700 Tahun Berkultivasi
Waktu berlalu dengan cepat. Tujuh ratus tahun telah berlalu sejak Yan Ling bereinkarnasi.
Selama waktu itu, dia menutup diri dalam kultivasi tanpa henti, menyempurnakan tubuhnya dan menyerap energi spiritual di seluruh penjuru Negara Wuyue.
Dengan latihan tanpa henti dan tekad membara, Yan Ling akhirnya mencapai Tingkat Kultivasi Energy Refining (Tingkat 14) - Tahap Terakhir.
Meskipun kekuatannya telah melampaui kultivasi yang pernah ia impikan di kehidupan sebelumnya, dia masih belum cukup kuat untuk menghadapi Zhang Tianyi.
"Belum cukup..." gumamnya, membuka mata dari meditasi panjangnya.
Zhang Tianyi berada di Spiritual Awakening (Tingkat 7) - Tahap Menengah saat mereka terakhir bertemu. Dan dalam 700 tahun, pasti dia juga telah bertambah kuat.
Yan Ling mengepalkan tinjunya.
"Aku masih belum bisa membalaskan dendam ibu dan ayah... tapi aku semakin dekat."
Selesai berkultivasi, dia keluar dari gua tempat persembunyiannya dan mulai berjalan melewati gunung dan lembah.
Tujuannya? Mencari jalan untuk menjadi lebih kuat.
---
Menemukan Sekte Lingyun
Setelah lima hari perjalanan tanpa henti, Yan Ling tiba di sebuah lembah luas yang dipenuhi kabut emas.
Di tengah lembah, berdiri sebuah sekte megah dengan pilar-pilar raksasa yang menjulang ke langit.
Sekte ini memiliki energi spiritual yang luar biasa, bahkan lebih kuat dibandingkan Sekte Yuhuan dan Sekte Longquan.
Sebuah plakat batu besar di pintu masuknya bertuliskan dua huruf besar—
LINGYUN (凌云)
"Sekte Lingyun..." Yan Ling bergumam.
Dari aura yang terpancar, dia bisa merasakan bahwa sektenya jauh lebih kuat dari sekte mana pun yang pernah dia temui sebelumnya.
Namun, Yan Ling tidak memiliki niat untuk bergabung.
Baginya, bergabung dengan sekte berarti terikat oleh aturan.
Dia bukan lagi murid yang membutuhkannya.
Dia hanya butuh kekuatan.
Tanpa ragu, dia berbalik untuk pergi.
Namun, saat dia baru saja berbalik—
"Berhenti di situ!"
Sebuah suara berat menggema dari atas.
Dari langit, seorang senior berbaju putih dengan lambang Lingyun melesat turun, menghentikan langkah Yan Ling.
Mata pria itu menyipit tajam.
"Siapa kau? Dan kenapa auramu dipenuhi oleh kematian?"
Yan Ling menatapnya dengan tenang.
Namun, sebelum dia sempat menjawab, senior itu mengangkat tangannya dan melepaskan energi Qi yang kuat ke arahnya!
Yan Ling hanya berdiri diam.
Saat energi itu hampir mengenainya—
BZZT!
Energi itu langsung berhamburan sebelum mencapai tubuhnya.
"Apa...?!" Senior itu terkejut.
Yan Ling hanya mendengus.
"Aku tidak punya urusan dengan sektemu. Tapi jika kau ingin bertarung, aku tidak keberatan."
Senior itu menatap Yan Ling dengan ekspresi serius.
Namun, dia kemudian tersenyum tipis.
"Menarik... ikut denganku. Tetua Sekte harus bertemu denganmu."
Tanpa menunggu jawaban, dia melesat ke dalam sekte.
Yan Ling menghela napas.
"Aku tidak punya pilihan lain, ya?"
Dengan langkah tenang, ia mengikuti senior itu memasuki Sekte Lingyun.
---
Bertemu Tetua Sekte Lingyun dan Li Qing
Setelah melewati gerbang utama, Yan Ling dibawa ke dalam aula besar.
Di dalamnya, seorang pria tua dengan jubah emas berdiri di tengah aula, memancarkan aura yang begitu menekan.
"Tetua Sekte..." Yan Ling bergumam dalam hati.
Di samping pria tua itu, seorang wanita cantik dengan pakaian biru berdiri diam.
Wanita itu memiliki rambut hitam panjang, kulit seputih salju, dan mata biru berkilau.
Dari auranya, Yan Ling bisa langsung menilai kekuatannya.
Energy Refining (Tingkat 6) - Tahap Menengah.
Setara dengannya saat pertama kali bereinkarnasi.
Tetua Sekte menatapnya dengan mata tajam.
"Anak muda... aura kematian yang kau bawa sangat kuat. Apakah kau seorang penjahat?"
Yan Ling tetap tenang.
"Senior, aku bukan penjahat."
Dia menghela napas, lalu berkata, "Aku mengalami reinkarnasi. Aura kematian ini berasal dari dendam masa laluku."
Tetua Sekte mengerutkan alisnya.
"Reinkarnasi?"
Ia menatap Yan Ling lebih dalam, mencoba mencari kebohongan di dalam matanya.
Namun, setelah beberapa saat, ia menghela napas panjang.
"Aku bisa merasakan kejujuran dalam kata-katamu..."
Yan Ling hanya mengangguk pelan.
Namun, sebelum pembicaraan berlanjut, wanita berbaju biru di samping Tetua Sekte tiba-tiba maju selangkah.
Matanya menatap Yan Ling dengan ekspresi aneh.
"Namaku Li Qing," katanya dengan suara lembut.
Yan Ling hanya menatapnya tanpa bereaksi.
Li Qing tiba-tiba tersenyum.
Dia mengeluarkan sebuah giok hijau dari saku bajunya dan menyerahkannya kepada Yan Ling.
"Ini adalah giok komunikasi. Jika kau butuh bantuan, giok ini akan bersinar, dan aku akan datang."
Yan Ling terdiam sejenak.
Matanya memandangi giok itu, lalu menatap wajah Li Qing.
"Kenapa kau memberiku ini?" tanyanya dingin.
Li Qing menundukkan kepalanya sedikit, wajahnya memerah.
"Aku tidak tahu... tapi aku merasa kau akan menjadi orang yang sangat menarik."
Yan Ling hanya mengambil giok itu tanpa ekspresi.
"Baiklah."
Tetua Sekte mengamati interaksi mereka dengan senyum kecil di wajahnya.
"Baiklah, anak muda. Kau boleh pergi. Aku tidak akan menahanmu."
Yan Ling melipat tangannya dengan hormat.
"Terima kasih, Senior."
Dengan itu, dia berbalik dan meninggalkan aula.
Namun, saat dia keluar, Li Qing masih menatapnya dari kejauhan.
Wajahnya memerah sedikit, namun di balik itu, ada rasa penasaran yang mendalam terhadap pemuda berwajah dingin ini.
Sementara itu, Yan Ling menggenggam giok di tangannya.
"Aku tidak tahu apakah aku akan membutuhkannya..."
"...Tapi mungkin ini akan berguna suatu hari nanti."
Dengan itu, Yan Ling kembali melanjutkan perjalanannya.
Dendamnya belum selesai.
Dan perjalanan menuju balas dendamnya baru saja dimulai.
(Bersambung ke Bab 15...)