Chereads / Laluna / Chapter 31 - Lolos Dari Pengawasan

Chapter 31 - Lolos Dari Pengawasan

setibanya di pusat kota cemos, Lucas meminta Justin untuk menemani Eden beristirahat di sebuah kedai sembari makan, sedangkan Lucas dan Marco pergi untuk mencari persediaan selama perjalanan nanti.

30 menit berlalu, Lucas dan Marco kembali dengan barang-barang yang mereka perlukan.

Lucas mendekati Eden dan memberikan sebuah pakaian laki-laki.

bukan tanpa alasan, Lucas mengkhawatirkan keselamatan Eden sehingga untuk menyempurnakan penyamaran Lucas memintanya untuk memakai pakaian laki-laki.

"jangan lupa mengenakan penutup kepala saat keluar dari toilet" ucap Lucas pada Eden.

Eden mengangguk seolah setuju dengan ide Lucas, iapun bergegas pergi ke toilet untuk berganti pakaian.

saat Eden sedang berada di toilet, 2 pria asing dengan logo bunga carnation datang untuk makan di kedai.

ketiganya tak curiga sama sekali dengan kehadiran orang-orang tersebut, sampai salah satunya membahas mengenai gadis berambut merah.

sontak fokus mereka bertiga tertuju pada pembicaraan kedua orang asing tersebut.

Lucas memberi kode pada Justin dan Marco untuk bersiap-siap pergi, sedangkan Lucas bertugas mengamankan Eden sampai ke luar kedai dan ke tempat kuda mereka berada.

mereka pergi secara bergiliran, Lucas pergi terlebih dahulu untuk membayar makan agar kedua orang dengan logo bunga carnation tidak curiga, kemudian dilanjutkan dengan Justin dan Marco yang keluar kedai untuk mempersiapkan kuda mereka.

setelah selesai membayar, Lucas bergegas menunggu Eden di toilet.

tak berselang lama, Eden keluar dari toilet dan terkejut mendapati Lucas sedang menunggunya.

Lucas menunjukkan ekspresi tak biasa, Eden mulai paham dengan situasi bahaya yang sedang menunggu di luar untuk itu Lucas memberitahukan rencana nya agar mereka bisa keluar dengan selamat.

pertama, Lucas menggambarkan tahi lalat kecil di bawah mata Eden menggunakan arang.

lalu Lucas membungkus pergelangan tangan kiri Eden dengan perban hingga tak sengaja menutupi cincin Eden.

Lucas melakukan hal tersebut untuk membuat Eden terlihat sedang cidera, perban yang dipasangkan pada pergelangan tangan Eden bisa menjadi alasan kenapa mereka berdua hanya menaiki satu kuda.

selanjutnya Lucas mengajak Eden keluar dari toilet, ia meminta Eden untuk berjalan tepat disampingnya dengan menggunakan penutup kepala pada mantelnya.

kedua pria dengan logo bunga carnation tak curiga sama sekali pada Eden karena tubuh kecilnya tertutup oleh tubuh besar Lucas.

keduanya bergegas menuju tempat kuda mereka berada, disana Justin dan Marco telah siap untuk berangkat.

tak berlama-lama, keempatnya langsung pergi menuju perbatasan.

* * *

Diana yang merasa tak menemukan petunjuk apapun di kota hibrid memutuskan untuk pergi ke wilayah cemos.

ia memilih untuk beristirahat di sebuah kedai di pinggir kota. kedai tersebut merupakan kedai yang pernah disinggahi Eden.

sebenarnya keduanya sempat berpapasan di pintu masuk, ketika Eden akan keluar dan Diana masuk kedai namun Diana tak menyadari bahwa yang berpapasan dengannya adalah Eden.

hal tersebut dikarena rambut Eden telah di cat berwarna pirang.

warna yang jauh berbeda ketika mereka bertemu dalam pertandingan dulu, dimana kala itu Eden mewarnai rambutnya dengan warna hitam.

kedatangan Diana menarik perhatian dua pria berlambang bunga carnation, karena Diana berwajah cantik dan terlihat tak biasa hingga membuat kedua pria tersebut menghampiri meja Diana.

keduanya sempat menggoda dan merayu Diana, namun Diana tak memperdulikan kehadiran orang asing tersebut.

Diana sama sekali tidak tertarik berbicara dengan siapapun apalagi melihat bunga carnation pada pakaian keduanya yang membuat Diana semakin tidak peduli.

bunga carnation adalah lambang dari Assiria yang merupakan rival dari The Great Aztec selama bertahun-tahun.

Diana sempat bersitegang karena salah satu pria mencoba menyentuh Diana, namun digagalkan oleh Laura yang juga datang ke kedai untuk menemui Diana.

sebelumnya mereka sempat membuat Janji untuk bertemu di wilayah cemos.

Laura berhasil mengunci dan menghunuskan pedang pada pria yang bertindak kurang ajar pada Diana, keduanya tak punya pilihan lain dan menyerah.

kedua orang dengan logo bunga carnation itu meminta maaf dan keluar meninggalkan kedai.

Laura merasa ada sesuatu yang tak beres karena ia juga sempat bertemu dengan beberapa pria yang memiliki lambang bunga carnation di wilayah aksum seolah mereka telah ditugaskan untuk menyelidiki sesuatu.

Diana juga menambahkan bahwa berdasarkan info yang ia kumpulkan di wilayah hibrid ada dua kelompok yang sedang mencari Eden, yang satu merupakan prajurit khusus dari raja Louise, dan yang satu lagi berasal dari Assiria.

Diana juga menceritakan bahwa Chris sempat berbicara mengenai Eden yang tak sengaja menolong seorang pria tanpa mengetahui identitas asli orang yang di tolongnya tersebut.

pria yang Eden tolong tak lain merupakan putra mahkota Noah dari Assiria dan kini orang tersebut telah telah dinobatkan sebagai raja.

sepertinya raja Noah dan Eden memiliki perasaan satu sama lain, seperti itulah kira-kira cerita yang disampaikan oleh Chris.

mendengar penjelasan Diana, Laura merespon dengan menggelengkan kepala dan menghela nafas seolah tak mengerti dengan hubungan rumit keduanya.

setelah selesai berbagi informasi, keduanya pergi untuk mencari penginapan dan akan tinggal sementara di cemos untuk mengumpulkan informasi mengenai Eden.

* * *

sesampainya di perbatasan, Lucas, Justin dan Marco mulai terlihat waspada terutama setelah melihat pemeriksaan yang begitu ketat di hadapan mereka.

orang-orang yang ingin melintasi perbatasan harus berbaris dan diperiksa satu persatu.

Lucas sedikit khawatir dengan Eden, ia terus menjaga Eden selama menunggu giliran pemeriksaan.

giliran mereka telah tiba, Lucas, Justin dan Marco diperiksa dari ujung rambut hingga ujung kaki oleh petugas pria, bahkan wajah mereka harus diperlihatkan pada petugas.

ketiganya berhasil lolos dari pemeriksaan, kini giliran Eden untuk di periksa.

petugas sempat curiga dengan Eden karena ia menutupi kepalanya, sehingga petugas meminta Eden untuk melepas mantelnya.

awalnya Eden menolak, namun petugas tersebut memaksa agar mantelnya di buka, Lucas mendekat dan memberi kode pada Eden untuk tetap tenang.

Eden kemudian melepaskan penutup kepalanya, petugas mulai memeriksa wajah Eden.

dari ekspresi si petugas sepertinya ia tidak menemukan kemiripan antara Eden dengan seseorang yang sedang dicari oleh raja Louise, iapun membiarkan Eden pergi.

Eden kemudian mengenakan penutup kepalanya kembali, sedangkan Lucas tetap berada di samping Eden.

tak berselang lama seseorang datang, ia berbicara pada petugas bahwa ada tambahan mengenai ciri-ciri orang yang sedang ia cari.

mendengar suara pria tersebut, Eden seolah tak asing, ia seperti pernah mendengar suara tersebut.

Eden kemudian memberanikan diri untuk menoleh, ia mulai menggerakkan badan dan kepala kearah belakang, namun dengan sigap Lucas mencegahnya.

Lucas memegang kepala Eden kemudian mengarahkannya ke depan.

"jangan menoleh dan teruslah berjalan, kita hampir sampai" ucap Lucas pada Eden.

mendengar hal tersebut Eden pun menuruti perkataan Lucas, ia terus berjalan kearah Justin dan Marco yang sudah menunggu mereka berdua.

Lucas membantu Eden menaiki kuda dan melanjutkan perjalanan mereka.

orang yang suaranya tak asing bagi Eden adalah Arthur, ia sebenarnya ikut mengawasi jalannya pemerinksaan di perbatasan cemos.

keikutsertaannya mengawasi perbatasan merupakan bagian dari kunjungan diplomatik The Great Aztec ke wilayah cemos.

kebetulan saat itu Arthur sedang berkunjung ke camp militer milik cemos yang berada di perbatasan sehingga ia ikut mengawasi lalu lalang orang yang ingin menyebrang ke wilayah hibrid.

Arthur telah ikut mengawasi sejak siang hari, ia terus memperhatikan orang-orang yang diperiksa oleh petugas.

namun penyamaran Eden begitu sempurna, sehingga Arthur tak sadar bahwa Eden telah melewati perbatasan, Eden benar-benar lepas dari pengawasan Arthur.