Panggilan untuk Pelatihan Bersama
Hari ini, suasana di halaman utama Sekte Xuan Tian lebih ramai dari biasanya.
Puluhan murid berkumpul di lapangan luas, berdiri dalam formasi yang rapi. Mereka semua telah menerima panggilan untuk mengikuti pelatihan bersama, sebuah sesi yang diadakan setiap beberapa bulan sekali untuk mengukur perkembangan setiap murid.
Ling Tian dan Lan Ruo berjalan berdampingan menuju lapangan.
Saat mereka tiba, beberapa murid yang mengenali Lan Ruo segera menunjukkan rasa hormat.
Namun, perhatian mereka segera beralih ke Ling Tian.
"Siapa pemuda itu? Dia tampak berbeda…"
"Itu Ling Tian! Lima tahun lalu, dia hanya seorang murid baru… tapi sekarang…"
"Tidak mungkin! Dia berada di tahap menengah Spirit Awakening?"
Bisikan dan gumaman mulai menyebar. Beberapa murid terlihat terkejut, sementara yang lain menunjukkan ekspresi tidak percaya.
Seorang murid dengan jubah biru maju selangkah. Ia menatap Ling Tian dengan mata tajam.
"Jadi, kau akhirnya keluar dari tempat persembunyianmu?" katanya dengan suara sinis.
Ling Tian hanya menatapnya dengan tenang.
Lan Ruo mendekati pemuda itu dan berkata dengan nada tegas, "Hati-hati dengan kata-katamu, Jiang Wei."
Jiang Wei—salah satu murid berbakat yang berada di tahap akhir Spirit Awakening—hanya tersenyum kecil.
"Jangan khawatir, Kakak Senior Lan Ruo," katanya. "Aku hanya ingin tahu, seberapa kuat juniormu ini setelah lima tahun mengurung diri?"
Tiba-tiba, seorang tetua sekte melangkah ke tengah lapangan.
"Karena kalian semua sudah berkumpul, kita akan memulai uji tanding untuk menilai perkembangan kalian," katanya dengan suara tegas.
Ia melanjutkan, "Bagi yang ingin menguji kemampuan mereka, silakan maju ke depan dan pilih lawan kalian."
Mata Jiang Wei langsung mengarah ke Ling Tian.
"Aku ingin bertarung dengannya," katanya tanpa ragu.
Murid-murid lain langsung berseru kaget.
"Jiang Wei menantang Ling Tian?"
"Jiang Wei berada di tahap akhir Spirit Awakening… apakah Ling Tian mampu melawannya?"
Beberapa murid yakin Ling Tian akan kalah, sementara yang lain ingin melihat seberapa kuat pemuda itu setelah lima tahun berlalu.
Ling Tian menatap Jiang Wei dengan ekspresi datar.
"Baiklah," katanya tenang.
Ling Tian dan Jiang Wei berdiri di atas arena pertarungan, saling berhadapan.
Tetua sekte mengangkat tangannya.
"Mulai!"
Jiang Wei langsung bergerak. Ia melesat ke depan dengan kecepatan luar biasa, mengumpulkan energi spiritual biru di telapak tangannya.
"Azure Wave Palm!"
Gelombang energi spiritual berbentuk telapak tangan raksasa meluncur ke arah Ling Tian.
Namun, Ling Tian tidak mundur.
Ia berdiri di tempat, menunggu serangan itu datang.
Beberapa murid menahan napas.
"Apa yang dia lakukan? Dia tidak menghindar?"
Saat serangan itu hampir mencapai Ling Tian, ia mengangkat tangannya dengan santai.
Kemudian, dengan satu pukulan, ia menghancurkan Azure Wave Palm dalam sekejap.
BOOM!
Ledakan energi mengguncang arena.
Mata Jiang Wei membelalak. "Apa?!"
Sebelum ia bisa bereaksi, Ling Tian sudah menghilang dari tempatnya.
Dalam sekejap, ia sudah ada di depan Jiang Wei.
Dug!
Sebuah pukulan mendarat di dada Jiang Wei, membuatnya terlempar ke belakang sejauh sepuluh meter.
Para murid yang menonton terdiam dalam keterkejutan.
Jiang Wei tersentak, berusaha berdiri kembali. Ia tidak percaya apa yang baru saja terjadi.
"Mustahil… kau hanya di tahap menengah Spirit Awakening… bagaimana mungkin kau bisa mengalahkanku dengan mudah?"
Ling Tian hanya menatapnya dengan mata tajam.
"Aku tidak membuang lima tahun sia-sia."
Para murid yang menyaksikan akhirnya bereaksi.
"Apa yang baru saja terjadi? Jiang Wei dikalahkan dalam dua serangan?"
"Ling Tian… seberapa kuat dia sebenarnya?"
Beberapa murid yang sebelumnya meremehkan Ling Tian kini menatapnya dengan rasa hormat dan kekaguman.
Sementara itu, Lan Ruo tersenyum tipis.
"Aku tahu kau akan menjadi kuat, Ling Tian. Tetapi aku tidak menyangka… kau akan sejauh ini."
Setelah pertarungan selesai, tetua sekte melangkah maju.
"Pertarungan hari ini membuktikan bahwa Ling Tian telah berkembang pesat. Aku harap kalian semua menjadikan ini sebagai motivasi untuk lebih giat berlatih!"
Ling Tian hanya mengangguk tanpa mengatakan apa-apa.
Ia tahu bahwa ini baru permulaan.
Masih banyak tantangan yang akan datang.
Dan ia tidak akan berhenti sampai mencapai puncak dunia ini.