Setelah pertarungan di halaman utama Sekte Xuan Tian, Ling Tian tidak berlama-lama menikmati kemenangan. Tanpa menghiraukan tatapan murid-murid lain, ia berbalik dan berjalan menuju bagian belakang sekte, tempat ia biasanya berkultivasi.
Kakinya melangkah mantap melewati lorong-lorong batu, melewati taman kecil yang dipenuhi pepohonan hijau, hingga akhirnya sampai di tempat yang tenang.
Namun, sebelum ia sampai di lokasi kultivasinya, suara langkah kaki terdengar dari belakang.
"Ling Tian, tunggu!"
Ling Tian menoleh dan melihat Lan Ruo berlari ke arahnya. Rambut panjangnya berkibar, matanya menatapnya dengan sorot penuh rasa ingin tahu.
Saat akhirnya Lan Ruo sampai di sampingnya, ia mulai berjalan dengan lebih santai. "Kenapa langsung pergi? Kau baru saja menang dari lawan-lawanmu, setidaknya kau bisa menikmati pujian mereka sebentar."
Ling Tian menatap ke depan. "Tidak ada yang perlu dirayakan. Aku masih belum cukup kuat."
Lan Ruo tersenyum tipis. "Kau selalu seperti ini, ya? Tidak pernah merasa puas dengan kemampuanmu sendiri."
Ling Tian hanya mengangguk. Ia tidak tertarik membicarakan hal itu.
Mereka berdua akhirnya sampai di belakang sekte, di area yang lebih tenang, jauh dari keramaian. Biasanya, tempat ini digunakan oleh para murid untuk berkultivasi secara pribadi, tetapi kali ini Ling Tian tidak langsung duduk bersila seperti biasanya.
Ia menoleh ke arah Lan Ruo dan berkata dengan nada serius, "Kakak Senior, aku ingin kau mengajariku bagaimana memurnikan Pil Spiritual."
Lan Ruo terkejut mendengar permintaannya. "Memurnikan Pil Spiritual?"
Ling Tian mengangguk. "Aku ingin belajar alkimia."
Lan Ruo menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya menghela napas dan tersenyum. "Aku memang seorang alkemis, tapi alkimia bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari dalam satu malam. Ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang energi spiritual, kontrol yang sangat halus, dan pemahaman bahan-bahan langka. Kau yakin ingin mencobanya?"
Ling Tian tidak ragu sedikit pun. "Aku yakin."
Lan Ruo tersenyum lebih lebar. "Baiklah, kalau begitu ikut aku."
---
Mereka berjalan ke bagian dalam sekte, menuju Paviliun Alkimia, tempat di mana para alkemis sekte melakukan penelitian dan pemurnian pil.
Begitu memasuki paviliun, aroma herbal yang kuat langsung menyambut Ling Tian. Ruangan dipenuhi rak-rak kayu yang berisi berbagai macam bahan langka. Beberapa tungku alkimia terlihat di sudut ruangan, dan beberapa murid sekte yang juga merupakan alkemis sibuk dengan eksperimen mereka.
Lan Ruo membawa Ling Tian ke sebuah ruangan khusus yang lebih tenang.
Di tengah ruangan itu, terdapat sebuah tungku alkimia berwarna hitam dengan ukiran kuno.
Lan Ruo menepuk tungku itu dengan lembut. "Ini adalah Tungku Esensi Giok, salah satu tungku yang cukup baik untuk pemula."
Ling Tian mengamati tungku itu dengan saksama.
Lan Ruo kemudian mengambil beberapa bahan dari rak di sudut ruangan, lalu meletakkannya di atas meja batu di dekat tungku.
"Aku akan mengajarkanmu cara membuat Pil Pemulihan Dasar terlebih dahulu," kata Lan Ruo.
Ia menunjuk beberapa bahan yang telah ia ambil.
"Ini adalah Akar Bambu Roh, digunakan untuk mempercepat pemulihan energi spiritual."
"Ini Daun Giok Murni, membantu menstabilkan efek pil."
"Dan ini Serbuk Esensi Api, digunakan untuk memperkuat energi dalam pil."
Ling Tian menghafalkan semua yang dikatakan Lan Ruo.
Setelah menjelaskan bahan-bahan, Lan Ruo mulai mendemonstrasikan proses pemurnian pil.
"Kuncinya ada pada kontrol suhu api dan penyatuan energi spiritual dalam tungku," jelasnya.
Dengan satu gerakan tangan, ia melepaskan energi spiritual ke dalam tungku, menciptakan api biru yang menyala stabil.
Ling Tian mengamati dengan serius.
Lan Ruo lalu memasukkan satu per satu bahan ke dalam tungku dengan urutan tertentu, lalu mulai memutar tangannya di udara, mengendalikan aliran energi dalam tungku.
Beberapa saat kemudian, asap tipis keluar dari dalam tungku, dan aroma herbal menyebar di ruangan.
Lan Ruo tersenyum dan membuka tutup tungku, mengambil sebuah pil kecil yang berwarna hijau lembut.
"Ini hasilnya," katanya sambil menunjukkan pil itu kepada Ling Tian. "Pil Pemulihan Dasar."
Ling Tian mengangguk. "Aku ingin mencoba."
Lan Ruo tersenyum. "Baiklah, sekarang giliranmu."
---
Ling Tian mengambil tempat di depan tungku dan menyalakan api spiritual seperti yang dilakukan Lan Ruo.
Namun, ia segera menyadari bahwa mengendalikan api tidaklah semudah yang ia kira. Api yang ia ciptakan terlalu panas, menyebabkan beberapa bahan langsung terbakar.
Lan Ruo tertawa kecil. "Kau harus menyeimbangkan energimu. Jangan terburu-buru."
Ling Tian mengangguk dan mencoba lagi.
Kali ini, ia mengendalikan api dengan lebih hati-hati, memasukkan bahan satu per satu, lalu mulai menggunakan energi spiritualnya untuk menyatukan esensi bahan-bahan itu di dalam tungku.
Namun, prosesnya lebih sulit dari yang ia duga.
Beberapa kali ia hampir kehilangan kendali, tetapi ia terus mencoba.
Setelah beberapa kali gagal, akhirnya, setelah hampir satu jam, asap tipis keluar dari tungku, disertai dengan aroma herbal yang cukup kuat.
Ling Tian membuka tutup tungku dan melihat sebuah pil kecil yang tidak sempurna, tetapi tetap terbentuk dengan cukup baik.
Lan Ruo tersenyum dan mengambil pil itu. "Tidak buruk untuk percobaan pertama. Kau sudah bisa membentuk pil, meskipun efeknya mungkin tidak sebaik punyaku."
Ling Tian menatap pil itu dengan penuh pemikiran.
Lan Ruo menepuk pundaknya. "Jangan khawatir, alkimia bukan sesuatu yang bisa dikuasai dalam sehari. Kau sudah menunjukkan bakat yang cukup baik. Dengan latihan yang cukup, kau bisa menjadi alkemis hebat."
Ling Tian menggenggam pil itu dan mengangguk. "Aku akan terus berlatih."
Lan Ruo tersenyum puas.
"Bagus. Mulai sekarang, aku akan mengajarkanmu lebih banyak tentang seni alkimia. Ini adalah jalan yang panjang, tetapi aku yakin kau bisa menguasainya."
Ling Tian menatap Lan Ruo dan berkata dengan serius, "Terima kasih, Kakak Senior."
Lan Ruo menggeleng dengan senyum. "Tidak perlu berterima kasih. Kita adalah saudara sekte. Sudah sewajarnya aku membantumu."
Malam itu, Ling Tian terus berlatih di Paviliun Alkimia.
Meskipun ia masih jauh dari kata sempurna, hatinya penuh dengan tekad.
Ia tahu bahwa jalan kultivasinya tidak hanya sebatas kekuatan bertarung, tetapi juga memahami dunia alkimia.
Dan dengan bimbingan Lan Ruo, ia akan terus melangkah maju.