Chereads / Laluna / Chapter 29 - Bakat Terpendam

Chapter 29 - Bakat Terpendam

melihat eden yang terdiam, Lucas tak ingin membuat Eden bertambah bingung, ia kemudian mengatakan bahwa dirinya hanya bercanda pada Eden. dan benar saja ekspresi Eden langsung berubah lega mendengar Lucas, ia menyudahi pembicaraannya dengan Eden siang itu dan merekapun bergegas menuju ke tempat lain.

* * *

(di kerajaan Assiria)

Noah memerintahkan pasukan khusus untuk menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan Eden.

karena mayatnya tak ditemukan, Noah yakin bahwa Eden belum mati.

ia berpikir bahwa mungkin saat ini Eden sedang bersembunyi tanpa sepengetahuannya dan juga Louise.

perintah khusus yang diberikan ialah untuk menangkap seorang perempuan berambut merah dalam keadaan hidup.

untuk melancarkan aksinya, Noah mengirim pasukan khusus tersebut keseluruh pelosok negeri dan beberapa negara lain.

ia tak ingin Eden ditemukan oleh Louise terlebih dahulu karena bagi Noah kejadian yang menimpa Eden sepenuhnya adalah kelalaian Louise.

terkadang Noah menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada Eden, ia menyesali perbuatannya dulu karena tidak mengajak serta Eden untuk kembali ke Assiria ketika mereka masih tinggal di rumah kayu.

hal yang sangat ia sesali hingga kini karena tak bisa mengembalikan waktu bersama Eden yang telah hilang direnggut oleh Louise.

* * *

Eden bersama Lucas, Justin dan Marco terus mengembara dari satu kota ke kota lain.

mereka masih menggunakan kereta kecil untuk membawa Eden didalamnya.

hal tersebut dilakukan agar Eden merasa nyaman dan lukanya tidak terbuka meski sedang dalam perjalanan jauh sekalipun.

waktu terus berlalu, mereka terus melakukan perjalanan dan kurang lebih sudah 3 Minggu berlalu, akhirnya mereka sampai di negara Cemos.

di sana lah tempat singgah mereka saat ini.

keadaan Eden kini jauh lebih baik, luka luar yang ia alami telah menutup sempurna, sempat mengalami patah tulang tangan yang cukup parah kini tangannya telah bisa digerakkan dengan normal.

siang itu, sebelum sampai di pusat kota mereka memilih untuk membuat camp di hutan dekat perbatasan.

saat itu sudah memasuki musim panas, sehingga mereka memilih untuk mencari tempat yang dekat dengan aliran sungai.

sampailah pada sebuah sungai kecil di tengah hutan.

Justin dan Marco bertugas mendirikan tenda, Lucas bertugas mencari kayu bakar di sekitar tempat mereka mendirikan tenda, sedangkan Eden memilih terjun ke sungai untuk menangkap beberapa ikan.

awalnya Eden mencoba menangkap ikan menggunakan tangan kosong, dan cara tersebut tidak berhasil.

kemudian ia menghampiri Justin untuk meminjam alat/senjata yang mereka punya.

Justin mengizinkan Eden menggunakan senjatanya yang berada di tas perlengkapan.

Eden bergegas untuk melihat senjata tersebut di tas Justin.

saat sedang membongkar isi tas Justin, Eden tertarik dengan busur panah yang tergeletak tidak jauh dari barang-barang mereka.

tanpa berpikir lama, Eden mengambil busur panah beserta beberapa anak panah dan segera menuju ke sungai.

musim panas menyebabkan debit air sedikit berkurang sehingga akan lebih mudah untuk melihat ikan yang berenang di dalam air.

Eden melompat di antara batu-batu kecil hingga sampai ke sebuah batu besar yang berada di tengah sungai.

sambil terus menatap ikan-ikan yang berenang, Eden sudah siap melepaskan anak panah yang ia bawa.

'itu dia' 'tcccaaasssss' anak panah dilesatkan Eden kearah seekor ikan yang lumayan besar di dalam air, dan ikan tersebut terkena anak panah Eden.

ia membiarkan ikan yang tertangkap tetap berada dalam air dan kemudian melanjutkan dengan melesatkan anak panah pada ikan-ikanan yang lain.

dari kejauhan Lucas tak sengaja melihat aksi Eden yang sedang membidikkan anak panah pada ikan.

Lucas terus memperhatikan Eden dari caranya memegang busur panah, caranya membidik hingga melesatkan anak panah dan ia mulai menyadari sesuatu bahwa Eden memiliki kemampuan memanah yang cukup baik.

teknik yang digunakan Eden merupakan teknik seorang profesional.

Lucas menduga bahwa Eden bukanlah orang biasa.

sekitar 16 anak panah Eden lesatkan dan semuanya berhasil melesat pada ikan-ikan yang ada di dalam sungai.

Eden mulai mengambil ikan yang ia tangkap kemudian membawanya ke tenda.

Justin dan Marco terkejut dengan hasil buruan Eden yang cukup banyak.

keduanya masih tak menyadari kemampuan Eden, mereka mengira bahwa Eden menangkap ikan dengan sembarangan.

hanya Lucas yang menyadari kemampuan Eden memilih untuk diam dan tidak membahas hal tersebut.

tak berselang lama, kedua serigala peliharaan Lucas datang mendekat.

Eden langsung memberi beberapa ekor ikan mentah untuk kedua serigala tersebut.

malam mulai tiba, seperti biasa Eden ditinggal bersama dengan dua serigala peliharaan Lucas.

sedangkan Lucas, Justin dan Marco pergi untuk melaksanakan tugas.

* * *

(di kerajaan The Great Aztec)

Louise memanggil Jose secara khusus untuk menemuinya di ruang kerja.

di sana Louise terang-terangan menanyakan identitas asli Jose dan hubungannya dengan Eden.

pada awalnya Jose tidak mengakui dan berpura-pura tidak mengenal Eden.

namun Louise mencoba mengancam Jose dengan keselamatan Cecilia dan Chris.

pada akhirnya Jose tak bisa menutupi lagi, ia menceritakan semua kejadian yang sesungguhnya.

dari mana Eden berasal, tujuan Jose menyelamatkan Eden dulu, dan alasannya masuk istana.

setelah mendengar penjelasan Jose, Louise begitu kesal hingga ia ingin membunuh Jose.

namun Louise menahan dirinya, ia berkata

"tunggu sampai Eden kembali dan berlututlah padanya, keputusan ku bergantung padanya kelak. apakah kau akan mati atau akan tetap hidup! sampai saat itu tetaplah berpura-pura seperti sekarang!!" Louise mengatakan hal tersebut karena ia merasa marah dengan tindakan Jose yang mencoba menutupi kebenaran dari Eden.

ia kemudian pergi keluar dan menuju istana Vie rose.

sudah menjadi rutinitas Louise setiap malam untuk pergi ke kamar Eden.

ia selalu duduk di balkon kamar Eden untuk menenangkan diri.

bahkan terkadang Louise tertidur di kamar Eden.

ia merasa tersiksa, begitu menyakitkan karena ia tak mengetahui keberadaan Eden sekarang.

* * *

setelah menjalankan tugas, Lucas menyuruh Justin dan Marco untuk pergi terlebih dahulu.

Lucas berencana membelikan seekor kuda untuk Eden, ia menanyakan harga seekor kuda di peternakan namun harganya cukup mahal hingga membuat Lucas mengurungkan niatnya.

Lucas memutuskan untuk mampir ke sebuah bar tempat para Hunter untuk minum.

setelah memesan, Lucas kemudian duduk dan memperhatikan sekeliling, cukup ramai untuk ukuran bar kecil di pinggiran kota.

bir pesanan Lucas datang, ia meminumnya pelan-pelan sambil tetap memperhatikan sekeliling dan tak sengaja mendengar pembicaraan orang yang duduk di belakangnya.

orang tersebut membicarakan mengenai gadis berambut merah.

sontak Lucas fokus untuk mendengarkan pembicaraan kedua orang tersebut dan tetap menjaga ekspresi nya agar tidak di curigai orang lain.

kurang lebih pembicaraan tersebut tentang menangkap gadis berambut merah dan akan mendapatkan imbalan yang besar dari seorang bangsawan.

selain itu Lucas juga mendengar bahwa bangsawan lain juga sedang mencari gadis berambut merah.

namun kedua orang tersebut tak menyebut siapa nama gadis berambut merah dan nama bangsawan yang sedang mencari Eden.

setelah mendengar pembicaraan orang asing tersebut, Lucas langsung menghabiskan bir dan memilih untuk pergi dari bar tersebut.

Lucas berencana untuk kembali ke tempat camp dan menanyakan hal tersebut pada Eden.

sesampainya di tempat camp, Justin dan Marco sedang duduk bersama Eden di dekat perapian.

ketiganya tengah asyik mengobrol, Lucas tak ragu untuk menghampiri ketiganya dan suasana sedikit terpecah dengan ekspresi wajah Lucas yang terlihat marah sambil memandangi Eden.

"siapa kau sebenarnya!" ucap Lucas pada Eden dengan nada kasar

"hei ada apa?" tanya Marco

"sepertinya kau sedang mabuk" ucap Justin sambil menghampiri Lucas

"diam kau, aku sedang berbicara pada wanita ini, dia bahkan tak tahu namanya sendiri" sambil menangkis tangan Justin yang memegangi pundak Lucas

"tolong maafkan dia, dia tak biasanya mabuk seperti ini" ucap Marco sambil memegangi Lucas

"maafkan aku" Lucas tertunduk sambil mengusap kepala dan duduk tepat di sebelah Eden

tak berselang lama, Lucas menceritakan hal yang ia dengar ketika di bar, mengenai beberapa bangsawan yang sedang mencari gadis berambut merah.

Lucas kemudian mengkaitkan apa yang ia dengar dengan kejadian 3 Minggu lalu ketika ia baru mengetahui bahwa warna rambut Eden yang asli tertutup oleh warna lain.

mungkin ada alasan kenapa dahulu Eden menutupi warna rambut nya.

mendengar hal tersebut Eden tak bisa berkata apa-apa, ia malah semakin bingung ketika ia tak mengingat apapun sedangkan ada beberapa orang penting yang mencoba untuk mencari nya.

Justin menawarkan ide lain untuk mewarnai rambut Eden kembali, karena situasi mungkin sedang tidak aman bagi Eden.

sedangkan Marco menawarkan diri melatih Eden bertarung dan menggunakan senjata untuk melindungi diri.

Lucas menyetujui ide keduanya, namun Eden masih terlihat ragu dengan kemampuan nya karena ia seorang wanita.

Lucas kemudian meyakinkan Eden dengan apa yang ia lihat siang tadi, ketika Eden menggunakan anak panah.

Lucas menjelaskan bahwa teknik yang digunakan Eden bukanlah teknik bagi seorang pemula.

Justin dan Marco sempat terkejut dengan cerita Lucas barusan, karena tak biasanya Lucas memuji bakat seseorang.

mereka berdua benar-benar tak menyadari bakat Eden yang sesungguhnya.

keduanya juga mencoba meyakinkan Eden dengan ide mereka.

Eden masih terdiam dan tetap berfikir dengan saran dari Lucas, Justin dan Marco.

akhirnya Eden setuju dengan ide ketiganya.