penyusup itu pergi diam-diam tanpa di curigai oleh siapapun.. ia segera menuju ke rumah orang yang telah menyuruhnya.
rumah tersebut tak lain adalah rumah milik keluarga Thomson. Liliana berencana menyingkirkan Eden secepatnya dengan cara yang keji atas hasutan dari seseorang
* * *
Arthur mengantar Eden untuk kembali ke istana Vie rose. ia berjalan pelan di belakang Eden sambil mengawasi nya.
"apakah tidak apa-apa kau berjalan seperti ini?" tanya Arthur
"iya tentu saja, aku hanya ingin sedikit berolahraga" menjawab Arthur sambil tersenyum
melihat Eden yang berjalan pelan, Arthur tiba-tiba membuka sebuah cerita tentang Louise.
ia menjelaskan mengenai perhatian Louise pada Eden atas dasar sebuah ketulusan.
bagi Arthur yang melihat kakaknya begitu perhatian pada seorang wanita merupakan sebuah hal yang tidak biasa.
"kakak ku, sebenarnya tidak bisa sembarangan menyentuh wanita" ucap Arthur
"apa maksudmu?" Eden terkejut dan langkahnya tiba-tiba terhenti
"bukankah perkataan mu tidak masuk akal? aku pernah melihat nya mencium seorang wanita" imbuh Eden
"aku tau ini tidak masuk akal tapi percayalah bahwa perhatian nya pada mu benar-benar tulus, ia benar-benar mencintai mu"
Eden terdiam mendengar perkataan Arthur, ia kemudian melanjutkan langkahnya dan tidak ada percakapan apapun antara mereka.
sesampainya di depan pintu istana Vie rose, Louise sudah menunggu Eden. ia kemudian membopong Eden tanpa ada penolakan darinya nya. wajah Eden mulai memerah, tubuh nya seolah merespon dekapan Louise dan iapun melingkarkan tangan pada bahu Louise seolah sedang memeluk.
'entah kenapa aku tidak ingin menolaknya' ucap Eden dalam hati
"hari ini apa yang telah terjadi? tumben kau menjadi penurut" tanya Louise
"Louise, apakah aku boleh memanggil mu seperti ini? hanya memanggil nama mu saja" tanya Eden
"tentu saja"
Eden terdiam mendengar jawaban Louise yang tanpa ragu mengizinkan Eden.
keduanya sampai di kamar Eden, Louise mendudukkan Eden di ranjangnya.
Louise kemudian menjelaskan mengenai rencana kedatangan raja Assiria ke The Great Aztec lusa. ia menjelaskan secara lugas apa saja yang harus dilakukan Eden untuk menyambut tamu penting tersebut.
awalnya Eden sedikit menolak, hingga membuat Louise berfikir bahwa mungkin saja Eden tau Noah adalah raja dari Assiria.
Louise mencoba menanyakan apa alasannya, dan jawaban Eden adalah "aku belum siap memakai korset"
jawaban Eden sontak membuat Louise tertawa terbahak-bahak. ia tidak menyangka Eden memperlihatkan kepolososannya, benar bahwa ia hanyalah seorang gadis yang masih berusia 19 tahun.
tanggapan Louise membuat Eden malu. karena kesal eden kemudian mengusir Louise keluar. Louise yang melihat tingkah Eden yang malu-malu kemudian mengusap-usap rambut Eden dan berpamitan untuk keluar.
setelah Louise pergi, Eden mengambil bantal dan berteriak. ia sangat malu dan begitu salah tingkah, Eden berulang kali menggelengkan kepalanya dan meyakinkan diri sendiri agar tidak jatuh cinta pada Louise.
* * *
Noah Anthony Winston merupakan seorang putra mahkota yang baru saja mendapatkan posisi sebagai raja Assiria. di usianya yang muda tersebut banyak hal yang telah ia capai hingga ia layak mendapatkan posisi tertinggi di Assiria.
di another world, siapapun tidak akan menemukan pria yang setampan Louise dan Noah. kemampuan kedua bahkan pada level yang sama.
Noah memiliki rambut blonde dengan mata biru yang cerah, tingginya 184cm bila berjalan seperti super model. tak ada wanita yang tidak mengenal siapa Noah, pesonanya sudah terkenal sampai ke pelosok negeri.
sekarang, Noah sedang dalam perjalanan menuju The Great Aztec, perkiraan lusa ia baru akan sampai.
tujuan Noah datang ke The Great Aztec ialah ingin menemuinya Eden, cinta pertama yang telah menolong nya saat kritis.
sejujurnya Noah begitu marah ketika mengetahui Eden akan menjadi ratu Aztec, kedatangannya dengan maksud untuk mencoba menanyakan alasan Eden yang sebenarnya. Noah yakin bahwa Eden sedang dalam ancaman Louise dan akan berusaha menolongnya.
sepanjang perjalanan Noah tak hentinya memikirkan tentang Eden, gadis yang begitu memikat hatinya.
* * *
( keesokan harinya di istana Vie rose )
seorang desainer istana memasuki kamar Eden. desainer tersebut membawa berbagai macam gaun untuk di coba Eden. dengan wajah masam, Eden terlihat terpaksa mencoba gaun dan juga mengenakan korset.
hari ini adalah hari pertamanya sebagai calon istri sekaligus calon ratu di The Great Aztec, untuk melancarkan tugasnya, Hansel sudah mempersiapkan segala kebutuhan Eden termasuk pelajaran manner bagi calon Ratu. jadwal sudah tersusun rapi, Eden harus belajar selama 1 bulan sebelum hari pernikahannya tiba.
Eden masih saja terdiam, ia masih tidak percaya bahwa dirinya akan menjadi seorang ratu. sesuatu yang tidak pernah ia duga selama hidup di luar sana, hal itu membuatnya merindukan keluarganya dulu. meskipun kedua orang tua angkat mereka bersikap tidak terlalu perhatian namun Eden tetap menyayangi keduanya seperti orang tua sendiri.
lamunannya tiba-tiba terhenti karena suara yang mengejutkan dirinya
"sebaiknya kau sedang memikirkan ku" ucap Louise yang sedari tadi memperhatikan Eden
"aku tidak tau kau datang" jawab Eden
"tentu saja karena kau hanya melamun" berjalan menuju Eden yang berada di balkon dan duduk di depannya.
"apakah kau pernah pergi keluar sana?" tanya Eden sambil memangku kan dagunya
"kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"bohong jika aku tidak merindukan kehidupan ku yang dulu" jawab Eden dengan nada sedikit lesu
"lupakan jika kau memiliki rencana kembali ke luar sana, karena itu mustahil" ucap Louise ketus
Eden hanya tersenyum sinis menanggapi ucapan Louise, ia memiliki untuk diam tanpa melihat kearah Louise.
"jika tidak menikah dengan ku, siapa yang akan kau nikahi?" tanya Louise
"jika aku tidak menikah dengan mu? aku rasa aku tidak akan menikahi siapapun, pernikahan adalah sesuatu hal yang rumit.. dan sejujurnya aku masih 19 tahun"
jawaban Eden membuat Louise senang, karena artinya Eden tidak memiliki perasaan apapun pada Noah.
keduanya menghabiskan waktu bersama dengan melihat langit senja dari atas balkon kamar Eden.
* * *
keesokan harinya, suara terompet dibunyikan.. kedatangan Assiria disambut dengan baik oleh para prajurit serta Louise yang telah menunggu di ruang perjamuan pagi itu.
beberapa perwakilan keluar dari kereta dan secara teratur masuk kedalam kerajaan Aztec.
Noah tidak terlihat dalam kumpulan perwakilan Assiria dan Louise menyadari nya. ia menduga bahwa Noah sedang mencari Eden di dalam istana dengan sebuah penyamaran.
Louise berusaha bersikap tenang dan menyambut tamu yang hadir dalam ruangan perjamuan.
(di istana Vie rose)
Arthur setia menunggu Eden yang sedang bersiap mengenakan gaun untuk perjamuan. gaun yang sangat indah, berwarna silver abu dengan brokat motif bunga,, rambut yang di tata ke samping dengan beberapa bagian yang di kepang menambah cantik penampilan Eden hari itu.
Arthur mendampingi Eden menuju ruang perjamuan, langkahnya tiba-tiba terhenti melihat seseorang pria yang tepat berdiri di hadapannya.
pria yang gagah mengenakan kostum prajurit, pria berambut blonde dengan mata biru tepat menghalangi langkah nya.
benar, orang tersebut adalah Noah.
ia melakukan penyamaran dan masih enggan memberitahu identitas yang sesungguhnya pada Eden.
Arthur yang berdiri tepat di depan Eden tentu saja mengenali sosok Noah. melihat keduanya yang saling bertatapan seolah saling mengenal, menimbulkan tanya di benak Arthur.
Noah menyapa dengan kalimat ringan
"lama tidak berjumpa" sambil menunjukkan senyum ramah pada Eden
ucapan Noah sontak membuat Eden memeluknya, tubuh Eden secara otomatis merespon kehadiran Noah. bahkan Noah tidak menolak Eden dan memeluk Eden dengan erat.
Arthur sempat terkejut dengan tindakan Eden, namun ia hanya terdiam dan tidak berusaha untuk memisahkan keduanya.
beberapa pelayan dan pengawal yang menyaksikan juga ikut menjadi canggung, semua yang melihat hanya saling bertatap kebingungan tanpa berani menegur tindakan Eden yang langsung memeluk pria asing.