Chereads / Immortal Cultivation: Beyond Revenge - For Love and Eternity / Chapter 21 - Bab 20: Sekte Fengyue Hancur

Chapter 21 - Bab 20: Sekte Fengyue Hancur

Yan Ling berjalan dengan cepat di tengah reruntuhan, tubuhnya penuh dengan energi yang mengerikan. Darah yang menetes dari tubuh pemimpin Sekte Fengyue di belakangnya membasahi tanah, memberikan tanda akan kehancuran yang baru saja terjadi. Sekte Fengyue yang terkenal dengan kejahatan dan eksperimen terlarang kini telah runtuh dalam sekejap, hancur di tangan seorang pembalas dendam yang tak pernah menunjukkan belas kasihan.

Selama bertahun-tahun, Yan Ling telah mencari tempat seperti ini. Tempat yang penuh dengan kebusukan, tempat yang penuh dengan kejahatan yang seharusnya tidak ada di dunia ini. Dan sekarang, setelah sekian lama berlatih dan membunuh, dia berhasil meruntuhkan sekte ini dengan tangannya sendiri. Tidak ada satu orang pun yang bisa menandingi kekuatan yang dimilikinya, dan dia merasa puas melihat mereka hancur di hadapannya.

Namun, meskipun ia merasakan kemenangan, perasaan kosong tetap ada di dalam dirinya. Ini belum cukup. Dendam yang ia bawa sejak kecil tidak akan berhenti hanya dengan menghancurkan satu sekte. Ada lebih banyak lagi yang harus dihancurkan. Ada lebih banyak lagi orang yang harus membayar atas perbuatan mereka.

"Aku masih belum puas," gumam Yan Ling, tangannya menggenggam pedang terbangnya erat-erat. "Aku akan menemukan lebih banyak lagi sekte yang harus dihancurkan."

Sambil berjalan, Yan Ling berusaha menenangkan pikirannya, mencoba untuk memikirkan langkah selanjutnya. Saat ini, ia tahu bahwa tidak ada lagi yang bisa menghentikannya. Kekuatan yang dia miliki telah melampaui banyak sekte dan kultivator lainnya. Pedang terbangnya yang dapat membawa dirinya terbang dengan cepat menjadi sekutu yang tak ternilai harganya dalam perjalanan ini.

Dalam perjalanannya, Yan Ling mulai merasakan aura Qi yang kuat menyelimuti sekitarnya. Di kejauhan, ia bisa merasakan adanya formasi magis yang rumit dan kuat. Ini adalah pertanda bahwa ada sekte lain yang kuat, yang bersembunyi di tempat yang jauh. Tanpa berpikir panjang, Yan Ling memutuskan untuk mengunjungi tempat itu.

Setelah beberapa jam perjalanan, Yan Ling akhirnya sampai di sebuah dataran tinggi yang menghadap ke lembah besar. Di bawahnya, ada sebuah bangunan besar yang berdiri tegak. Bangunan itu memiliki struktur megah yang tampaknya sangat kuno. Namun, meskipun bangunannya terlihat mengesankan, ada sesuatu yang aneh. Aura Qi yang kuat dan berbahaya yang terdeteksi sebelumnya berasal dari tempat ini.

Yan Ling mendarat di atas sebuah batu besar yang menghadap ke lembah, memperhatikan dengan seksama. Dia bisa merasakan ada banyak kultivator di dalam sekte ini. Ini bukan sekte sembarangan. Ada sesuatu yang jahat yang mengendap di dalamnya, dan itu membuat darahnya mendidih. Jika sekte ini menghalangi jalannya, dia tidak akan ragu untuk menghancurkannya seperti yang telah dilakukannya dengan Sekte Fengyue.

Dengan langkah mantap, Yan Ling melangkah masuk ke dalam lembah. Formasi magis yang kuat mencoba untuk menghalanginya, namun dengan kekuatan Qi yang melimpah, Yan Ling berhasil menembusnya tanpa kesulitan. Begitu memasuki area sekte, Yan Ling langsung merasakan perbedaan besar antara tempat ini dan Sekte Fengyue yang baru saja ia hancurkan. Sekte ini lebih terstruktur, lebih disiplin, dan lebih berbahaya. Namun, meskipun demikian, Yan Ling merasa lebih hidup daripada sebelumnya. Ini adalah tempat yang dia cari, sebuah tempat yang penuh dengan tantangan dan kebusukan.

Di dalam sekte itu, banyak murid dan kultivator terlihat sibuk dengan aktivitas mereka. Mereka tidak menyadari kehadiran Yan Ling, yang kini menyusup lebih dalam ke dalam markas mereka. Hatinya berdebar, tidak hanya karena kegembiraan bertarung, tetapi juga karena hasrat yang membara untuk menghancurkan semua yang ada di depannya.

Setelah beberapa waktu, Yan Ling akhirnya menemukan seorang pemimpin sekte yang tampaknya sudah menunggu kedatangannya. Pemimpin ini adalah seorang pria tua dengan jubah hitam yang elegan. Tanggapan pertama dari pemimpin sekte ini adalah senyum sombong yang terpancar di wajahnya, seolah-olah ia sudah tahu bahwa ada orang yang datang untuk menantangnya.

"Sepertinya aku sudah menunggumu," kata pria tua itu dengan suara yang dalam dan tenang. "Anak muda, kau datang ke sini untuk mencari kematian."

Yan Ling menatap pemimpin sekte itu dengan tajam. "Tidak, aku datang untuk mengakhiri kehidupan sekte ini," jawabnya dengan suara yang penuh dengan kebencian.

Pemimpin sekte itu tertawa kecil. "Sekte kami telah ada selama ratusan tahun, dan kami memiliki kekuatan yang jauh melebihi apa yang bisa kau bayangkan. Kau tidak akan bisa menghancurkan kami begitu saja."

"Jangan terlalu percaya diri," kata Yan Ling dengan dingin. "Kekuatanmu tak akan berarti apa-apa ketika bertemu denganku."

Dengan itu, pertarungan antara mereka pun dimulai. Pemimpin sekte itu dengan cepat mengeluarkan energi Qi yang sangat besar, dan dalam sekejap, formasi magis yang melindungi markas sekte itu mulai bergetar. Yan Ling melawan dengan penuh tenaga, mengeluarkan pedangnya yang menyala dengan Qi murni.

Pertarungan mereka sangat intens. Pemimpin sekte itu menggunakan segala macam teknik jahat yang telah ia pelajari selama bertahun-tahun, sementara Yan Ling hanya menggunakan kekuatan Qi yang luar biasa untuk menahan serangan-serangan itu. Namun, meskipun pemimpin sekte itu memiliki banyak teknik canggih, jelas bahwa Yan Ling jauh lebih kuat. Setiap serangan dari pemimpin sekte itu dengan mudah dihancurkan oleh serangan balasan yang dilancarkan oleh Yan Ling.

"Apa yang kau harapkan, manusia tua?" kata Yan Ling dengan sinis, menyeringai. "Sekte ini akan segera berakhir."

Dengan satu serangan Qi yang sangat besar, Yan Ling menembus pertahanan pemimpin sekte tersebut. Pemimpin sekte itu berusaha bertahan, tetapi akhirnya, tubuhnya terbelah menjadi dua oleh energi yang dikeluarkan Yan Ling. Darah segar menyembur ke udara, dan tubuh pemimpin sekte itu jatuh ke tanah dengan sebuah dentuman keras.

Sekte itu telah jatuh. Namun, kemenangan ini tidak membawa kebahagiaan pada hati Yan Ling. Perasaan kosong dan marah itu tetap ada. Kematian pemimpin sekte ini hanyalah awal dari perjalanan panjangnya untuk menuntut balas atas semua yang telah terjadi padanya.

Yan Ling menatap puing-puing yang tertinggal di sekitar tempat itu, lalu berbalik dan meninggalkan lokasi tersebut. Perjalanannya masih panjang. Tidak ada waktu untuk berhenti. Sekte berikutnya menunggu, dan dia akan menghancurkan mereka satu per satu, hingga dunia ini tidak ada lagi tempat untuk kejahatan.