Rizky, Farhan, dan Muktafa memasuki ruangan bawah tanah yang gelap dan menyeramkan. Udara di dalamnya terasa dingin dan berat. Mereka berjalan perlahan, mencari tahu apa yang ada di dalamnya.
Muktafa menggunakan kekuatan matanya untuk melihat apa yang akan terjadi. Dia melihat sebuah roda putar raksasa di tengah ruangan.
Pria Misterius muncul dari bayangan, senyumnya menyeramkan.
Pria Misterius: "Selamat datang di Permainan Rolling! Kalian akan memainkan permainan ini dengan nyawa sebagai taruhannya."
Farhan: "Apa permainan ini?"
Pria Misterius: "Permainan ini sangat sederhana. Roda putar akan berputar dan berhenti di salah satu dari lima pilihan. Pilihan tersebut akan menentukan hukuman yang harus dijalani."
Aturan Permainan
1. Roda putar akan berputar dan berhenti di salah satu dari lima pilihan.
2. Pilihan tersebut akan menentukan hukuman yang harus dijalani.
3. Kehilangan organ, penyiksaan, kematian, kebebasan, atau kekuatan.
Rizky: "Kita tidak bisa memilih?"
Pria Misterius: "Tidak. Roda putar akan memutuskan."
Pilihan Roda Putar
1. Kebebasan: Pemain bebas dari permainan.
2. Kematian: Pemain akan meninggal.
3. Penyiksaan: Pemain akan disiksa.
4. Kekuatan: Pemain mendapat kekuatan tambahan.
5. Kehilangan Organ: Pemain kehilangan salah satu organ tubuh.
Roda putar mulai berputar. Suara derak dan teriakan mengisi ruangan. Muktafa menutup matanya, takut melihat hasilnya.
Rizky: "Apa yang akan terjadi?"
Farhan: "Kita harus berdoa."
Roda putar berhenti di pilihan ketiga: Penyiksaan. Farhan terkejut.
Farhan: "Aku... aku tidak ingin disiksa!"
Pria Misterius: "Sayangnya, pilihan sudah ditentukan."
Farhan dibawa ke ruangan penyiksaan. Dia disiksa dengan kejam. Rizky dan Muktafa berusaha menyelamatkannya, tapi tidak bisa.
Tiba-tiba, Wira muncul di depan mereka. Matanya bercahaya merah.
Wira: "Aku akan menyelamatkan Farhan, tapi dengan harga."
Rizky: "Apa harga yang harus kita bayar?"
Wira: "Dua jari Farhan. Sebagai imbalan, aku akan menyelamatkannya."
Muktafa: "Kita harus menyelamatkan Farhan, tapi apakah kita bisa menerima harga tersebut?"
Rizky: "Tidak ada pilihan lain."
Farhan: "Jangan... jangan lakukan ini...!"
Wira: "Terlambat. Keputusan sudah diambil."
Wira Mengambil Dua Jari
Wira meraih tangan Farhan dan memotong dua jarinya. Farhan menjerit kesakitan.
Setelah itu, Wira merasuki tubuh Rizky. Mata Rizky bercahaya merah.
Muktafa: "Rizky! Apa yang terjadi?"
Rizky (Wira): "Aku sekarang adalah Wira. Dan aku akan mengendalikan permainan ini."
"Apakah Muktafa bisa menyelamatkan Rizky dari Wira?"