Langit Sekte Yuhuan menjadi gelap, seolah-olah alam semesta sendiri merasakan ketegangan yang mengguncang dunia kultivasi. Petir ungu berkedip di antara awan hitam, menciptakan tekanan yang begitu besar hingga bahkan para murid berbakat dari Sekte Yuhuan dan Sekte Longquan terjatuh ke tanah, tak mampu menahan energi yang memenuhi udara.
Di tengah arena, Yan Ling berdiri dengan tubuh gemetar. Pakaian putihnya sudah ternoda darah akibat pertempuran sebelumnya. Napasnya berat, matanya berkilat dengan kebencian yang tak tertandingi.
Di hadapannya, Zhang Tianyi, Leluhur Sekte Yuhuan, melayang di udara dengan jubah ungunya berkibar. Aura kekuatan yang dipancarkannya begitu mengerikan—sebuah kekuatan yang jauh di luar jangkauan Yan Ling.
"Kau hanyalah seekor semut, Yan Ling." Zhang Tianyi berkata dengan suara yang menggetarkan. "Aku bisa membunuhmu kapan saja. Tapi aku ingin kau merasakan keputusasaan sebelum mati."
Yan Ling menggertakkan giginya. Dia tahu perbedaan kekuatan di antara mereka terlalu besar. Zhang Tianyi telah mencapai Spiritual Awakening (Tingkat 7) tahap menengah, sementara dirinya baru berada di Qi Purification tahap terakhir.
Namun… aku tidak akan mundur!
Yan Ling mencengkeram erat pedang spiritualnya. Cahaya qi biru samar menyelimuti pedangnya, namun jika dibandingkan dengan energi Zhang Tianyi, kekuatannya bagaikan nyala lilin di tengah badai.
Zhang Tianyi mengangkat satu tangan, dan dalam sekejap, energi qi yang dahsyat meledak dari tubuhnya.
BOOM!
Gelombang kejut yang dihasilkan begitu kuat hingga menciptakan kawah di tanah. Seluruh murid Sekte Yuhuan dan Longquan yang berada terlalu dekat langsung terhempas ke belakang, beberapa di antaranya bahkan muntah darah dan kehilangan kesadaran.
Yan Ling sendiri terdorong mundur beberapa langkah, tubuhnya mulai bergetar karena tekanan yang luar biasa. Darah segar merembes dari sudut bibirnya, tetapi dia tetap berdiri tegak.
"Kau masih bisa berdiri?" Zhang Tianyi menyeringai. "Bagus. Aku ingin melihat berapa lama kau bisa bertahan."
Dengan kecepatan yang mustahil untuk diikuti oleh mata biasa, Zhang Tianyi menghilang dari tempatnya dan muncul tepat di depan Yan Ling.
"Hancurlah."
Sebuah telapak tangan yang dipenuhi dengan energi qi ungu menghantam dada Yan Ling.
CRACK!
Yan Ling merasakan tulang rusuknya patah seketika. Tubuhnya terlempar jauh seperti boneka tak bernyawa, menghantam pilar batu di ujung arena dengan keras. Darah menyembur dari mulutnya, tetapi dia tetap menggenggam pedangnya dengan erat.
Aku… tidak bisa kalah…
Yan Ling berusaha bangkit, tetapi rasa sakit yang luar biasa menghambat gerakannya. Pandangannya mulai kabur, napasnya tersengal.
Tetua Sekte Longquan, Mo Tian, tidak bisa menahan diri lagi. Dia melangkah maju dan berlutut di hadapan Zhang Tianyi.
"Leluhur Zhang, mohon hentikan ini! Dia hanya anak muda! Jika kau ingin menunjukkan kekuatanmu, bertarunglah dengan orang yang sebanding!"
Zhang Tianyi menoleh padanya dengan ekspresi dingin.
"Siapa kau untuk memberiku perintah?"
Sebelum Mo Tian bisa bereaksi, Zhang Tianyi mengangkat satu jari dan mengarahkannya ke dahi tetua Sekte Longquan itu.
"Jiwamu akan menjadi makananku."
Dalam sekejap, cahaya ungu melesat keluar dari jari Zhang Tianyi dan menembus tubuh Mo Tian. Tetua sekte itu menjerit kesakitan, tubuhnya mengejang. Dalam hitungan detik, jiwanya terhisap keluar dari tubuhnya, meninggalkan cangkang kosong yang langsung jatuh ke tanah.
Murid-murid Sekte Longquan menatap dengan ketakutan. Tetua mereka… telah dibunuh begitu saja!
Yan Ling yang menyaksikan kejadian itu menggenggam pedangnya lebih erat. Tangannya bergetar, bukan karena ketakutan, tetapi karena amarah yang tak terkendali.
"Zhang Tianyi… AKU AKAN MEMBUNUHMU!"
Dengan raungan penuh kebencian, Yan Ling melesat maju dengan pedangnya yang bercahaya. Dia menyerang tanpa henti, setiap tebasan penuh dengan niat membunuh.
Namun, Zhang Tianyi menghindari semua serangannya dengan mudah.
"Kau hanyalah seorang semut yang mencoba melawan naga." Zhang Tianyi mendecakkan lidah. "Tapi baiklah, aku akan membantumu merasakan keputusasaan yang lebih dalam."
Dia mengangkat tangannya ke langit.
SWOOSH!
Sebuah pintu cahaya terbuka di langit, dan dari dalamnya, seorang wanita muncul.
Ibunya.
Yan Ling membeku di tempat.
"Ibu?!" Suaranya bergetar, matanya melebar saat melihat sosok wanita itu terbangun dengan mata ketakutan.
Ibunya, yang selama ini menjadi alasannya untuk bertahan, sekarang berada di tangan iblis yang telah menghancurkan hidupnya.
"Yan Ling! Anak ibu!" Wanita itu menangis, berusaha mencapai putranya, tetapi kekuatan Zhang Tianyi menahannya di udara.
Yan Ling merasakan tubuhnya gemetar. "Lepaskan dia! Aku mohon, jangan sakiti ibuku!"
Zhang Tianyi hanya tertawa. "Terlambat."
Dalam satu gerakan cepat, Zhang Tianyi menghancurkan jiwa ibunya di depan mata Yan Ling.
"TIDAAAAK!!!"
Jeritan Yan Ling menggema di seluruh arena.
Dunia seolah-olah berhenti saat dia melihat tubuh ibunya menghilang menjadi serpihan cahaya. Air mata mengalir dari matanya, dadanya terasa hancur berkeping-keping.
Dia telah kehilangan segalanya.
Yan Ling mencoba bangkit, meskipun tubuhnya penuh luka. "Ibu… Ayah… Aku akan membalas kalian… aku… akan…"
Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, Zhang Tianyi mengangkat tangannya dan menyalurkan energi qi terakhirnya.
"Sekarang giliranmu untuk menghilang."
Cahaya ungu yang menyilaukan melesat ke arah Yan Ling.
BOOM!
Tubuh Yan Ling perlahan mulai menghilang, seolah-olah dia terhapus dari keberadaannya.
"Ibu… maafkan aku…"
Kata-kata terakhirnya terdengar lirih.
Saat tubuhnya benar-benar lenyap, hanya suara tawa Zhang Tianyi yang bergema di langit Sekte Yuhuan.
Namun…
Yan Ling belum benar-benar mati.
(Bersambung di Bab 12...)