Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Nameless Immortal: From Cultivator to God

Neva_da
28
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 28 chs / week.
--
NOT RATINGS
104
Views
Synopsis
#CULTIVATOR Seorang remaja tanpa nama terbangun di dunia yang asing, tanpa ingatan akan siapa dirinya. Tanpa ia sadari, jiwanya adalah milik seorang abadi yang telah mengalami reinkarnasi. Dalam pencariannya akan jati diri, ia berjalan melewati lembah dan pegunungan, berharap menemukan tempat di dunia ini. Namun, karena kelemahannya, ia ditolak dan dibuang oleh sekte yang ingin dimasukinya. Hidup dalam kesendirian di pegunungan, nasibnya berubah ketika seorang wanita cantik, Lan Ruo, seorang kultivator tahap menengah, menemukannya. Dengan kelembutan dan kebijaksanaannya, Lan Ruo membawa pemuda itu ke sektenya dan mengajarkan teknik kultivasi. Ia juga memberinya nama—Ling Tian. Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. Tragedi menimpa, dan Lan Ruo dibunuh oleh seorang kultivator kuat. Dalam amarah dan kesedihan, Ling Tian bersumpah akan membalas dendam dan melampaui langit itu sendiri. Dengan takdir yang mulai terungkap, ia memulai perjalanannya menuju keabadian, menantang para dewa, dan melangkah menuju Ranah Dewa Kuno!
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Angin berhembus lembut di atas tanah tandus, membawa aroma dedaunan basah dan kesunyian pegunungan. Di bawah langit kelam yang mulai disinari fajar, seorang pemuda terbaring tanpa suara. Tubuhnya kurus, pakaiannya compang-camping, dan wajahnya penuh debu. Namun, meski tampak seperti manusia biasa, ada sesuatu yang aneh tentang dirinya.

Pelan-pelan, matanya berkedut sebelum akhirnya terbuka. Sejenak, pandangannya kosong, hanya melihat langit yang luas dan tak berujung.

"Di mana aku...?"

Suara seraknya nyaris tak terdengar. Ia mencoba menggerakkan tubuhnya, tetapi rasa sakit segera menjalar ke seluruh sarafnya. Nafasnya berat, seolah baru saja melewati sesuatu yang mengerikan.

Namun, yang paling mengganggunya bukanlah rasa sakit atau kelelahan ini.

Melainkan kehampaan di dalam pikirannya.

Ia tidak tahu siapa dirinya. Tidak ada ingatan, tidak ada nama, tidak ada masa lalu. Hanya kesadaran bahwa ia hidup... tapi tanpa tahu mengapa atau bagaimana.

Dengan susah payah, ia mengangkat tubuhnya dan duduk bersandar pada sebuah batu besar. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah lembah luas yang tertutup kabut tipis. Gunung-gunung menjulang tinggi di kejauhan, sementara suara sungai yang mengalir terdengar samar. Dunia ini terasa asing, namun entah mengapa, ada sesuatu yang familiar di dalamnya—sebuah perasaan aneh yang tidak bisa ia jelaskan.

"Siapa aku...?" gumamnya, mencoba menggali ingatan yang tidak ada.

Jawabannya hanya keheningan.

Saat ia berdiri dengan tubuh lemah, langkahnya tertatih di atas tanah berbatu. Setiap gerakan terasa berat, seakan ia baru saja lahir kembali. Tapi ada sesuatu di dalam dirinya, sesuatu yang belum sepenuhnya bangkit.

Ketika ia menatap ke cakrawala, cahaya mataharinya seolah membisikkan sesuatu kepadanya. Sebuah perjalanan yang belum dimulai, sebuah takdir yang belum terungkap.

Tanpa nama, tanpa tujuan, dan tanpa masa lalu, ia hanya bisa berjalan ke depan.

Tanpa menyadari bahwa dirinya bukan manusia biasa.

Bahwa ia adalah seorang abadi yang telah bereinkarnasi setelah 4000 tahun...

Dan bahwa takdirnya akan mengubah dunia ini untuk selamanya.