Chereads / The Nameless Immortal: From Cultivator to God / Chapter 7 - Bab 6 – Ujian Pertama di Sekte Xuan Tian

Chapter 7 - Bab 6 – Ujian Pertama di Sekte Xuan Tian

Lima hari telah berlalu sejak Ling Tian bergabung dengan Sekte Xuan Tian.

Selama lima hari penuh, ia menghabiskan waktunya untuk berkultivasi tanpa henti. Ia hampir tidak makan, tidak tidur, dan tidak berbicara dengan siapa pun.

Di dalam kamar kecilnya yang terletak di belakang sekte, Ling Tian duduk bersila di atas lantai batu. Tubuhnya memancarkan energi spiritual yang semakin hari semakin padat. Keringat mengalir di dahinya, tetapi ia tidak peduli.

Seiring berjalannya waktu, energi spiritual dalam tubuhnya mulai mengalir lebih lancar, semakin stabil, semakin kuat.

Sampai akhirnya, ia merasakan sesuatu yang berbeda.

Gelombang energi spiritual yang kuat meledak dalam tubuhnya, mengalir ke setiap pembuluh darah dan meresap ke dalam dantiannya.

Ling Tian membuka matanya perlahan.

Ia menyadari sesuatu—ia telah menerobos ke tahap menengah Qi Foundation.

Namun sebelum ia bisa mencerna keberhasilannya, ia mendengar suara langkah kaki mendekati kamarnya.

Ketukan terdengar di pintu.

Ling Tian menoleh.

Pintu terbuka, dan sosok yang dikenalnya berdiri di sana—Lan Ruo.

Begitu melihat Ling Tian, Lan Ruo terkejut.

"Aura tubuhmu..." gumamnya.

Ling Tian memandang kakak seniornya dengan ekspresi tenang. "Ada apa, Kakak Senior?"

Lan Ruo melangkah masuk, masih menatapnya dengan penuh keterkejutan. "Ling Tian... dalam waktu lima hari, kau sudah mencapai tahap menengah Qi Foundation?"

Ling Tian mengangguk pelan.

Lan Ruo menghela napas panjang, matanya dipenuhi kekaguman. Bukan hanya karena kecepatan peningkatan kekuatan Ling Tian, tetapi juga karena auranya berubah—lebih tajam, lebih stabil, seolah-olah ia bukan lagi pemula yang baru belajar berkultivasi.

Ling Tian tetap diam, menunggu Lan Ruo berbicara.

Beberapa saat kemudian, Lan Ruo menarik napas dalam dan berkata, "Aku datang ke sini untuk memberitahumu sesuatu. Hari ini, di halaman utama Sekte Xuan Tian, kau telah dipilih untuk bertarung melawan anggota sekte lainnya."

Mata Ling Tian sedikit menyipit. "Bertarung?"

Lan Ruo mengangguk. "Ya. Karena kau adalah muridku, banyak murid lain yang penasaran dengan kekuatanmu. Mereka ingin mengujimu. Terlebih lagi, banyak yang tidak percaya bahwa seseorang dengan latar belakang misterius seperti dirimu bisa berkembang di sekte ini."

Ling Tian tidak terkejut.

Ia sudah menduga bahwa ia akan mendapat perhatian, terutama karena Lan Ruo yang membawanya masuk ke sekte ini.

"Siapa lawanku?" tanyanya tenang.

Lan Ruo menatapnya dengan sedikit khawatir. "Mereka semua berada di tahap menengah dan akhir Qi Foundation. Tidak akan mudah untuk menang."

Ling Tian tidak berkata apa-apa.

Melihat ekspresinya yang tetap tenang, Lan Ruo sedikit mengerutkan kening. "Ling Tian, kau tidak perlu memaksakan diri. Aku bisa mencoba menunda pertarungan ini jika kau merasa belum siap."

Namun, Ling Tian hanya menatapnya dan berkata dengan suara mantap, "Aku akan menang."

Lan Ruo terdiam.

Untuk sesaat, ia menatap Ling Tian dengan tatapan penuh analisis, lalu akhirnya tersenyum tipis. "Kalau begitu, ayo kita pergi."

---

Halaman utama Sekte Xuan Tian dipenuhi oleh para murid.

Di tengah-tengahnya, ada sebuah arena batu yang biasa digunakan untuk pertarungan antar murid.

Para murid sekte sudah berkumpul di sekeliling arena, berbisik-bisik dengan penuh rasa ingin tahu.

"Itu dia, Ling Tian."

"Jadi dia murid yang dibawa langsung oleh Kakak Senior Lan Ruo?"

"Hah! Dia hanya berada di tahap menengah Qi Foundation. Menurutku, dia tidak akan bertahan lama."

Di seberang Ling Tian, berdiri tiga orang murid yang akan menjadi lawannya.

Dua dari mereka berada di tahap menengah Qi Foundation, sementara yang satu lagi berada di tahap akhir Qi Foundation.

Salah satu murid tahap menengah maju lebih dulu, menarik pedangnya dan menunjuk ke arah Ling Tian.

"Aku adalah Zhou Fang. Kau murid baru, jadi aku akan memberimu kesempatan untuk menyerah sebelum kau dipermalukan di depan semua orang."

Ling Tian tetap diam.

Zhou Fang menyeringai. "Baiklah, kalau begitu aku tidak akan menahan diri!"

Ia langsung melompat ke depan, mengayunkan pedangnya ke arah Ling Tian dengan kecepatan tinggi.

Namun...

CLANG!

Mata semua orang membelalak.

Ling Tian tidak bergeming. Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan Zhou Fang dengan mudah, mendorongnya mundur beberapa langkah.

Wajah Zhou Fang berubah. "Apa?!"

Ling Tian tidak memberinya waktu untuk bereaksi.

Dengan langkah cepat, ia melesat maju, mengepalkan tangannya dan menghantam perut Zhou Fang dengan kekuatan besar.

BAM!

Tubuh Zhou Fang terpental ke belakang, jatuh dengan keras ke tanah.

Hening.

Seluruh penonton terdiam, tidak menyangka bahwa pertarungan berakhir dalam satu serangan.

Lan Ruo, yang berdiri di tepi arena, menyilangkan tangannya sambil tersenyum kecil.

Murid kedua maju dengan wajah serius.

"Aku tidak akan semudah Zhou Fang!" teriaknya sambil melancarkan serangan menggunakan teknik pedang cepat.

Ling Tian tetap tenang.

Ia menghindari serangan-serangan itu dengan gesit, lalu pada saat yang tepat, ia menangkap lengan lawannya dan melemparkannya ke luar arena dengan satu gerakan sederhana.

Sorakan kecil mulai terdengar dari beberapa murid yang mulai terkesan dengan kemampuan Ling Tian.

Namun, lawan terakhirnya melangkah maju.

Ia adalah murid yang berada di tahap akhir Qi Foundation.

"Aku tidak seperti mereka," katanya sambil melepaskan tekanan energi spiritualnya. "Aku akan membuatmu menyesal telah datang ke sini."

Ling Tian tetap diam.

Pertarungan pun dimulai.

Murid tahap akhir Qi Foundation itu bergerak lebih cepat daripada dua lawan sebelumnya. Ia menyerang dengan kombinasi teknik pedang dan teknik energi spiritual.

Untuk pertama kalinya, Ling Tian sedikit terdorong ke belakang.

Namun, matanya tetap tenang.

Ia merasakan energi spiritualnya bergerak lebih cepat dari sebelumnya.

Dalam sekejap, ia menangkis serangan lawannya, lalu dengan satu gerakan yang cepat, ia melancarkan pukulan ke arah dada lawannya.

Murid itu terhuyung, tetapi belum menyerah.

Ia mencoba menyerang lagi.

Namun, Ling Tian tiba-tiba menghilang dari pandangannya.

Dalam sepersekian detik, Ling Tian sudah berada di belakangnya.

Dengan satu serangan kuat, ia menghantam punggung lawannya, membuatnya jatuh tersungkur ke tanah.

Hening kembali menyelimuti arena.

Lawan terakhir Ling Tian tidak bisa bangkit lagi.

Ling Tian telah menang.

Para murid yang sebelumnya mengejeknya kini menatapnya dengan ekspresi tak percaya.

Di sisi arena, Lan Ruo tersenyum tipis.

Ia tahu bahwa memilih Ling Tian sebagai muridnya adalah keputusan yang tepat.