Setelah beberapa waktu menghilang ke dalam kesunyian, Yan Ling kembali mendalami kultivasinya di sebuah gua terpencil di sebuah lembah yang jauh dari pemukiman manusia. Tempat itu sepi dan tenang, jauh dari keramaian dan ancaman apapun. Hanya suara angin yang terdengar dari luar, dan sesekali gemuruh dari binatang buas yang tampaknya menjaga hutan-hutan yang lebat. Gua ini, dengan dinding batu yang keras dan udara yang sejuk, menjadi tempat yang ideal bagi Yan Ling untuk berkultivasi tanpa gangguan.
Sambil duduk bersila, Yan Ling mulai menarik napas panjang dan dalam. Dalam dirinya, tekad yang lebih kuat daripada sebelumnya terpatri. Pikirannya dipenuhi oleh satu tujuan: membalaskan dendam pada orang-orang yang telah mengkhianati dan membunuh keluarganya. Namun, untuk mencapai itu, dia harus lebih kuat lagi. Meskipun kekuatannya saat ini sudah sangat luar biasa, dia tahu itu belum cukup.
Dengan penuh konsentrasi, Yan Ling menyelaraskan energi Qi dalam tubuhnya. Selama bertahun-tahun, dia telah melatih diri tanpa henti, dan kini, di alam yang jauh dari keramaian, dia semakin dekat dengan tujuannya. Pada dasarnya, dia sudah mencapai puncak dari tingkat Energy Refining (Tingkat 14), dan dia yakin bahwa ini adalah titik awal yang baik untuk menuju tingkat yang lebih tinggi.
Waktu berlalu begitu cepat saat Yan Ling tenggelam dalam latihan meditasi dan pengendalian Qi. Perlahan-lahan, dia mulai merasakan kekuatan baru yang muncul di dalam dirinya, kekuatan yang bahkan lebih besar daripada sebelumnya. Dengan fokus penuh pada teknik-teknik yang dipelajari selama reinkarnasinya, dia merasa tubuhnya semakin siap untuk menghadapi musuh-musuh yang jauh lebih kuat.
Setelah berjam-jam berkultivasi, Yan Ling membuka matanya dengan penuh ketegasan. Aura Qi yang sebelumnya tenang kini mengelilinginya seperti sebuah badai yang siap meledak. Tubuhnya terasa ringan dan kuat, seolah seluruh dunia ini hanya selembar kain yang bisa dia robek dengan mudah.
Namun, meskipun dia telah mencapai kekuatan yang luar biasa, hatinya masih dipenuhi dengan dendam yang belum terpuaskan. Ia tahu, untuk bisa mengalahkan Zhang Tianyi, leluhur Sekte Yuhuan, dan seluruh orang yang terlibat dalam kematian ayah dan ibunya, dia harus menjadi lebih kuat lagi. Tidak ada waktu untuk berhenti. Tujuan hidupnya, yang telah menjadi obsesi, tidak akan terganggu oleh apapun.
Dengan langkah mantap, Yan Ling keluar dari gua itu. Matahari hampir terbenam di langit barat, dan udara semakin dingin. Namun, Yan Ling tidak merasakan apapun selain gelora api dendam yang membara di dalam hatinya. Di atas pedang terbangnya, ia melesat menuju arah yang belum jelas, hanya mengikuti nalurinya untuk menemukan musuh berikutnya.
Setelah beberapa hari perjalanan, Yan Ling sampai di sebuah desa terpencil yang terletak di pinggiran hutan lebat. Di tempat ini, dia mendengar bisikan dari beberapa orang tentang sebuah sekte yang disebut Sekte Fengyue—sekte yang sangat misterius dan dikenal karena perbuatannya yang licik. Mereka tidak hanya terlibat dalam kegiatan gelap yang melibatkan kultivasi terlarang, tetapi juga menculik dan membunuh orang-orang tak berdosa untuk eksperimen mereka sendiri.
Informasi yang dia terima tentang sekte ini membuat darahnya mendidih. Ini adalah jenis sekte yang telah lama dia cari, sekte yang memiliki rencana jahat dan perlu dihancurkan. Yan Ling tahu bahwa ini adalah tempat yang tepat untuk menyalurkan amarah dan membalaskan dendamnya. Tanpa membuang waktu, dia menuju ke lokasi sekte yang terletak di balik bukit yang jauh.
Sekte Fengyue terletak di dalam sebuah lembah yang tersembunyi, dilindungi oleh formasi dan perangkap yang sangat kuat. Namun, bagi Yan Ling yang sudah berada pada tingkat yang tinggi dalam kultivasi, formasi seperti itu hanyalah halangan kecil. Dengan pedang terbangnya, dia menembus batas-batas penjagaan itu tanpa kesulitan berarti.
Begitu tiba di dalam lembah, Yan Ling merasakan aura gelap yang sangat kuat menyelimuti daerah itu. Di kejauhan, dia melihat gedung-gedung tinggi yang terbuat dari batu hitam, dengan menara-menara yang menjulang tinggi ke langit. Aura Qi yang berbahaya datang dari sana, dan Yan Ling bisa merasakan energi jahat yang terpancar dari tempat itu.
"Ini adalah tempat yang tepat," pikir Yan Ling, matanya berbinar dengan determinasi yang kuat. "Aku akan menghancurkan semua orang yang ada di dalamnya."
Dengan langkah cepat, Yan Ling menyusup ke dalam area sekte itu. Sekte Fengyue tampaknya tidak menyadari kehadirannya, dan dia memutuskan untuk memanfaatkan ketidaksigapan mereka. Yan Ling melayang lebih dalam, mencari pemimpin sekte yang jelas-jelas terlibat dalam perbuatan-perbuatan jahat.
Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki dari beberapa orang yang mendekat. Tanpa ragu, Yan Ling menyembunyikan diri di balik bayangan dan menunggu. Segera setelah itu, sekelompok murid dari Sekte Fengyue muncul di hadapannya, membawa pedang dan senjata lainnya. Mereka tampak waspada, tetapi tidak menyadari kehadiran Yan Ling yang hampir tak tampak.
Senyum dingin terukir di wajah Yan Ling. Ini adalah kesempatan yang sempurna. Dengan gerakan cepat, dia melangkah keluar dari persembunyiannya, menembus kelompok itu dengan pedang Qi yang melesat begitu cepat. Para murid sekte itu hanya sempat mengangkat senjata mereka untuk bertahan, namun dalam sekejap, mereka telah diluluhlantakkan. Yan Ling tidak membunuh mereka dengan sengaja, hanya memberikan mereka rasa takut dan kekalahan yang mereka takkan pernah lupakan.
Namun, ketika Yan Ling melangkah lebih jauh ke dalam markas sekte, ia merasakan sesuatu yang lebih besar sedang mengintainya. Dengan penuh kewaspadaan, ia melanjutkan pencariannya. Dalam pencarian itu, ia akhirnya menemukan pemimpin sekte, seorang lelaki tua dengan jubah hitam yang tampaknya telah merasakan kehadiran Yan Ling.
"Siapa kamu?" tanya pemimpin sekte itu dengan suara kasar, namun penuh rasa waspada.
Yan Ling tersenyum dengan dingin, tatapannya tajam dan mengancam. "Aku adalah orang yang akan menghapuskan sekte ini dari dunia ini."
Pemimpin sekte itu tertawa kecil, meskipun ketegangan terlihat jelas di wajahnya. "Kau? Seorang anak muda yang tampaknya berpikir bisa melawan kami? Sekte Fengyue tidak akan jatuh begitu saja."
Dengan kata-kata itu, pemimpin sekte itu melambaikan tangannya, dan sejumlah murid lainnya datang menyerang Yan Ling. Namun, dengan mudah, Yan Ling menggunakan pedangnya untuk menahan semua serangan itu, bahkan menebas mereka satu per satu.
"Jika kau berpikir aku akan berhenti hanya karena sedikit perlawanan," kata Yan Ling sambil menatap pemimpin sekte itu dengan tatapan membunuh. "Kau salah besar."
Dengan satu lompatan cepat, dia menghadap langsung pemimpin sekte itu dan mengeluarkan serangan Qi yang begitu kuat, membuat seluruh area sekitarnya bergetar. Pemimpin sekte itu mencoba melawan dengan sekuat tenaga, tetapi jelas bahwa kekuatan Yan Ling jauh lebih besar darinya.
"Ini adalah akhir bagimu," kata Yan Ling dengan suara yang tegas.
Dengan sekali tebasan yang penuh dengan energi Qi, tubuh pemimpin sekte itu terbelah menjadi dua, dan darah menyembur ke udara. Tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh sekte itu untuk bertahan.
Yan Ling berdiri di tengah reruntuhan, tubuhnya dipenuhi dengan aura kematian yang mematikan. Matanya menyala dengan api dendam yang belum padam.
"Sekte Fengyue telah jatuh," bisiknya pada dirinya sendiri, lalu melangkah pergi, siap melanjutkan perjalanan gelapnya yang penuh dengan balas dendam.
Dan begitu, Yan Ling melanjutkan langkahnya, membawa pedang dan energi Qi yang siap untuk menghadapi apapun yang datang di depan.