Di kota kecil, yang terletak di pinggir hutan gelap dan menyeramkan, lima orang sahabat - Rizky, Wira, Farhan, Muktafa, dan Nicky - menerima undangan misterius untuk mengikuti seminar "The Human". Mereka tidak tahu apa yang akan dibahas, tapi kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama terdengar menarik.
Malam itu, mereka tiba di gedung seminar yang terletak di tengah hutan. Gedung itu tampak kumuh dan menyeramkan, dengan jendela-jendela yang pecah dan pintu yang terbuka lebar. Mereka saling menatap dengan rasa takut.
"Apa kita benar-benar mau masuk?" tanya Nicky dengan suara gemetar.
"Kita udah dateng jauh jauh buru masuk" jawab Rizky dengan senyum.
Wira menggelengkan kepala. "Gw gak suka ini. Pulang aja dah."
Tapi Farhan udah masuk ke dalem gedung. "Kita harus nemenin dia!" seru Muktafa.
Pembawa acara, Mr. X, menyambut mereka dengan senyum misterius. "Selamat datang, teman-teman. Saya Mr. X, pembawa acara malam ini. Kami akan membahas sesuatu yang sangat penting tentang diri kita sendiri."
Mr. X memandang mereka dengan mata tajam. "Namun, perlu diingat, apa yang akan kita bahas malam ini tidak boleh dibocorkan kepada siapa pun."
Mr. X memperkenalkan peserta lainnya, yang terdiri dari berbagai profesi dan latar belakang. Ada dokter, pengacara, guru, dan bahkan seorang paranormal.
Rizky merasa penasaran. "Apa hubungan antara profesi kita dengan seminar ini?"
Mr. X tersenyum. "Kita akan melihatnya nanti."
Seminar dimulai dengan permainan yang aneh. Peserta harus memilih kartu dengan nama-nama yang tidak mereka kenal. Rizky memilih "Iblis". Wira memilih "Raja". Farhan memilih "Malaikat". Muktafa memilih "Ninja". Nicky memilih "Kematian".
Mr. X tersenyum. "Sekarang, kita akan melihat apa yang terjadi ketika kita memilih nasib kita sendiri."
Tiba-tiba, lampu-lampu mati. Suara teriakan dan tangisan terdengar. Ketika lampu menyala kembali, Wira terlihat terjatuh di lantai dengan wajah yang berdarah.
"Apakah ini permainan?" tanya Farhan dengan suara panik.
Mr. X tersenyum. "Ini baru awal."
Rizky terkejut. "Wira! Bangun!"
Muktafa menangis. "Apa yang terjadi?"
Nicky gemetar. "Kita harus keluar dari sini!"
Farhan memandang Mr. X dengan mata tajam. "Apa yang sebenarnya terjadi di sini?"
"Apakah Rizky dan kawan-kawan bisa selamat dari seminar maut tersebut? Apakah Wira masih hidup?"