Persiapan Pertarungan Antar Sekte
Hari yang dinanti akhirnya tiba.
Di arena utama Sekte Yuhuan, ribuan murid dari kedua sekte telah berkumpul untuk menyaksikan pertempuran yang akan menentukan siapa yang lebih unggul. Arena itu terbuat dari batu giok yang mengandung energi spiritual, memperkuat serangan dan pertahanan bagi para petarung. Di sekelilingnya, tribun dipenuhi oleh para tetua dan murid-murid dari Sekte Yuhuan dan Sekte Longquan, menunggu dengan penuh antusias.
Di tengah lapangan, Tetua Bai Xu dari Sekte Yuhuan berdiri dengan ekspresi bangga, sementara di seberangnya, Tetua Mo Tian dari Sekte Longquan tetap tenang namun penuh kewaspadaan.
"Hari ini adalah hari yang akan menentukan kekuatan sejati di antara kedua sekte!" Bai Xu mengumumkan dengan suara lantang. "Murid terbaik dari masing-masing sekte akan bertarung, dan kita akan melihat siapa yang layak disebut sebagai sekte terkuat!"
Sorak-sorai terdengar dari para murid, menambah ketegangan di udara.
Yan Ling berdiri di antara murid-murid Sekte Longquan, matanya tajam menatap arena. Hari ini bukan hanya tentang pertarungan antar sekte. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya kepada mereka yang dulu meremehkannya.
Pertarungan pertama dimulai antara murid senior dari masing-masing sekte. Yu Wei, pendekar pedang terbaik Sekte Longquan, menghadapi Duan Xiang, salah satu murid berbakat Sekte Yuhuan. Keduanya bertarung dengan sengit, mengeluarkan teknik pedang dan serangan energi yang membuat arena bergetar. Namun, setelah pertarungan panjang, Yu Wei berhasil menang dengan serangan pedangnya yang cepat dan presisi.
Pertarungan berikutnya terus berlanjut, masing-masing sekte saling beradu kekuatan. Hingga akhirnya, pertarungan yang paling dinantikan tiba.
Yan Ling vs Liu Zhang
Bai Xu melangkah maju. "Pertarungan berikutnya: Liu Zhang dari Sekte Yuhuan melawan Yan Ling dari Sekte Longquan."
Sorakan terdengar dari murid-murid Sekte Yuhuan, sementara para murid Sekte Longquan menatap penuh keyakinan ke arah Yan Ling.
Liu Zhang melangkah ke tengah arena dengan senyum mengejek. "Aku tidak percaya kau benar-benar kembali ke sini, Yan Ling. Apa kau masih berpikir bahwa kau bisa menjadi kultivator hebat?"
Yan Ling menatapnya tanpa emosi. "Aku tidak perlu membuktikan apa pun padamu, Liu Zhang. Tapi aku akan membuatmu menyesali kata-katamu."
Liu Zhang menghunus pedangnya yang berkilauan dengan energi api, sementara Yan Ling tetap tenang, menggenggam pedang spiritualnya yang bercahaya samar.
"Mulai!"
Liu Zhang langsung melesat, menyerang dengan teknik pedangnya yang ganas. Api membara di sekitar bilah pedangnya saat dia menebas ke arah Yan Ling dengan kecepatan tinggi. Namun, Yan Ling dengan mudah menghindarinya, melayang di udara dengan teknik ringan yang sempurna.
Dengan satu gerakan, Yan Ling mengayunkan pedangnya, menghasilkan gelombang energi yang menghantam Liu Zhang dan mendorongnya mundur beberapa langkah.
Mata Liu Zhang membelalak. "Bagaimana mungkin... kau sekuat ini?"
Yan Ling tidak menjawab. Dia hanya melangkah maju dengan santai, menebas sekali lagi. Liu Zhang mencoba bertahan, tetapi kekuatan Yan Ling terlalu besar. Dalam sekejap, pedang Liu Zhang terlempar dari tangannya, dan dia terdorong jatuh ke tanah.
Arena menjadi sunyi.
Yan Ling berdiri di atas Liu Zhang, pedangnya terarah ke leher murid Sekte Yuhuan itu.
"Mengakui kekalahanmu, Liu Zhang."
Liu Zhang menggertakkan giginya, tetapi dia tahu bahwa dia tidak punya pilihan. Dengan berat hati, dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku... aku mengakui kekalahanku."
Murid-murid Sekte Longquan bersorak, sementara murid-murid Sekte Yuhuan tampak terkejut. Mereka tidak percaya bahwa seseorang yang dulu mereka anggap lemah kini telah mengalahkan salah satu murid terbaik mereka dengan begitu mudah.
Tetua Mo Tian tersenyum bangga, sementara Bai Xu tampak tidak senang.
Namun, sebelum Bai Xu bisa mengatakan sesuatu, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap.
Kehadiran Zhang Tianyi, Leluhur Sekte Yuhuan
Awan hitam berkumpul di langit, dan suara gemuruh terdengar di seluruh sekte. Petir ungu menyambar langit, menciptakan tekanan yang luar biasa besar.
Semua murid Sekte Yuhuan segera berlutut, wajah mereka dipenuhi rasa hormat dan ketakutan.
"Leluhur telah datang!"
Dari langit, sosok seorang pria tua berjubah ungu turun perlahan, auranya begitu menakutkan hingga membuat udara terasa berat. Dia adalah Zhang Tianyi, leluhur Sekte Yuhuan, seorang kultivator tingkat tinggi yang telah hidup selama ratusan tahun.
Mata Yan Ling menajam, hatinya dipenuhi firasat buruk.
Zhang Tianyi melangkah maju, menatap lurus ke arah Yan Ling. "Jadi kau adalah Yan Ling..."
Suasana menjadi semakin mencekam.
"Aku tidak menyangka bahwa anak kecil yang dulu tidak berguna kini telah tumbuh dan menjadi cukup kuat untuk mengalahkan murid terbaik Sekte Yuhuan." Zhang Tianyi tersenyum tipis, tetapi ada aura membunuh dalam suaranya.
Yan Ling tetap tenang, meskipun tubuhnya tegang. "Apa maumu?"
Zhang Tianyi tertawa kecil. "Apa kau tidak tahu? Aku yang telah membunuh ayahmu."
Kata-kata itu menusuk seperti pedang ke dalam hati Yan Ling.
Matanya membelalak, tubuhnya gemetar karena amarah yang luar biasa. "Apa... yang kau katakan?"
"Ayahmu dulu berusaha melawan Sekte Yuhuan. Dia pikir dia bisa menghentikanku. Sayangnya, dia terlalu lemah. Jadi, aku menghabisinya." Zhang Tianyi menatap Yan Ling dengan tatapan dingin. "Dan sekarang, aku akan menyelesaikan apa yang aku mulai. Aku akan membunuh ibumu juga."
Yan Ling merasakan darahnya mendidih.
"Tidak... Aku tidak akan membiarkan itu terjadi."
Energinya meledak, aura qi-nya bergetar di seluruh arena. Semua orang yang ada di sana bisa merasakan dendam yang membakar dalam tubuh Yan Ling.
"Kau sudah mengambil ayahku dariku... Tapi aku tidak akan membiarkanmu mengambil ibuku!" Yan Ling menghunus pedangnya, menatap Zhang Tianyi dengan penuh kebencian.
Zhang Tianyi tersenyum sinis. "Menarik. Jika kau ingin menghentikanku, tunjukkan padaku seberapa kuat kau sebenarnya."
Langit kembali bergetar, petir menyambar di sekeliling mereka.
Yan Ling mencengkeram pedangnya erat. Ini bukan lagi tentang sekte. Ini bukan lagi tentang penghinaan di masa lalu.
Ini adalah tentang keluarga. Tentang dendam.
Yan Ling tahu bahwa pertarungan ini akan menjadi pertempuran hidup dan mati.
Volume 1 - Tamat.
Bersambung di Volume 2: Pertarungan Melawan Zhang Tianyi.