Rizky (Wira) memandang Muktafa dengan mata merah. "Permainan ini belum berakhir. Kita harus melanjutkan."
Muktafa terkejut. "Apa yang terjadi dengan Rizky?"
Tiba-tiba, Nicky muncul dengan senyum misterius. "Aku akan bergabung dengan permainan ini."
Pria Misterius muncul kembali. "Selamat datang, Nicky. Kita akan memulai babak baru."
Nama permainan ini adalah "Labirin Kematian". Pemain harus melewati labirin yang penuh dengan jebakan dan teka-teki.
Pria Misterius: "Aturan permainan ini sederhana. Pemain harus mencapai pusat labirin dan mengambil kunci. Tapi, ada satu syarat: pemain harus bekerja sama."
Muktafa: "Apa? Kita harus bekerja sama dengan Nicky dan Rizky (Wira)?"
Pria MistPertanyaanerius: "Benar. Kita akan melihat seberapa baik kalian bekerja sama."
Tiba-tiba, Farhan bangun dari penyiksaaan. "Aku... aku masih hidup."
Muktafa: "Farhan! Kamu masih hidup!"
Farhan: "Tapi... aku merasakan sesuatu yang aneh. Aku bisa merasakan kekuatan Wira."
Muktafa, Nicky, Rizky (Wira) dan Farhan memasuki labirin yang gelap dan menyeramkan. Dindingnya terbuat dari batu hitam, dan udara di dalamnya terasa dingin. Farhan masih merasakan efek samping dari penyiksaan sebelumnya dan kehilangan dua jarinya.
Pria Misterius muncul di depan mereka. "Tantangan pertama: kamar gas beracun. Kalian harus mencari jalan keluar dalam waktu 5 menit. Jika gagal, kamar akan meledak."
Muktafa: "Bagaimana kita bisa keluar?"
Nicky: "Aku tahu. Aku melihat petunjuk di dinding."
Petunjuk tersebut berbunyi: "Kunci ada di tempat yang paling tidak terduga."
Rizky (Wira): "Kita harus mencari kunci tersebut."
Rizky (Wira) menemukan kunci di dalam mayat yang tergantung di dinding. "Kita harus membuka kunci ini!"
Farhan: "Tapi, bagaimana kita bisa membuka kunci ini dengan dua jari yang hilang?"
Muktafa menggunakan kekuatan matanya untuk melihat petunjuk lain. "Aku melihat petunjuk kedua: Kunci harus dibuka dengan darah."
Nicky: "Apa? Kita harus menggunakan darah kita sendiri?"
Rizky (Wira): "Tidak ada pilihan lain."
Setelah membuka kunci, mereka masuk ke ruangan berikutnya. Pria Misterius muncul kembali. "Tantangan kedua: kamar cermin. Kalian harus mencari jalan keluar tanpa terjebak dalam cermin."
Tiba-tiba, bayangan Rizky muncul di cermin. "Aku adalah Rizky yang sebenarnya. Wira telah mengambil alih tubuhku!"
Muktafa: "Apa? Bagaimana ini bisa terjadi?"
Rizky (Bayangan): "Kita harus menyelamatkan diri kita sendiri.
Muktafa terkejut melihat bayangan Rizky. "Bagaimana kita bisa menyelamatkanmu?"
Rizky (Bayangan): "Kalian harus menghancurkan cermin ini. Wira akan kehilangan kekuatan jika cermin ini hancur."
Nicky: "Tapi, bagaimana kita bisa menghancurkannya?"
Farhan: "Aku tahu. Aku bisa menggunakan kekuatan yang aneh ini."
Farhan menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan cermin. Cermin tersebut pecah, dan bayangan Rizky muncul di depan mereka.
Rizky (Sebenarnya): "Terima kasih, kawan. Aku kembali!"
Wira marah dan keluar dari tubuh Rizky. "Kalian tidak bisa menghancurkan kekuatanku!"
Rizky: "Aku tidak akan membiarkanmu mengendalikan tubuhku lagi!"
Rizky dan Wira bertarung. Muktafa, Nicky, dan Farhan membantu Rizky. Pria Misterius muncul dan memberikan senjata kepada Wira.
Pria Misterius: "Kita akan melihat siapa yang lebih kuat!"
Tiba-tiba, Farhan merasakan kekuatan baru. "Aku bisa menggunakan kekuatan Wira!"
Farhan menggunakan kekuatan tersebut untuk membantu Rizky. Wira terkejut dan terjatuh lalu menghilang.
Muktafa, Rizky yang telah dibebaskan dari Wira, dan Farhan yang masih memiliki kekuatan Wira masih terjebak dalam labirin gelap dan menyeramkan.
Kebangkitan Arwah
Arwah-arwah korban penyiksaan muncul. Muktafa melihat petunjuk.
Muktafa: "Aku melihat jalan keluar, tapi kita harus melewati ruangan mayat hidup."
Mereka memasuki ruangan yang penuh dengan mayat yang hidup. Mayat-mayat tersebut menyerang mereka dengan kejam.
Farhan berubah menjadi monster yang menyerupai Wira.
Muktafa: "Farhan! Apa yang terjadi denganmu?"
Farhan (Monster): "Aku... aku tidak bisa mengendalikan diri."
Rizky, Muktafa dan Nicky bertarung melawan Farhan (Monster). Labirin runtuh.
Muktafa: "Kita harus keluar dari sini."
Pria Misterius membunuh Farhan. "Permainan berakhir."
Tiba-tiba, Pria Misterius berubah menjadi Wira.
Wira: "Kalian belum menang. Permainan sebenarnya baru dimulai."
Nicky menghilang.
Rizky: "Nicky! Kemana?"
Muktafa: "Apa yang terjadi dengannya?"
Wira: "Nicky sekarang menjadi bagian dari permainan berikutnya."
Dunia luar berubah menjadi neraka. Mereka melihat makhluk menakutkan dan api.
Rizky: "Apa yang terjadi dengan dunia kita?"
Muktafa: "Kita harus mencari cara menghentikan ini."
"Apakah mereka bisa selamat dari neraka?"