit mencurigai bahwa Eden memiliki rencana rahasia yang tak ia ketahui.

dokter kerajaan lalu lalang merawat Eden yang masih saja tak sadarkan diri, bahkan kondisinya belum juga membaik.

karena khawatir tempramen raja Louise semakin menjadi-jadi, tiada hari tanpa berteriak dan marah.

ia sedikit frustasi karena Eden, bahkan raja Louise pun memilih untuk membawa semua pekerjaannya ke kamar Eden sambil mengawasi kondisinya.

* * *

sesampainya di rumah kayu hutan Utopia, Chris dan Cecilia membantu Kate, Diana dan Laura berjalan ke tempat tidur.

luka luar yang mereka alami cukup parah,, di tambah perjalanan selama 2 hari menyebabkan kondisi ketiganya begitu lemah.

Chris dan cecilia mulai merawat luka mereka bertiga secara bergantian.

"terimakasih"

ucap Kate pada Chris dan Cecilia

"ucapkan itu nanti pada nona kami"

jawab Cecilia

"apakah kami benar-benar sudah bebas?"

tanya Diana

"iya tentu saja, kalian bukan budak para bangsawan lagi"

jawab Chris sambil membersihkan luka luar milik Kate

"oh ya.. nona kamu berpesan agar kalian tetap tinggal disini sampai pulih, sambil menunggu surat keterangan pembebasan tugas kalian dari kantor notaris kerajaan. sampai saat itu tolong tetap diam dan menuruti perintah nona Eden" imbuh Cecilia sambil melarutkan middlemist Camelia ke dalam baskom berisi air

"baiklah, kami mengerti"

ucap ketiganya.

Cecilia lalu mengoleskan campuran middlemist Camelia dan air pada luka luar ketiganya.

* * *

(hari ketiga pasca Eden pingsan)

saat itu Eden mulai tersadar, tubuhnya terasa berat..

ia melihat ke atas sambil berkedip pelan, lalu melihat arah samping dan mendapati raja Louise duduk tertidur mendampinginya.

ia mencoba menggerakkan tangannya dan menyentuh rambut raja.

'srreeeekkk'

raja Louise terkejut merasakan sentuhan pada rambutnya.

ia terbangun dan melihat Eden tersenyum kearahnya.

raja Louise kemudian membantu Eden untuk duduk dan memberikannya gelas berisi air minum. tubuh Eden masih lemah, tangannya bergetar tak bertenaga dan membuat gelas jatuh, namun raja Louise berhasil menangkap gelas itu.

ia kemudian membantu Eden untuk minum perlahan sampai air habis.

raja terpaku melihat Eden, wajah Eden memerah ia mulai salah tingkah,

"apa ada sesuatu di wajah ku?"

ucap Eden sambil menyentuh wajahnya.

raja Louise spontan mencium bibir Eden...