Chereads / Laluna / Chapter 30 - Saksi Mata

Chapter 30 - Saksi Mata

siang itu, Eden bersama Marco mulai bersiap untuk uji coba latihan.

agar fisik Eden menjadi lebih kuat, Marco meminta Eden untuk berlari mengelilingi hutan di dampingi Justin.

hal ini bukan tanpa alasan, mengingat luka dan cidera yang pernah dialami Eden sehingga Marco memilih untuk melatih fisik Eden terlebih dahulu.

benar saja dugaan Marco, belum setengah jalan Eden sudah kelelahan karena berlari.

Justin yang mendampingi Eden tak ingin mengambil resiko hingga meminta Eden untuk beristirahat sebentar.

Eden menuruti perintah Justin, karena ia pun sadar bahwa kekuatan fisiknya masih lemah.

30 menit berlalu, Eden melanjutkan kembali latihan fisiknya dengan berlari.

kurang lebih butuh waktu 4 jam bagi Eden untuk berlari kedalam hutan dan kembali ke camp.

setelah sampai, Eden kemudian merebahkan badannya di bawah pohon, nafasnya terengah-engah, ia berusaha untuk mengatur nafasnya kembali.

Lucas dan Marco menghampiri Eden, dan mengakhiri latihan hari itu.

hari-hari terus berlalu, latihan fisik tetap berlanjut setiap hari, dengan penambahan beban berupa kantong pasir pada kaki Eden.

hal ini bertujuan agar otot kaki Eden menjadi lebih kuat dan nantinya dapat berlari dengan cepat.

rutinitas tersebut berlangsung selama kurang lebih 2 Minggu, kini sudah saatnya mereka untuk berpindah tempat.

untuk mempercepat perjalanan mereka berpindah, Lucas meninggalkan kereta kuda di hutan dan memilih menempuh perjalanan menggunakan kuda.

kuda yang mereka miliki hanya 3 ekor, Justin dan Marco mertugas membawa barang-barang mereka dengan kuda masing-masing, sedangkan Justin akan menaiki kuda bersama Eden.

mengingat semakin ketatnya pemeriksaan di perbatasan maka cara tersebut yang paling efektif untuk saat ini, dibanding menggunakan kereta kuda.

merekapun segera berangkat menuju wilayah Hibrid, wilayah tersebut hanya dapat dilalui dengan melewati pusat kota cemos, sehingga mau tak mau mereka harus melalui kota terlebih dahulu agar bisa sampai ke perbatasan wilayah Hibrid.

* * *

(di rumah kayu laut thalsa)

Chris yang telah menyusuri wilayah Amon selama kurang lebih sebulan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Eden, ia memutuskan untuk kembali ke rumah kayu dan melihat keadaan Cecilia.

sesampainya di rumah kayu, Cecilia tengah duduk di depan rumah menunggu kedatangan Chris.

sebelumnya Chris telah mengirimkan surat tentang kedatangannya kembali ke rumah kayu.

Chris tampak begitu lusuh, ia tak pandai merawat dirinya. apalagi semenjak kepergian Eden, ia sama sekali tak memperhatikan penampilan nya karena fokusnya hanya untuk mencari majikannya yaitu Eden.

Cecilia kemudian mengambil air minum untuk Chris.

dari ekspresi wajah Chris, Cecilia sudah menebak bahwa ia belum menemukan tanda-tanda keberadaan Eden.

Cecilia pun tak berharap banyak dari kepulangan Chris, bahkan Kate, Diana dan Laura belum memberi kabar kemajuan pencarian mereka.

lamunan keduanya terpecah ketika Chris mengutarakan pemikirannya, Chris menduga bahwa mungkin Eden sedang berada di luar sana, mungkin saja Eden kembali ke kota lamanya.

pendapat Chris tentu saja di bantah oleh Cecilia, karena Cecilia yakin bahwa Eden tak tahu caranya untuk keluar dari wilayah another world.

Chris merasa begitu frustasi karena belum juga menemukan Eden, bahkan ia menyusuri tiap sudut kota dan kedalam hutan belantara, tak ada sedikitpun tanda-tanda kehidupan Eden di Amon.

Cecilia kemudian meminta Chris untuk beristirahat, karena pikiran yang kacau dapat membuat mental juga kacau. Chris pun menuruti permintaan Cecilia, ia pergi membersihkan diri dan kemudian beristirahat.

* * *

(di kerajaan Aztec)

sebelumnya, Arthur dan salah seorang prajurit khusus baru selesai berkunjung ke wilayah Amon.

mereka menyempatkan diri untuk singgah sejenak di pusat kota Amon sembari mencari informasi.

saat tengah berjalan di pusat kota, Arthur dan

salah seorang prajurit khusus mendapati bukti baru, mereka tak sengaja bertemu dengan seorang perempuan yang menawarkan pakaian, awalnya Arthur tak memperdulikan perempuan tersebut.

namun perempuan tersebut bersikeras untuk menjual pakaian karena ia tak memiliki uang sepeser pun.

merasa iba dengan si perempuan, Arthur akhirnya membeli pakaian yang di jual olehnya.

tak disangka pakaian yang di jual sangat mirip dengan pakaian yang dikenakan oleh Eden.

karena penasaran Arthur akhirnya bertanya

"apakah anda menjahit nya sendiri?" tanya Arthur

"tidak tuan, hamba mendapatkannya ketika hamba menggantikan pakaian seorang wanita, ia terluka parah. hamba sangat kasian padanya"

ucapan perempuan tersebut sontak membuat Arthur memberikan kode pada prajurit yang mendampingi nya untuk membawa perempuan itu ke istana The Great Aztec.

Arthur merasa bahwa perempuan itu merupakan saksi penting maka ia memilih untuk membawanya bertemu dengan raja Louise.

perempuan tersebut tak bisa melawan, ia hanya bisa pasrah karena orang asing tengah membawanya.

sesampainya di The Great Aztec perempuan tersebut semakin merasa bingung dan ketakutan karena ia tak tahu alasan yang pasti mengapa ia di bawa hingga ke istana raja.

salah satu prajurit membuat si perempuan berlutut dihadapan raja Louise.

raja Louise meminta Arthur untuk mendekat padanya dan Arthur mulai berbisik raja Louise.

ekspresi raja Louise kemudian berubah seketika, ia mengambil pedang dan berjalan mendekati perempuan yang berlutut dihadapannya.

tanpa berlama-lama, raja Louise menghunuskan pedang ke arah perempuan itu.

"ampuni hampa yang mulia, hamba tidak tau kesalahan apa yang telah hamba perbuat, hamba bukan berasal dari sini, hamba adalah penduduk asli yang tinggal di pinggiran wilayah Amon.. ampuni hamba yang mulia" ucap si perempuan seraya bersujud di hadapan raja Louise.

"katakan siapa perempuan pemilik pakaian yang kau jual pada adik ku?!!!" tanya raja Louise dengan nada yang keras

"ha hamba tidak tau siapa pemilik pakaian tersebut yang mulia" ucap si perempuan sambil terbata-bata

pedang Louise sedikit menggores leher si perempuan.

merasa semakin terdesak, perempuan tersebut menceritakan apa yang ia lihat

"wa waktu itu hamba hanya diminta u untuk mengganti pakaian seorang gadis. waktu itu ada 3 orang pria, mereka sepertinya tidak terlihat jahat karena mereka terlihat memperban luka nona itu dengan sangat baik" ucap si perempuan

"bagaimana ciri-ciri pria tersebut?!!" mendesak perempuan tersebut agar terus berbicara

"ha hamba tidak terlalu ingat karena mereka menggunakan jubah dan penutup mulut.. ha hamba ra rasa merek merupakan pengembara yang selalu berpindah-pindah tempat" ucap si perempuan

"seperti apa ciri-ciri gadis yang terluka itu?" tanya Arthur pada si perempuan untuk memastikan bahwa wanita pemilik pakaian itu adalah Eden

"se seingat ha hamba rambutnya panjang berwarna hitam, usianya sekitar 19-21 tahun, karena sedang tak sadarkan diri hamba tidak bisa melihat warna bola matanya. lalu ha hamba ingat satu hal, gadis ini memiliki cincin dengan batu Ruby berwarna merah. saat hendak mencoba melepas cincin tersebut, batu Ruby nya tiba-tiba mengeluarkan sinar. sehingga hamba tidak berani mengambil nya"

mendengar penjelasan perempuan tersebut, Arthur menganggukkan kepala pada raja Louise yang menandakan bahwa gadis yang di maksud adalah Eden.

setelah selesai mengintrogasi, salah satu prajurit khusus diperintahkan untuk mengantar kembali perempuan tersebut kembali ke Amon, raja Louise memberi imbalan dengan jaminan informasi yang ia miliki tak akan bocor ke orang lain dan perempuan tersebut menyanggupi nya.

raja Louise kemudian memerintahkan penyelidikan untuk mencari 4 orang pengembara dengan memfokuskan pada 3 orang pria dan satu orang perempuan.

pencarian mereka dimulai kembali, Arthur mengirim pesan pada prajurit khusus yang telah tersebar di seluruh wilayah another world.